(e-RH) 8 Juni -- MAZMUR 73 - MEMPERBAIKI POSISI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 8 Juni 2023
Bacaan : MAZMUR 73
Setahun: Nehemia 7-8
Nats: Sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. (Mazmur 73:17)

Renungan:

MEMPERBAIKI POSISI

Saya tersenyum saat mendengar arahan petugas pengawalan kereta api berkata, "Lewat pintu sebelah sana saja, sepertinya lewat sini tidak cukup." Mendengar itu, konsentrasi antrean penumpang mulai terpecah, tetapi saya tetap turun dari pintu yang sama. Saya bukannya sok tahu atau menentang petugas itu, tetapi dari posisi saya berdiri masih terlihat ada celah yang bisa dilewati saat turun dari gerbong.

Dalam menjalani hidup, posisi kita dalam memandang sesuatu akan menentukan respons kita saat menghadapi masalah atau pergumulan. Pemazmur saat itu juga sedang mengeluhkan beratnya beban hidupnya, sementara ia berusaha hidup berkenan kepada Allah. Ia bahkan merasa bahwa kehidupan orang fasik jauh lebih mujur dan menyenangkan (ay. 3-12), sampai Pemazmur "memperbaiki posisi" dalam menilai kehidupannya, dengan masuk ke tempat kudus Allah (ay. 17). Dari sanalah ia dapat mengerti kesudahan hidup orang fasik yang jauh dari kata mujur. Pandangan baru yang lantas membuatnya berikrar: "Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya" (ay. 28).

Apakah kita sedang merasa tidak nyaman dengan kehidupan yang sedang kita jalani? Apakah kita sedang "mencari pintu" yang menurut kita lebih pas atau dapat menyelesaikan persoalan kehidupan dengan lebih cepat? Cobalah sedikit "memperbaiki posisi" dengan mendekat kepada Allah, mungkin kita akan mendapat pencerahan, kekuatan, atau kobaran iman untuk melanjutkan kehidupan dengan lebih baik. --GHJ/www.renunganharian.net
   
POSISI KITA DALAM MEMANDANG KEHIDUPAN DAPAT MENENTUKAN RESPONS TERHADAP BERBAGAI PERISTIWA KEHIDUPAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MAZMUR+73

MAZMUR 73

 1  Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.
 2  Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
 3  Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
 4  Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
 5  mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
 6  Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
 7  Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
 8  Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.
 9  Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
10  Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.
11  Dan mereka berkata: "Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?"
12  Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!
13  Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.
14  Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
15  Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
16  Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,
17  sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.
18  Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.
19  Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!
20  Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.
21  Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
22  aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
23  Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
24  Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
25  Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
26  Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
27  Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
28  Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Nehemia+7-8
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Nehemia+7-8

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 8 Juni -- Ayub 33 - Allah Sedang Bekerja

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 8 Juni 2023
Ayat SH: Ayub 33

Judul: Allah Sedang Bekerja

Seorang anak akan merasa aman melakukan segala sesuatu saat ia berada bersama orang tuanya. Ia bisa tetap merasa senang meskipun ia sedang menghadapi kesulitan. Hal itu terjadi karena ia tahu bahwa ada orang tuanya yang hadir menjaganya. Demikian pula iman Kristen. Kita, anak-anak Tuhan, percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

Nas hari ini dimulai dengan gertakan Elihu (1-7). Ia berbicara dengan sangat percaya diri. Dengan tegas Elihu menolak pembelaan diri Ayub dan menyatakan Ayub bersalah (8-13). Elihu mulai menyampaikan pikirannya tentang penderitaan. Tampaknya ia memiliki pengertian yang benar tentang Allah.

Menurut Elihu, Allah tidak sama dengan manusia sehingga manusia tidak dapat memahami Allah dan jalan pikiran-Nya. Dan Allah dapat berfirman melalui banyak cara (14). Penderitaan menjadi salah satu cara yang dipakai Allah untuk membuat umat-Nya kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan hidup (19-30).

Pemahaman Elihu akan Allah lebih baik daripada ketiga sahabat Ayub; bahkan, ia mulai memberikan penguraian tentang tujuan penderitaan yang dialami manusia. Ia pun menyatakan bahwa Allah sedang bekerja dalam penderitaan Ayub.

Sayangnya, pengertian Elihu tetap melanjutkan pengertian dari ketiga teman Ayub karena ia pun memandang penderitaan Ayub sebagai cara Allah untuk mengembalikan Ayub dari dosa kesombongan dan jalan hidupnya yang salah.

Allah tidak dapat kita pahami secara utuh dalam kondisi yang sulit dan penuh penderitaan. Namun, kita harus mengetahui dan mengimani bahwa Allah sedang bekerja dan Dia selalu bersama dengan kita.

Apakah ada kondisi sulit yang kita hadapi saat ini? Meskipun kita tidak selalu bisa merasakan Allah seperti yang kita pikirkan, melalui firman Tuhan hari ini, kita percaya bahwa Allah selalu hadir bersama kita dan sedang bekerja dalam kesulitan kita untuk terus membawa kita maju di dalam rencana-Nya.

Bagi setiap orang percaya, kehadiran Allahlah yang memberikan rasa aman di dalam melewati berbagai kesulitan hidup. [RGD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+33
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+33

Ayub 33

 1  "Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku, dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku.
 2  Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah langit-langitku berbicara.
 3  Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku menyatakan dengan terang apa yang diketahui.
 4  Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
 5  Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau menghadapi aku, pertahankanlah dirimu.
 6  Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, akupun dibentuk dari tanah liat.
 7  Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat.
 8  Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
 9  Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku tidak ada kesalahan.
10  Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
11  Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala jalanku.
12  Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia.
13  Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak menjawab segala perkataanmu?
14  Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
15  Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,
16  maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran
17  untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang,
18  untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
19  Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya;
20  perutnya bosan makanan, hilang nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat;
21  susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi, tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar,
22  sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut.
23  Jikalau di sampingnya ada malaikat, penengah, satu di antara seribu, untuk menyatakan jalan yang benar kepada manusia,
24  maka Ia akan mengasihaninya dengan berfirman: Lepaskan dia, supaya jangan ia turun ke liang kubur; uang tebusan telah Kuperoleh.
25  Tubuhnya mengalami kesegaran seorang pemuda, ia seperti pada masa mudanya.
26  Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.
27  Ia akan bernyanyi di depan orang: Aku telah berbuat dosa, dan yang lurus telah kubengkokkan, tetapi hal itu tidak dibalaskan kepadaku.
28  Ia telah membebaskan nyawaku dari jalan ke liang kubur, dan hidupku akan melihat terang.
29  Sesungguhnya, semuanya ini dilakukan Allah dua, tiga kali terhadap manusia:
30  mengembalikan nyawanya dari liang kubur, sehingga ia diterangi oleh cahaya hidup.
31  Perhatikanlah, hai Ayub, dengarkanlah aku, diamlah, akulah yang berbicara.
32  Jikalau ada yang hendak kaukatakan, jawablah aku; berkatalah, karena aku rela membenarkan engkau.
33  Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku; diamlah, aku hendak mengajarkan hikmat kepadamu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 7 Juni -- YOHANES 9 - SUPAYA PEKERJAAN ALLAH DINYATAKAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 7 Juni 2023
Bacaan : YOHANES 9
Setahun: Nehemia 4-6
Nats: "... tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:3)

Renungan:

SUPAYA PEKERJAAN ALLAH DINYATAKAN

Saat Tuhan Yesus dan para murid-Nya berjumpa dengan orang buta sejak lahir, pertanyaan para murid adalah siapa yang disalahkan (berdosa) sehingga orang tersebut menjadi buta. Sementara itu, kelompok orang Farisi justru mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus dengan menuduhkan Yesus telah melanggar aturan hari Sabat. Kepada para murid-Nya, Tuhan Yesus tegas mengatakan bahwa keadaan yang dialami oleh orang buta sejak lahir bukanlah karena salah dan dosa siapa-siapa, tetapi agar pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam orang buta itu. Yaitu bela rasa dan empati yang didasari cinta kasih yang Tuhan Yesus tunjukkan dengan menyembuhkan orang buta itu. Kepada orang-orang Farisi, Tuhan Yesus menyatakan bahwa merekalah yang sesungguhnya buta. Orang Farisi buta mata rohaninya untuk dapat melihat kuasa Allah dinyatakan dan untuk dapat berbelas kasihan terhadap sesama.

Sikap menghakimi sesama atas penderitaan yang mereka alami, bukanlah sikap murid Kristus. Apalagi sikap mencari-cari kesalahan dan kambing hitam atas penderitaan yang terjadi. Sebagai murid Kristus, kita terpanggil untuk turut bekerja bersama-sama dengan Allah untuk menghadirkan pekerjaan-pekerjaan Allah di dalam diri sesama yang menderita. Yaitu dengan menunjukkan belas kasihan, bela rasa, solidaritas sosial dan kesetiakawanan sosial kepada sesama di dalam penderitaannya. Di situlah "pekerjaan-pekerjaan Allah" telah dinyatakan melalui kita. --AAS/www.renunganharian.net
   
PEKERJAAN ALLAH DINYATAKAN SAAT KITA MENUNJUKKAN KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN RASA SOLIDARITAS ATAS PENDERITAAN SESAMA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/06/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YOHANES+9

YOHANES 9

 1  Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
 2  Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
 3  Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
 4  Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
 5  Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
 6  Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
 7  dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
 8  Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"
 9  Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."
10  Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"
11  Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."
12  Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."
13  Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.
14  Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.
15  Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."
16  Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.
17  Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."
18  Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya
19  dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"
20  Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
21  tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
22  Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.
23  Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."
24  Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."
25  Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."
26  Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"
27  Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"
28  Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.
29  Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."
30  Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.
31  Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.
32  Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.
33  Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."
34  Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
35  Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
36  Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
37  Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38  Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
39  Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
40  Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"
41  Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Nehemia+4-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Nehemia+4-6

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 7 Juni -- Ayub 32 - Menghadapi Perselisihan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 7 Juni 2023
Ayat SH: Ayub 32

Judul: Menghadapi Perselisihan

Ketika terjadi perselisihan antara dua pihak, biasanya ada pihak ketiga yang menjadi penengah agar perdamaian bisa terjadi. Namun, pihak ketiga ini tidak selalu memainkan peran yang tepat. Kadang dia bisa berat sebelah, kadang juga dia memberi masukan yang keliru dan tidak bertanggung jawab.

Dalam percakapan antara Ayub dan sahabat-sahabatnya, muncul tokoh baru bernama Elihu. Ia seorang yang masih muda dan ia mengakui hal itu demi menjaga kesopanan (6-7). Namun, ia tidak tahan dan menjadi marah karena Ayub merasa diri lebih benar di hadapan Allah (1-3).

Elihu melihat pembelaan diri Ayub yang mengambil bentuk pengadilan (Ayb. 31) sebagai tindakan yang terlalu berani. Ia juga marah kepada sahabat-sahabat Ayub yang tidak bisa menunjukkan apa-apa.

Kemarahan dan semangat muda di dalam diri Elihu justru membuatnya menjadi orang yang arogan. Ia mengaku bahwa ia mendapat pengertian dari Tuhan (8). Namun, ia malah merendahkan dan menolak hikmat orang tua (9). Ia berkata bahwa ia akan bersikap netral dan tidak memihak serta tidak akan menggunakan pemikiran sahabat Ayub.

Secara sepintas Elihu terlihat sebagai penolong yang memberi jalan keluar atas kebuntuan di antara Ayub dan sahabat-sahabatnya. Namun, sebetulnya Elihu menunjukkan bagaimana dia justru berlagak seolah-olah dia adalah pihak yang paling benar di antara mereka. Inilah yang nantinya membuat ia hanya berfokus pada pengertiannya sendiri dan tidak sampai pada hikmat Allah.

Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi dua pihak yang berselisih? Kita belajar dari kesalahan Elihu, yaitu tidak menjadi orang yang paling benar di antara kedua pihak. Kita justru harus membawa kedua belah pihak kepada Allah. Jika kita tampil sebagai orang yang paling benar, kita tidak lagi dapat menerima kebenaran Allah dan inilah yang membuat kita menjadi orang yang tidak benar.

Apakah ada orang di sekitar kita yang sedang berselisih? Kita dipanggil untuk membawa keduanya kepada kebenaran Allah, bukan hadir sebagai orang yang paling benar. [RGD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+32

Ayub 32

 1  Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
 2  Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
 3  dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
 4  Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka lebih tua dari pada dia.
 5  Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia.
 6  Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu.
 7  Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat.
 8  Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian.
 9  Bukan orang yang lanjut umurnya yang mempunyai hikmat, bukan orang yang sudah tua yang mengerti keadilan.
10  Oleh sebab itu aku berkata: Dengarkanlah aku, akupun akan mengemukakan pendapatku.
11  Ketahuilah, aku telah menantikan kata-katamu, aku telah memperhatikan pemikiranmu, hingga kamu menemukan kata-kata yang tepat.
12  Kepadamulah kupusatkan perhatianku, tetapi sesungguhnya, tiada seorangpun yang mengecam Ayub, tiada seorangpun di antara kamu menyanggah perkataannya.
13  Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat; hanya Allah yang dapat mengalahkan dia, bukan manusia.
14  Perkataannya tidak tertuju kepadaku, dan aku tidak akan menjawabnya dengan perkataanmu.
15  Mereka bingung, mereka tidak dapat memberi sanggahan lagi, mereka tidak dapat berbicara lagi.
16  Haruskah aku menunggu, karena mereka putus bicara, karena mereka berdiri di sana dan tidak memberi sanggahan lagi?
17  Akupun hendak memberi sanggahan pada giliranku, akupun akan mengemukakan pendapatku.
18  Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku.
19  Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup.
20  Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan.
21  Aku tidak akan memihak kepada siapapun dan tidak akan menyanjung-nyanjung siapapun,
22  karena aku tidak tahu menyanjung-nyanjung; jika demikian, maka segera Pembuatku akan mencabut nyawaku."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 6 Juni -- 1 TAWARIKH 21:1-17 - KEBANGGAAN DIRI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 6 Juni 2023
Bacaan : 1 TAWARIKH 21:1-17
Setahun: Nehemia 1-3
Nats: Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel. (1 Tawarikh 21:7)

Renungan:

KEBANGGAAN DIRI

Apa salahnya bangga diri atas sebuah keberhasilan? Bukankah jerih payah, apalagi hasil perjuangan sekian tahun harus dirayakan? Tidakkah kesuksesan mendatangkan sukacita yang wajar, bahkan sehat? Tetapi rupanya ada kebanggaan yang semu, bahkan berdosa. Itu juga yang Raja Daud alami.

Ketika Daud memberi perintah kepada Yoab untuk menghitung orang Israel, hal itu justru membangkitkan murka Allah. Rupanya ada motif tersembunyi ketika ia ingin tahu jumlah rakyatnya. Daud dapat membanggakan diri dengan mengetahui hasil penghitungan. Ia bisa beranggapan bahwa rakyatnya adalah sekian banyak orang yang tunduk dan bergantung padanya. Juga bahwa mereka adalah hasil perjuangannya memperoleh takhta raja. Kebanggaan semacam ini adalah awal kesombongan. Padahal di mata Allah, kesombongan adalah kejahatan yang sangat serius. Hal itu merupakan penolakan untuk bergantung kepada Tuhan. Untung saja Daud segera menyadari kesalahannya dan memohon belas kasihan Tuhan, meskipun telanjur sudah ada korban.

Kita pun harus ekstra peka terhadap dosa kesombongan. Godaan semakin besar jika kita memiliki prestasi yang membanggakan. Sebaliknya, sebagaimana sikap Paulus, kebanggaan kita seharusnya adalah kepada Kristus yang telah menaklukkan segala sesuatu (1Kor. 15:31). Oleh anugerah Kristus yang memilih kita, kita dapat meraih keberhasilan. Kebanggaan yang sehat berisikan ucapan syukur kepada Allah dan bukan pada sikap meninggikan diri di atas orang lain. --HEM/www.renunganharian.net
   
KETIKA KITA BERSUKACITA ATAS KEBERHASILAN, MARILAH KITA MERAYAKANNYA DENGAN KERENDAHAN HATI SERTA UCAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/06/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+TAWARIKH+21:1-17

1 TAWARIKH 21:1-17

 1  Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.
 2  Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: "Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka."
 3  Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"
 4  Namun titah raja itu terpaksa diikuti oleh Yoab, maka pergilah Yoab menjelajahi seluruh Israel, kemudian kembali ke Yerusalem.
 5  Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang.
 6  Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh Yoab.
 7  Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.
 8  Lalu berkatalah Daud kepada Allah: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."
 9  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Gad, pelihat Daud:
10  "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu."
11  Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih:
12  tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku."
13  Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."
14  Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.
15  Pula Allah mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesallah Ia karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!" Pada waktu itu malaikat TUHAN itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus.
16  Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua.
17  Dan berkatalah Daud kepada Allah: "Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya TUHAN, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Nehemia+1-3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Nehemia+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 6 Juni -- Ayub 30-31 - Iman yang Utuh

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 6 Juni 2023
Ayat SH: Ayub 30-31

Judul: Iman yang Utuh

Setelah sejenak menjadi lebih positif, nuansa ucapan Ayub kembali penuh dengan kemuraman. Ayub menyampaikan dengan jelas kondisinya saat ini.

Ia menjadi bahan cemooh orang-orang yang selama ini ia anggap orang rendah (30:1-14). Kedahsyatan menimpanya sehingga ia kehilangan kemuliaan dan kebahagiaan. Jiwanya hancur dan hari-hari kesengsaraan mencekamnya (30:15-19). Bahkan, hal yang paling mengerikan adalah Ayub merasakan bahwa ia sedang ditinggal Tuhan (30:20-31). Inilah penderitaan yang paling tragis.

Di hadapan Allah, Ayub mencari keadilan. Ia melakukan pembelaan atas kesucian dan jalan hidupnya yang lurus (31:1-12), juga atas perbuatan dan sikapnya yang adil kepada sesama (31:13-40). Ayub tidak ragu atas integritas hidupnya.

Ayub tidak berpura-pura di hadapan Allah untuk mendapatkan pemulihan. Ia betul-betul beriman kepada Allah yang dikenalnya. Ia datang dalam kejujuran kepada Allah di hadapan teman-temannya. Imannya membuatnya berani jujur atas perasaannya dalam menghadapi penderitaan. Ia tetap menantikan keadilan di hadapan Allah.

Dari keberanian Ayub, kita belajar untuk memiliki iman yang utuh. Penderitaan akan menyingkapkan iman kita kepada Allah: apakah kita sungguh-sungguh beriman atau sekadar mencari jalan keluar dan kenyamanan hidup?

Iman yang utuh membawa kita kepada kehidupan yang utuh. Iman Kristen bukan hanya terdiri dari aspek-aspek doktrinal dan aktivitas agama. Iman Kristen adalah iman yang mengubahkan semua aspek hidup. Iman Kristen membuat kita dapat memiliki hidup yang berintegritas, sebab seluruh hidup kita diletakkan di bawah pandangan Allah. Iman yang demikianlah yang membuat kita tetap datang kepada Tuhan secara jujur pada saat-saat yang paling sulit sekalipun.

Kita juga belajar dari Yesus dalam menantikan Bapa. Yesus begitu menderita karena ditinggal oleh Bapa, tetapi Ia tetap taat, bahkan sampai mati di kayu salib. Pada saat kita menanti-nantikan Tuhan, kiranya kita taat sepenuhnya kepada kehendak-Nya. [RGD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+30-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+30-31

Ayub 30-31

 1  "Tetapi sekarang aku ditertawakan mereka, yang umurnya lebih muda dari padaku, yang ayah-ayahnya kupandang terlalu hina untuk ditempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing dombaku.
 2  Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga,
 3  mereka merana karena kekurangan dan kelaparan, mengerumit tanah yang kering, belukar di gurun dan padang belantara;
 4  mereka memetik gelang laut dari antara semak-semak, dan akar pohon arar menjadi makanan mereka.
 5  Mereka diusir dari pergaulan hidup, dan orang berteriak-teriak terhadap mereka seperti terhadap pencuri.
 6  Di lembah-lembah yang mengerikan mereka harus diam, di dalam celah-celah tanah dan sela-sela gunung;
 7  di antara semak-semak mereka meraung-raung, mereka berkelompok di bawah jeruju;
 8  mereka itulah orang-orang bebal yang tak dikenal, yang didepak dari negeri.
 9  Tetapi sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka.
10  Mereka mengejikan aku, menjauhkan diri dari padaku, mereka tidak menahan diri meludahi mukaku,
11  karena tali kemahku telah dilepaskan Allah dan aku direndahkan-Nya, dan mereka tidak mengekang diri terhadap aku.
12  Di sebelah kananku muncul gerombolan, dikaitnya kakiku, dan dirintisnya jalan kebinasaan terhadap aku;
13  mereka membongkar jalanku dan mengusahakan kejatuhanku; tidak ada yang menghalang-halangi mereka.
14  Seperti melalui tembok yang terbelah lebar mereka menyerbu, mereka datang bergelombang di tengah-tengah keruntuhan.
15  Kedahsyatan ditimpakan kepadaku; kemuliaanku diterbangkan seperti oleh angin, dan bahagiaku melayang hilang seperti awan.
16  Oleh sebab itu jiwaku hancur dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku.
17  Pada waktu malam tulang-tulangku seperti digerogoti, dan rasa nyeri yang menusuk tak kunjung berhenti.
18  Oleh kekerasan yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja.
19  Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan aku sudah menyerupai debu dan abu.
20  Aku berseru minta tolong kepada-Mu, tetapi Engkau tidak menjawab; aku berdiri menanti, tetapi Engkau tidak menghiraukan aku.
21  Engkau menjadi kejam terhadap aku, Engkau memusuhi aku dengan kekuatan tangan-Mu.
22  Engkau mengangkat aku ke atas angin, melayangkan aku dan menghancurkan aku di dalam angin ribut.
23  Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, ke tempat segala yang hidup dihimpunkan.
24  Sesungguhnya, masakan orang tidak akan mengulurkan tangannya kepada yang rebah, jikalau ia dalam kecelakaannya tidak ada penolongnya?
25  Bukankah aku menangis karena orang yang mengalami hari kesukaran? Bukankah susah hatiku karena orang miskin?
26  Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang.
27  Batinku bergelora dan tak kunjung diam, hari-hari kesengsaraan telah melanda diriku.
28  Dengan sedih, dengan tidak terhibur, aku berkeliaran; aku berdiri di tengah-tengah jemaah sambil berteriak minta tolong.
29  Aku telah menjadi saudara bagi serigala, dan kawan bagi burung unta.
30  Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam;
31  permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis."
 1  "Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
 2  Karena bagian apakah yang ditentukan Allah dari atas, milik pusaka apakah yang ditetapkan Yang Mahakuasa dari tempat yang tinggi?
 3  Bukankah kebinasaan bagi orang yang curang dan kemalangan bagi yang melakukan kejahatan?
 4  Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?
 5  Jikalau aku bergaul dengan dusta, atau kakiku cepat melangkah ke tipu daya,
 6  biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah.
 7  Jikalau langkahku menyimpang dari jalan, dan hatiku menuruti pandangan mataku, dan noda melekat pada tanganku,
 8  maka biarlah apa yang kutabur, dimakan orang lain, dan biarlah tercabut apa yang tumbuh bagiku.
 9  Jikalau hatiku tertarik kepada perempuan, dan aku menghadang di pintu sesamaku,
10  maka biarlah isteriku menggiling bagi orang lain, dan biarlah orang-orang lain meniduri dia.
11  Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim.
12  Sesungguhnya, itulah api yang memakan habis, dan menghanguskan seluruh hasilku.
13  Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku,
14  apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri; kalau Ia mengadakan pengusutan, apakah jawabku kepada-Nya?
15  Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
16  Jikalau aku pernah menolak keinginan orang-orang kecil, menyebabkan mata seorang janda menjadi pudar,
17  atau memakan makananku seorang diri, sedang anak yatim tidak turut memakannya
18  --malah sejak mudanya aku membesarkan dia seperti seorang ayah, dan sejak kandungan ibunya aku membimbing dia--;
19  jikalau aku melihat orang mati karena tidak ada pakaian, atau orang miskin yang tidak mempunyai selimut,
20  dan pinggangnya tidak meminta berkat bagiku, dan tidak dipanaskannya tubuhnya dengan kulit bulu dombaku;
21  jikalau aku mengangkat tanganku melawan anak yatim, karena di pintu gerbang aku melihat ada yang membantu aku,
22  maka biarlah tulang belikatku lepas dari bahuku, dan lenganku dipatahkan dari persendiannya.
23  Karena celaka yang dari pada Allah menakutkan aku, dan aku tidak berdaya terhadap keluhuran-Nya.
24  Jikalau aku menaruh kepercayaan kepada emas, dan berkata kepada kencana: Engkaulah kepercayaanku;
25  jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah;
26  jikalau aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan indahnya,
27  sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya,
28  maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari.
29  Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa malapetaka
30  --aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya dengan mengucapkan sumpah serapah! --
31  Jikalau orang-orang di kemahku mengatakan: Siapa yang tidak kenyang dengan lauknya?
32  --malah orang asingpun tidak pernah bermalam di luar, pintuku kubuka bagi musafir! --
33  Jikalau aku menutupi pelanggaranku seperti manusia dengan menyembunyikan kesalahanku dalam hatiku,
34  karena aku takuti khalayak ramai dan penghinaan kaum keluarga mengagetkan aku, sehingga aku berdiam diri dan tidak keluar dari pintu!
35  Ah, sekiranya ada yang mendengarkan aku! --Inilah tanda tanganku! Hendaklah Yang Mahakuasa menjawab aku! --Sekiranya ada surat tuduhan yang ditulis lawanku!
36  Sungguh, surat itu akan kupikul, dan akan kupakai bagaikan mahkota.
37  Setiap langkahku akan kuberitahukan kepada-Nya, selaku pemuka aku akan menghadap Dia.
38  Jikalau ladangku berteriak karena aku dan alur bajaknya menangis bersama-sama,
39  jikalau aku memakan habis hasilnya dengan tidak membayar, dan menyusahkan pemilik-pemiliknya,
40  maka biarlah bukan gandum yang tumbuh, tetapi onak, dan bukan jelai, tetapi lalang." Sekianlah kata-kata Ayub.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 5 Juni -- AYUB 14:13-22 - PENGHANCUR HARAPAN?

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 5 Juni 2023
Bacaan : AYUB 14:13-22
Setahun: Ezra 10
Nats: "Seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia." (Ayub 14:19)

Renungan:

PENGHANCUR HARAPAN?

Seniman muda itu berguru pada seniornya. Setelah sekian tahun, usahanya tidak sia-sia. Timanthes, nama pelukis itu, berhasil membuahkan karya lukisan yang amat memesona. Begitu takjubnya ia oleh lukisannya sendiri, seniman muda itu menghabiskan waktu berhari-hari untuk memandanginya. Suatu hari ketika ia berniat menikmati lukisan itu lagi, didapatinya lukisan itu rusak. Timanthes begitu marah kepada gurunya yang mengaku bertanggung jawab atas kerusakan itu. Gurunya berkata, "Lukisan itu menghambat kemajuanmu, segeralah mulai melukis lagi yang lebih bagus!" Untunglah, ia patuh. Akhirnya lahirlah Pengorbanan Iphigenia-salah satu lukisan Yunani kuno yang terbaik di dunia.

Akhir cerita kehidupan Ayub sungguh mulia (Ayb. 42:12-17). Sebuah kehidupan baru yang melebihi kondisi sebelumnya. Menjadi contoh sebuah kesalehan ibarat perak murni yang teruji dari dapur api penderitaan. Tetapi pada saat ia menjalani kesengsaraannya, Ayub mengadakan "percakapan perbantahan" yang panjang kepada Allah melalui dialognya dengan sahabat-sahabatnya. Di dalam "bantahan"-nya itu Ayub menggambarkan kepedihan dan kesakitannya sebagai akibat penghancuran harapan oleh Tuhan! "Seperti batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia" (ay. 19).

Jika Ayub saja begitu, apalagi kita yang sudah pasti tak sebaik Ayub. Wajar kiranya jika kesusahan yang menimpa sering kita rasakan sebagai Tuhan yang "bertanggung jawab". Ketenangan kita diusik-Nya. Kebahagiaan kita dirusak-Nya. Tetapi yang terpenting, yakinlah cerita tidak berakhir di situ. Dari puing-puing kehancuran pun Tuhan sanggup membangun masa depan baru. Segala perkara Tuhan pakai untuk membuat kita bertumbuh menjadi lebih baik. --PAD/www.renunganharian.net
   
JIKA KITA MERASA HANCUR SEPERTI TANAMAN PADA MUSIM GUGUR, YAKINLAH MUSIM SEMI PASTI AKAN TIBA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/06/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AYUB+14:13-22

AYUB 14:13-22

13  Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!
14  Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;
15  maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
16  Sungguhpun Engkau menghitung langkahku, Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
17  pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan, dan kesalahanku akan Kaututup dengan lepa.
18  Tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
19  seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat, demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
20  Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
21  Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
22  Hanya tubuhnya membuat dirinya menderita, dan karena dirinya sendiri jiwanya berduka cita."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ezra+10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ezra+10

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 5 Juni -- Ayub 28-29 - Hiduplah dalam Hikmat Tuhan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 5 Juni 2023
Ayat SH: Ayub 28-29

Judul: Hiduplah dalam Hikmat Tuhan

Siapa yang tidak berdecak kagum melihat perkembangan teknologi? Betapa hebatnya inovasi yang dibuat manusia dalam banyak bidang kehidupan, seperti kesehatan, komunikasi, ekonomi, dan lainnya. Namun, semua itu tidak dapat membuat manusia hidup dengan bijaksana. Apa yang manusia butuhkan adalah hikmat.

Setelah Ayub berusaha mempertahankan diri di hadapan Bildad dalam pasal 26-27, pasal 28 menunjukkan perubahan suasana dalam uraian Ayub. Ia mengalihkan topik pembicaraan menjadi hikmat dan pengetahuan.

Ayub mulai menunjukkan kekagumannya atas upaya manusia untuk menemukan batu dan mineral berharga (28:1-8). Ia menunjukkan kehebatan manusia dalam menaklukkan bumi (28:9-11). Namun, ia mempertanyakan apakah semua kehebatan itu membuat manusia menjadi makin berhikmat.

Ayub menguraikan tentang hikmat yang hanya bersumber dari Allah (28:13-28). Manusia dengan segala kehebatannya tetaplah manusia yang terbatas, sedangkan Allah tidak dibatasi oleh apa pun. Manusia mengambil hikmat berdasarkan pengalamannya, tetapi Allah berkuasa untuk menetapkan dan memberi hikmat. Karena itu, Ayub berkata: "Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan, itulah akal budi (28:28)."

Kemudian, Ayub menyatakan kerinduannya (29:1-25). Ia ingin kembali dikenal seperti pada masa mudanya. Ia ingin menyatakan kepada teman-temannya tentang bagaimana ia hidup dalam hikmat dari Tuhan.

Dari uraian Ayub, kita dapat belajar bahwa setiap orang percaya harus hidup dalam hikmat yang berasal dari Tuhan. Kita bisa mengagumi hikmat dunia ini dan belajar darinya, tetapi kita harus mengejar hikmat dari Tuhan agar kita dapat menjalani apa yang dapat disebut sebagai hidup benar.

Salah satu cara untuk mendapat hikmat Tuhan adalah dengan terus belajar dari firman-Nya. Kita bisa belajar lewat waktu teduh yang teratur, merenungkan Alkitab secara mendalam, dan membaca buku rohani yang memperkaya wawasan. Berdisiplinlah belajar firman Tuhan. [RGD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/06/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+28-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+28-29

Ayub 28-29

 1  "Memang ada tempat orang menambang perak dan tempat orang melimbang emas;
 2  besi digali dari dalam tanah, dan dari batu dilelehkan tembaga.
 3  Orang menyudahi kegelapan, dan batu diselidikinya sampai sedalam-dalamnya, di dalam kekelaman dan kelam pekat.
 4  Orang menggali tambang jauh dari tempat kediaman manusia, mereka dilupakan oleh orang-orang yang berjalan di atas, mereka melayang-layang jauh dari manusia.
 5  Tanah yang menghasilkan pangan, dibawahnya dibongkar-bangkir seperti oleh api.
 6  Batunya adalah tempat menemukan lazurit yang mengandung emas urai.
 7  Jalan ke sana tidak dikenal seekor burung buaspun, dan mata elang tidak melihatnya;
 8  binatang yang ganas tidak menginjakkan kakinya di sana dan singa tidak melangkah melaluinya.
 9  Manusia melekatkan tangannya pada batu yang keras, ia membongkar-bangkir gunung-gunung sampai pada akar-akarnya;
10  di dalam gunung batu ia menggali terowongan, dan matanya melihat segala sesuatu yang berharga;
11  air sungai yang merembes dibendungnya, dan apa yang tersembunyi dibawanya ke tempat terang.
12  Tetapi di mana hikmat dapat diperoleh, di mana tempat akal budi?
13  Jalan ke sana tidak diketahui manusia, dan tidak didapati di negeri orang hidup.
14  Kata samudera raya: Ia tidak terdapat di dalamku, dan kata laut: Ia tidak ada padaku.
15  Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni, dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak.
16  Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit;
17  tidak dapat diimbangi oleh emas, atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua.
18  Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.
19  Permata krisolit Etiopia tidak dapat mengimbanginya, ia tidak dapat dinilai dengan emas murni.
20  Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya?
21  Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara.
22  Kebinasaan dan maut berkata: Hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami.
23  Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya.
24  Karena Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi, dan melihat segala sesuatu yang ada di kolong langit.
25  Ketika Ia menetapkan kekuatan angin, dan mengatur banyaknya air,
26  ketika Ia membuat ketetapan bagi hujan, dan jalan bagi kilat guruh,
27  ketika itulah Ia melihat hikmat, lalu memberitakannya, menetapkannya, bahkan menyelidikinya;
28  tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."
 1  Maka Ayub melanjutkan uraiannya:
 2  "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,
 3  ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;
 4  seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;
 5  ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku;
 6  ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak di dekatku.
 7  Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,
 8  maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;
 9  para pembesar berhenti bicara, dan menutup mulut mereka dengan tangan;
10  suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya;
11  apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.
12  Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya;
13  aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria;
14  aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban;
15  aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;
16  aku menjadi bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.
17  Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya.
18  Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks.
19  Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.
20  Kemuliaanku selalu baru padaku, dan busurku kuat kembali di tanganku.
21  Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku.
22  Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, dan perkataanku menetes ke atas mereka.
23  Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim.
24  Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.
25  Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]