(e-RH) 27 Juli -- EFESUS 1:3-14 - AHLI MENGAMPUNI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Juli 2024
Bacaan : EFESUS 1:3-14
Setahun: Kidung Agung 1-8
Nats: Sebab, di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Efesus 1:4)

Renungan:

AHLI MENGAMPUNI

Cara ampuh untuk menjadi ahli dalam suatu bidang adalah dengan mengulang-ulang melakukannya. Sebagai contoh, semakin sering belajar, seorang siswa akan semakin menguasai materi pelajaran. Begitu pula seseorang yang ingin menjadi ahli dalam bidang memasak, menjahit, menyanyi dan lain sebagainya. Namun, tidak demikian dalam hal mengampuni. Ketika harus mengampuni berkali-kali, terlebih kepada orang yang sama, alih-alih semakin ahli dalam memberi pengampunan, sebagian orang justru semakin sulit melakukannya.

Sekalipun kekristenan identik dengan kasih dan mengampuni merupakan salah satu bukti kasih, tidak sedikit orang percaya yang masih sulit melepaskan pengampunan. Padahal, Tuhan sudah lebih dulu memberikan pengampunan, jauh sebelum kita memintanya. Bahkan melalui Tuhan Yesus kita dipilih sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Inilah bukti kasih yang luar biasa besar dari Allah kepada kita.

Namun demikian, Allah menganugerahkan pengampunan bukan supaya kita bebas menjalani hidup sesuka hati. Ada tanggung jawab yang harus kita emban, yang sekaligus menjadi bukti bahwa kita benar-benar telah menerima anugerah Allah. Bukti tersebut tak lain adalah pernyataan kasih kepada sesama. Sebab, bukankah tanda bahwa seseorang telah hidup di dalam kasih adalah senantiasa menghasilkan kasih? Karena itu, nyatalah kekristenan kita ketika kita menghidupi hakikat kristiani yang penuh kasih. Salah satunya dengan memiliki kerelaan hati melepas pengampunan tanpa perlu menunggu orang lain memintanya. --EBL/www.renunganharian.net
   
LEPASKAN PENGAMPUNAN TANPA PERLU MENUNGGU ORANG LAIN MEMINTANYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/07/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?EFESUS+1:3-14

EFESUS 1:3-14

 3  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
 4  Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
 5  Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
 6  supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
 7  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
 8  yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
 9  Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
10  sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
11  Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya--
12  supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.
13  Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
14  Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+1-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+1-8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 27 Juli -- Baca Gali Alkitab

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Baca Gali Alkitab

Kejadian 45

Pada saat kita disakiti oleh orang yang lebih kuat atau berkuasa, mudah bagi kita untuk berkata, "Awas nanti!" Kemudian, pada saat keadaan berbalik, dan orang itu berada di bawah kuasa kita, apa yang sekiranya akan kita lakukan?

Pertanyaan ini juga menjadi dilema yang dialami oleh Yusuf, tetapi yang dijawab olehnya dengan cara yang mengharukan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan dan dikatakan Yusuf kepada saudara-saudaranya? Bagaimana respons awal mereka? (1-3)
2. Bagaimana Yusuf membuka identitasnya, dan bagaimana ia memandang keadaannya di Mesir? (4-8)
3. Apa permintaan Yusuf bagi ayah dan saudara-saudaranya? Lalu, apa yang mereka lakukan bersama? (9-13)
4. Bagaimana respons Firaun terhadap kedatangan saudara-saudara Yusuf? (14-20)
5. Apa saja yang mereka terima untuk perjalanan mereka? (21-24)
6. Bagaimana mereka menceritakan kebesaran Yusuf kepada Yakub, dan bagaimana mereka membuktikannya? Lalu, apa respons dan tekad Yakub? (25-28)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang dapat memutus kebencian dan dendam? Adakah yang lebih melegakan hati kita daripada pengampunan dan penerimaan yang tulus?
2. Bagaimana saudara sekandung, dan saudara seiman, sepatutnya bersikap dan berlaku antara satu sama lain?

Apa respons Anda?
1. Di tengah ketidakadilan dan kecurangan yang kian terjadi, bagaimana Anda akan tetap memandang kepada Tuhan?
2. Apa saja yang perlu Anda lepaskan supaya Anda tidak mendendam, tetapi berdamai dengan keluarga atau teman dekat yang pernah berniat jahat kepada Anda?

Pokok Doa:
Puji syukur atas pengampunan Tuhan yang luar biasa, mohon penguatan-Nya agar kita juga dapat mengampuni sesama.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+44:18-34
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+44:18-34

Kejadian 45

 1  Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
 2  Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
 3  Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
 4  Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
 5  Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
 6  Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
 7  Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
 8  Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
 9  Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.
10  Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.
11  Di sanalah aku memelihara engkau--sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.
12  Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.
13  Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
14  Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
15  Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
16  Ketika dalam istana Firaun terdengar kabar, bahwa saudara-saudara Yusuf datang, hal itu diterima dengan baik oleh Firaun dan pegawai-pegawainya.
17  Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Katakanlah kepada saudara-saudaramu Buatlah begini: muatilah binatang-binatangmu dan pergilah ke tanah Kanaan,
18  jemputlah ayahmu dan seisi rumahmu dan datanglah mendapatkan aku, maka aku akan memberikan kepadamu apa yang paling baik di tanah Mesir, sehingga kamu akan mengecap kesuburan tanah ini.
19  Selanjutnya engkau mendapat perintah mengatakan kepada mereka: Buatlah begini: bawalah kereta dari tanah Mesir untuk anak-anakmu dan isteri-isterimu, jemputlah ayahmu dari sana dan datanglah ke mari.
20  Janganlah kamu merasa sayang meninggalkan barang-barangmu, sebab apa yang paling baik di seluruh tanah Mesir ini adalah milikmu."
21  Demikianlah dilakukan oleh anak-anak Israel itu. Yusuf memberikan kereta kepada mereka menurut perintah Firaun; juga diberikan kepada mereka bekal di jalan.
22  Kepada mereka masing-masing diberikannya sepotong pesalin dan kepada Benyamin diberikannya tiga ratus uang perak dan lima potong pesalin.
23  Di samping itu kepada ayahnya dikirimkannya sepuluh ekor keledai jantan, dimuati dengan apa yang paling baik di Mesir, lagipula sepuluh ekor keledai betina, dimuati dengan gandum dan roti dan makanan untuk ayahnya dalam perjalanan.
24  Kemudian ia melepas saudara-saudaranya serta berkata kepada mereka: "Janganlah berbantah-bantah di jalan."
25  Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir dan sampai di tanah Kanaan, kepada Yakub, ayah mereka.
26  Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." Tetapi hati Yakub tetap dingin, sebab ia tidak dapat mempercayai mereka.
27  Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjemputnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.
28  Kata Yakub: "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-SH) 27 Juli -- Kejadian 44:18-34 - Memegang Janji walaupun Rugi

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 27 Juli 2024
Ayat SH: Kejadian 44:18-34

Judul: Memegang Janji walaupun Rugi

Daud mengatakan bahwa orang benar adalah orang yang berpegang pada sumpahnya walaupun rugi (Mzm. 15:4). Inilah yang dilakukan Yehuda di dalam nas bacaan hari ini.

Begitu mendengar bahwa Benyamin akan dijadikan budak, Yehuda mulai berbicara. Perhatikan betapa ia berkali-kali menyebut tentang ayahnya yang sudah tua, yang sangat mengasihi Benyamin, dan yang akan mati jika Benyamin meninggalkan dia (20-22). Dengan perkataan berulang tentang bagaimana ayah Benyamin akan "mati", "turun ke dunia orang mati", dan "tidak dapat hidup" (22, 29-31), pada dasarnya Yehuda mau menyata-kan betapa tidak mungkin bagi ayahnya untuk menerima bahwa Benyamin tidak akan pulang ke sisi sang ayah.

Lalu, Yehuda memohon supaya dia yang menggantikan adiknya untuk menjadi budak sebab ia sudah menjamin keselamatan Benyamin. Ia memohon demikian karena ia tidak sanggup melihat kemalangan yang menimpa ayahnya (32-34).

Supaya Yakub mau merelakan Benyamin untuk ikut pergi ke Mesir, Yehuda berjanji bahwa Benyamin pasti akan kembali dengan selamat (Kej. 43:8-9). Sekarang Benyamin hendak dijadikan budak, maka Yehuda menawarkan diri untuk menjadi budak sebagai ganti Benyamin.

Menariknya, Yehuda yang dahulu mengusulkan untuk menjual Yusuf menjadi budak (Kej. 37:26-27) sekarang menawarkan dirinya untuk menjadi budak Yusuf. Namun, lebih daripada itu, kita perlu melihat bahwa Yehuda adalah orang yang memegang janjinya walaupun janji itu merugikan dirinya sendiri.

Yesus mengajarkan bahwa kita tidak boleh sembarangan bersumpah dan harus menepati janji kita (bdk. Mat. 5:34-37).

Banyak orang mungkin menganggap bahwa janji itu bisa dengan mudah diingkari. Namun, kita sebagai orang percaya tidak boleh tidak memegang janji karena Allah kita adalah Allah yang setia pada janji-Nya.

Sebagai orang Kristen, kita menyandang nama Allah. Mari kita tetap memegang janji kita walaupun rugi supaya kita tidak mempermalukan Allah. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/07/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+44:18-34
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+44:18-34

Kejadian 44:18-34

18  Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata: "Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
19  Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu?
20  Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.
21  Lalu tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Bawalah dia ke mari kepadaku, supaya mataku memandang dia.
22  Tetapi jawab kami kepada tuanku: Anak itu tidak dapat meninggalkan ayahnya, sebab jika ia meninggalkan ayahnya, tentulah ayah ini mati.
23  Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.
24  Setelah kami kembali kepada hambamu, ayahku, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan tuanku itu.
25  Kemudian ayah kami berkata: Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita.
26  Tetapi jawab kami: Kami tidak dapat pergi ke sana. Jika adik kami yang bungsu bersama-sama dengan kami, barulah kami akan pergi ke sana, sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik kami yang bungsu tidak bersama-sama dengan kami.
27  Kemudian berkatalah hambamu, ayahku, kepada kami: Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku;
28  yang seorang telah pergi dari padaku, dan aku telah berkata: Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali.
29  Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka.
30  Maka sekarang, apabila aku datang kepada hambamu, ayahku, dan tidak ada bersama-sama dengan kami anak itu, padahal ayahku tidak dapat hidup tanpa dia,
31  tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.
32  Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
33  Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
34  Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 26 Juli -- KOLOSE 2:6-15 - PENDORONG SEMANGAT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 26 Juli 2024
Bacaan : KOLOSE 2:6-15
Setahun: Pengkhotbah 9-12
Nats: Dengan menghapuskan surat utang yang mendakwa kita dengan ketentuan-ketentuan hukum. Itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. (Kolose 2:14)

Renungan:

PENDORONG SEMANGAT

Seorang pria tampak selalu bersemangat saat bekerja. Rekannya penasaran, lalu bertanya apa rahasianya. "Tagihan, " jawabnya sambil tertawa. Pria itu mengatakan setiap pagi ia melihat tumpukan tagihan yang diletakkan istrinya di meja ruang makan. "Kalau sudah lihat tagihan, mau tidak mau aku giat bekerja, " katanya.

Tagihan (utang) memang dapat mendorong semangat kita bekerja. Mau tidak mau kita giat agar semua tagihan terlunaskan. Menarik, hal sebaliknya mendorong semangat bekerja di ladang Tuhan (melayani). Kita melayani bukan karena banyak utang, tetapi karena telah dibebaskan dari banyaknya utang. Faktanya, dosa membuat kita berutang amat banyak. Tak sanggup kita melunasi semuanya. Sebab, tidak sanggup membayar utang, sudah seharusnya kita diganjar. Maut ialah ganjaran kita (Rm. 6:23). Teramat besar kasih Allah kepada kita. Dia mengaruniakan Yesus, Anak-Nya yang tunggal untuk turun ke dunia, mati di kayu salib. Darah Yesus membayar lunas semua utang dosa kita. Kita mendapat pengampunan atas seluruh pelanggaran kita (ay. 13). Segala surat utang yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib (ay. 14).

Pembebasan utang dosa meluapkan ungkapan syukur dari dalam hati. Terlepas sudah diri kita dari hukuman maut. Tiada yang lebih menggembirakan selain mengetahui kenyataan bahwa kita telah menerima kasih karunia Allah. Tanpa kita sadari ungkapan syukur mendorong semangat kita untuk melayani. Ya, itulah mengapa kita terlihat giat saat bekerja di ladang Tuhan. Seperti Paulus, kita katakan, "Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah" (Flp. 1:22). --LIN/www.renunganharian.net
   
GAIRAH UNTUK MELAYANI TUHAN BERKOBAR-KOBAR KARENA KESADARAN BAHWA DIRI KITA TELAH DIBEBASKAN DARI BANYAKNYA UTANG DOSA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/07/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KOLOSE+2:6-15

KOLOSE 2:6-15

 6  Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
 7  Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
 8  Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
 9  Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,
10  dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa.
11  Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
12  karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
13  Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
14  dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
15  Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+9-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+9-12

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 26 Juli -- Kejadian 44:1-17 - Menguji demi Kebaikan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 26 Juli 2024
Ayat SH: Kejadian 44:1-17

Judul: Menguji demi Kebaikan

Allah sering menguji umat demi kebaikan mereka (misalnya Ayub). Kita pun dapat mengikuti teladan Allah dalam menguji orang yang kita kasihi demi kebaikan mereka dan kerja sama yang lebih baik.

Yusuf sengaja menyuruh pengurus rumahnya untuk meletakkan piala peraknya di karung Benyamin (2). Tak lama setelah saudara-saudara Yusuf berangkat, pengurus itu mengejar dan menuduh mereka sebagai pencuri (4-6). Saudara-saudara Yusuf begitu yakin tidak mungkin ada di antara mereka yang mencuri, sehingga mereka mengatakan bahwa siapa pun yang kedapatan mencuri harus dihukum mati, dan mereka semuanya akan menjadi budak Yusuf (7-9).

Tentu saja piala tersebut kemudian didapatkan di dalam karung Benyamin dan semua saudara Yusuf mengoyak jubah mereka (12-13). Yehuda memohon agar mereka semua menjadi budak, tetapi Yusuf tetap bersikeras bahwa hanya Benyamin yang harus menjadi budak (16-17).

Mengapa Yusuf melakukan hal ini? Mengapa hukumannya ditetapkan secara khusus agar Benyamin saja yang menjadi budak? Yusuf sepertinya mau melihat bagaimana saudara-saudaranya memperlakukan Benyamin. Apakah mereka juga iri kepada Benyamin dan akan membiarkan dia menjadi budak seperti mereka dahulu iri dan menjual dia sebagai budak? Itu berarti tujuan Yusuf adalah untuk melihat apakah saudara-saudaranya sudah berubah.

Menguji apakah orang terdekat kita sudah berubah atau menguji kemampuan seseorang dalam mengerjakan sesuatu adalah hal penting yang kadang diperlukan. Allah juga sering menguji kita selaku hamba-Nya, tentu bukan supaya Allah menjadi lebih tahu, tetapi supaya kita bisa makin memahami pertumbuhan dan kemampuan kita.

Mari kita belajar untuk menguji orang yang mau kita percayakan untuk tugas tertentu, supaya kita dapat mengangkat orang dengan tepat. Tentu kita juga harus bersedia untuk diuji oleh siapa pun agar kita dapat dipercaya. Berdoalah agar Tuhan mengajar kita untuk menjadi lebih berhikmat dalam memberi maupun menerima ujian. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/07/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+44:1-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+44:1-17

Kejadian 44:1-17

 1  Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: "Isilah karung orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya.
 2  Dan pialaku, piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.
 3  Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka beserta keledai mereka.
 4  Tetapi baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah Yusuf kepada kepala rumahnya: "Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu membalas yang baik dengan yang jahat?
 5  Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian."
 6  Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka perkataan Yusuf itu.
 7  Jawab mereka kepadanya: "Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian? Jauhlah dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu!
 8  Bukankah uang yang kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas atau perak dari rumah tuanmu?
 9  Pada siapa dari hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati, juga kami ini akan menjadi budak tuanku."
10  Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah."
11  Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke tanah dan masing-masing membuka karungnya.
12  Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.
13  Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.
14  Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.
15  Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang seperti aku ini pasti dapat menelaah?"
16  Sesudah itu berkatalah Yehuda: "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami? Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada siapa kedapatan piala itu."
17  Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian! Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku, tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 25 Juli -- DANIEL 6:1-12 - KETEGUHAN IMAN DANIEL

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 25 Juli 2024
Bacaan : DANIEL 6:1-12
Setahun: Pengkhotbah 5-8
Nats: Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya seperti yang biasa dilakukannya. (Daniel 6:11)

Renungan:

KETEGUHAN IMAN DANIEL

Kecemburuan dan iri hati adalah penyakit umum yang mengakibatkan dosa. Dalam perjalanannya, Daniel pun berhadapan dengan mereka yang berwatak demikian. Namun, kesetiaan Daniel kepada Tuhan membuat mereka tidak dapat menemukan kelalaian atau kerusakan apa pun dalam dirinya, sehingga rencana lain dibuat sehubungan dengan kesetiaan Daniel dalam menaati perintah Allah (ay. 5).

Daniel tahu konsekuensi dari tindakannya, tetapi dia tidak mengubah apa pun. Dia bisa saja mencoba mematuhinya dengan tidak berdoa sama sekali selama tiga puluh hari atau mencoba menyembunyikan apa yang dia lakukan dengan mengubah cara berdoanya. Dia bisa saja beralih ke berdoa hanya di pagi hari atau larut malam ketika tidak ada yang memperhatikan, atau mungkin bisa menutup jendela. Sebaliknya, ia memilih tetap setia berseru kepada Tuhan dan berdoa kepada-Nya serta memuji Allahnya seperti yang biasa dilakukannya (ay. 11).

Kemampuan untuk teguh dalam iman bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, tetapi dari kesetiaan dalam berjalan dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang teratur dengan Tuhan adalah inti dari hidup Daniel dan kesuksesannya. Ia memantapkan dirinya dalam hidup benar. Itulah teladan yang harus kita ikuti. Belajar untuk berjalan dengan Tuhan dalam kekudusan terlepas dari hal-hal buruk yang dipraktikkan dalam masyarakat kita, hukum-hukum sesat, atau penganiayaan yang timbul karenanya.

Iman adalah melangkah maju dalam ketaatan kepada Tuhan dengan keyakinan penuh bahwa hasil ada di tangan-Nya dan bahwa Dia akan melakukan yang terbaik untuk kita dan untuk kemuliaan-Nya. --YES/www.renunganharian.net
   
KESEDIAAN MEMERCAYAI JANJI TUHAN DI SAAT SULIT ADALAH IMAN YANG SESUNGGUHNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/07/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?DANIEL+6:1-12

DANIEL 6:1-12

 1  (6-2) Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan;
 2  (6-3) membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan.
 3  (6-4) Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
 4  (6-5) Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
 5  (6-6) Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
 6  (6-7) Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!
 7  (6-8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
 8  (6-9) Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
 9  (6-10) Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.
10  (6-11) Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
11  (6-12) Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
12  (6-13) Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+5-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+5-8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 25 Juli -- Kejadian 43 - Perubahan Sejati

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 25 Juli 2024
Ayat SH: Kejadian 43

Judul: Perubahan Sejati

Masa kelaparan terus berlanjut dan gandum yang dibeli sebelumnya sudah habis. Maka, Yakub menyuruh anak-anaknya pergi untuk membeli gandum lagi di Mesir.

Situasi yang serupa memicu tuntutan yang sama, yaitu dibawanya Benyamin bersama mereka (3-5). Namun, kali ini Yehuda dengan berani menjamin bahwa ia akan menjaga adiknya dengan sebaik-baiknya (9).

Setibanya di Mesir, mereka mengantisipasi perlakuan yang keras seperti sebelumnya. Namun, apa yang Yusuf lakukan adalah membawa mereka ke rumahnya, bukan untuk menghukum, tetapi untuk makan bersama mereka (16-18).

Kebaikan yang sangat besar ditunjukkan Yusuf kepada saudara-saudaranya. Dengan ramah ia menanyakan perihal ayah mereka (27). Ketika ia melihat Benyamin, ia menaikkan doa bagi adiknya itu dan menyimpan kasih sayang di dalam hatinya hingga ia menangis (29-30).

Pelayanan yang terbaik diberikannya kepada mereka semua. Yusuf mendudukkan saudara-saudaranya di depannya dan menjamu mereka dengan makanan melimpah, bahkan hidangan mewah dari mejanya (31-34a).

Dalam perjamuan siang itu, Yusuf dengan sengaja memberi Benyamin hidangan lima kali lebih banyak daripada yang lain (34b). Ia menunjukkan rasa hormat yang khusus kepada Benyamin, seolah hendak menguji apakah saudara-saudaranya akan merasa iri terhadap Benyamin, sama seperti mereka dahulu iri terhadap dirinya. Tampaknya mereka sudah berubah karena dikatakan mereka bersukaria bersama.

Allah menginginkan perubahan sejati. Kesalahan tidak diulang, tetapi diperbaiki dengan ucapan maaf dan perbuatan baik. Keirihatian dan dendam diganti dengan kerendahhatian dan keramahan. Relasi kembali dibangun dalam sukaria. Untuk sampai pada level ini kita memerlukan bimbingan Roh Kudus. Dialah yang memampukan kita untuk bangkit dari penyesalan dan berubah secara total.

Kepada keluarga dan teman yang pernah tersakiti perbuatan kita, buktikanlah bahwa kita dapat berubah sejati. [CHR]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/07/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+43
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+43

Kejadian 43

 1  Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu.
 2  Dan setelah gandum yang dibawa mereka dari Mesir habis dimakan, berkatalah ayah mereka: "Pergilah pula membeli sedikit bahan makanan untuk kita."
 3  Lalu Yehuda menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.
 4  Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu.
 5  Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu."
 6  Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"
 7  Jawab mereka: "Orang itu telah menanyai kami dengan seksama tentang kami sendiri dan tentang sanak saudara kita: Masih hidupkah ayahmu? Adakah adikmu lagi? Dan kami telah memberitahukan semuanya kepadanya seperti yang sebenarnya. Bagaimana kami dapat menduga bahwa ia akan berkata: Bawalah ke mari adikmu itu."
 8  Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.
 9  Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.
10  Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang."
11  Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam.
12  Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan.
13  Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.
14  Allah Yang Mahakuasa kiranya membuat orang itu menaruh belas kasihan kepadamu, supaya ia membiarkan saudaramu yang lain itu beserta Benyamin kembali. Mengenai aku ini, jika terpaksa aku kehilangan anak-anakku, biarlah juga kehilangan!"
15  Lalu orang-orang itu mengambil persembahan itu dan mengambil uang dua kali lipat banyaknya, beserta Benyamin juga; mereka bersiap dan pergi ke Mesir. Kemudian berdirilah mereka di depan Yusuf.
16  Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini."
17  Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf.
18  Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil."
19  Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah:
20  "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan,
21  tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali.
22  Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami."
23  Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.
24  Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka diberinya makan.
25  Sesudah itu mereka menyiapkan persembahannya menantikan Yusuf datang pada waktu tengah hari, sebab mereka telah mendengar, bahwa mereka akan makan di situ.
26  Ketika Yusuf telah pulang, mereka membawa persembahan yang ada pada mereka itu kepada Yusuf di dalam rumah, lalu sujud kepadanya sampai ke tanah.
27  Sesudah itu ia bertanya kepada mereka apakah mereka selamat; lagi katanya: "Apakah ayahmu yang tua yang kamu sebutkan itu selamat? Masih hidupkah ia?"
28  Jawab mereka: "Hambamu, ayah kami, ada selamat; ia masih hidup." Sesudah itu berlututlah mereka dan sujud.
29  Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin, adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu, yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!"
30  Lalu segeralah Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu, dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu menangis di situ.
31  Sesudah itu dibasuhnyalah mukanya dan ia tampil ke luar. Ia menahan hatinya dan berkata: "Hidangkanlah makanan."
32  Lalu dihidangkanlah makanan, bagi Yusuf tersendiri, bagi saudara-saudaranya tersendiri dan bagi orang-orang Mesir yang bersama-sama makan dengan mereka itu tersendiri; sebab orang Mesir tidak boleh makan bersama-sama dengan orang Ibrani, karena hal itu suatu kekejian bagi orang Mesir.
33  Saudara-saudaranya itu duduk di depan Yusuf, dari yang sulung sampai yang bungsu, sehingga mereka berpandang-pandangan dengan heran.
34  Lalu disajikan kepada mereka hidangan dari meja Yusuf, tetapi yang diterima Benyamin adalah lima kali lebih banyak dari pada setiap orang yang lain. Lalu minumlah mereka dan bersukaria bersama-sama dengan dia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 24 Juli -- ROMA 12:9-11 - SEMANGAT PELAYANAN PAK JUN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 24 Juli 2024
Bacaan : ROMA 12:9-11
Setahun: Pengkhotbah 1-4
Nats: Janganlah kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Roma 12:11)

Renungan:

SEMANGAT PELAYANAN PAK JUN

Pak Jun, begitulah saya biasa memanggil pria lansia yang sudah pensiun sebagai guru itu. Secara pribadi saya tidak terlalu mengenalnya, tetapi saya diberkati dengan semangat pelayanannya. Bermula dari kegemaran menyanyi, Pak Jun memberanikan diri untuk mendaftarkan diri dalam pelayanan sebagai penyanyi gereja. Hal yang mengesankan hati saya adalah semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh Pak Jun setiap kali jadwal pelayanan tiba. Sejak latihan, ia terlihat antusias sampai pelayanan itu dituntaskannya dengan penuh kesungguhan.

Seperti cinta mula-mula, semangat dalam pelayanan memang perlu dipertahankan. Ya, cepat atau lambat tantangan dalam pelayanan akan muncul, mulai dari kejenuhan, konflik antarsesama pelayan Tuhan, hingga urusan hati yang dapat menyebabkan seseorang mundur dari pelayanan. Nas renungan hari ini mengingatkan tentang pentingnya roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. Kondisi yang secara sederhana bisa diartikan sebagai semangat yang terjaga karena kita ingin menyenangkan hati Allah lewat pelayanan yang kita lakukan.

Kalau sudah menyangkut perkenanan Allah, maka kemampuan dalam pelayanan tidak lagi menjadi satu-satunya tolok ukur. Dalam melayani Allah, kondisi hati dan kerinduan seseorang lebih menarik perhatian Allah, meski hal ini tak berarti kemampuan terkait bidang pelayanan dapat diabaikan. Kedua perkara ini tentu dapat saling melengkapi, tetapi kondisi hati dan semangat dalam melayani tetap perlu dijaga agar tak menjadi pudar dan perkenanan Allah dapat kita raih. --GHJ/www.renunganharian.net
   
LAYANILAH ALLAH DENGAN SEGENAP HATI DAN KERINDUAN KITA KARENA ALLAH BERKENAN DENGAN ITU.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/07/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?ROMA+12:9-11

ROMA 12:9-11

 9  Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
10  Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
11  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+1-4
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+1-4

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]