(e-SH) 25 Januari -- Keluaran 22:21-31 - Pentingnya Keadilan dan Belas Kasihan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 25 Januari 2025
Ayat SH: Keluaran 22:21-31

Judul: Pentingnya Keadilan dan Belas Kasihan

Selain hukum kasih, keadilan dan belas kasihan adalah hukum Allah yang sangat tinggi. Keduanya dapat kita amati secara bersamaan dalam renungan kita hari ini.

Sejumlah larangan beserta alasannya diberikan kepada umat Allah. Mereka dilarang menindas pendatang karena mereka juga pernah menjadi pendatang di Mesir (21). Mereka dilarang menindas janda atau anak yatim karena Allah akan mendengar jeritannya dan menimpakan hal yang setimpal kepada mereka (22-24).

Mereka juga dilarang mengambil riba dari orang miskin agar orang itu tidak diberatkan dengan bunga pinjaman (25). Mereka boleh mengambil gadai, tetapi mereka dilarang menahan gadai itu agar pengutang dapat tidur tanpa kedinginan (26-27).

Dari beberapa hukum yang bisa diamati di sini kita melihat betapa Allah peduli dengan keadilan dan belas kasihan, terutama bagi mereka yang tidak dapat membela diri sendiri.

Kita tahu bahwa hukum Allah yang terutama adalah Hukum Kasih (lih. Ul. 6:5; Im. 19:18; Mat. 22:37-40). Justru untuk mewujudkan kasih inilah, dibutuhkan baik keadilan maupun belas kasihan. Jika kita mengasihi sesama, tentulah kita menginginkan keadilan bagi mereka. Dengan memiliki kasih kepada sesama, kita akan berbelas kasihan terhadap penderitaan mereka. Bahkan, Yesus menyatakan bahwa lebih daripada memberikan persembahan, apa yang Allah kehendaki dari umat-Nya adalah menunjukkan belas kasihan dan membela orang yang tidak bersalah (Mat. 12:7).

Sebagai orang Kristen, kita sudah sepatutnya melakukan semua hukum Allah di dalam hidup kita. Hukum-Nya bukan sebatas tentang apa saja yang dilarang dan apa hukumannya, tetapi apa yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan keadilan dan belas kasihan.

Berlaku adil dan berbelas kasihan kepada sesama adalah bagian yang tak terpisahkan dari kasih kita kepada Allah. Karena itu, marilah kita belajar untuk membuka mata dan peduli terhadap orang-orang di sekeliling kita, terutama mereka yang membutuhkan perlindungan dan pertolongan kita. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+22:21-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+22:21-31

Keluaran 22:21-31

21  "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22  Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
23  Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
24  Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
25  Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.
26  Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
27  sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya--pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."
28  "Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.
29  Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku.
30  Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu: tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya, tetapi pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu kepada-Ku.
31  Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-SH) 25 Januari -- Baca Gali Alkitab

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Baca Gali Alkitab

Lukas 7:1-10

Di dalam cerita dongeng pada umumnya, rakyat miskin dan baik ditindas oleh penguasa kaya dan jahat, lalu pahlawan datang untuk menolong rakyat dan mengalahkan penguasa. Mungkin itulah yang kita bayangkan ketika kita membaca kitab Injil, di mana bangsa Yahudi tengah dikuasai oleh bangsa Romawi. Namun, apa yang terjadi di dalam nas bacaan kita hari ini?

Apa saja yang Anda baca?
1. Ke mana Yesus masuk? Siapa yang ada di situ dan apa masalah yang sedang dihadapinya? (1-2)
2. Ketika dia mendengar tentang Yesus, apa yang dia lakukan? Apa yang dikatakan tua-tua Yahudi tentang dia? (3-5)
3. Apa yang Yesus lakukan? Namun, apa pesan perwira itu kepada Yesus melalui sahabat-sahabatnya? (6-8)
4. Bagaimana respons Yesus dan apa yang Ia katakan kepada orang banyak? (9)
5. Apa yang pada akhirnya terjadi pada hamba perwira itu? (10)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa sang perwira dapat dikatakan sebagai seseorang yang penuh kasih?
2. Apakah status seperti kebangsaan dan jabatan menjadi penghalang untuk percaya kepada Tuhan Yesus?
3. Bagaimana kita sepatutnya menerima kehadiran dan pertolongan Tuhan?
4. Berdasarkan perkataan Yesus, seperti apa iman yang besar itu?

Apa respons Anda?
1. Baik sebagai pemimpin maupun sebagai karyawan, bagaimana kita seharusnya memperlakukan sesama di sekeliling kita?
2. Dari siapa kesembuhan datang? Apa yang perlu kita lakukan untuk datang kepada-Nya dan mengalami kesembuhan?
3. Apa yang dapat kita perbuat bagi sesama kita yang sedang sakit dan menderita?

Pokok Doa:
Puji syukur atas setiap perbuatan Tuhan yang penuh kuasa dan belas kasihan dalam hidup kita.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+22:21-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+22:21-31

Lukas 7:1-10

 1  Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
 2  Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
 3  Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
 4  Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
 5  sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
 6  Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
 7  sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
 8  Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
 9  Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
10  Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 25 Januari -- KEJADIAN 11:1-9 - TUHANLAH YANG TERBESAR

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 25 Januari 2025
Bacaan : KEJADIAN 11:1-9
Setahun: Keluaran 22-24
Nats: Demikianlah mereka diserakkan Tuhan dari sana ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. (Kejadian 11:8)

Renungan:

TUHANLAH YANG TERBESAR

Perlombaan antariksa kini menjadi bagian dari banyak negara di dunia, tidak hanya Amerika Serikat dan Rusia. Keberhasilan suatu misi ke luar angkasa yang mereka usung bukan hanya untuk membuktikan kehebatan kekuatan sains yang mereka miliki, melainkan juga menaikkan derajat bangsa itu di antara negara-negara lain, yang kemudian akan mendorong munculnya banyak investasi terhadap proyek yang mereka kerjakan sehingga negaranya akan semakin maju.

Pada hari ini mungkin kita juga menjadi bagian dari dunia yang selalu berkompetisi. Selalu saja ada tuntutan untuk menjadi lebih hebat. Bahkan ketika sudah berhasil mengungguli yang lainnya, kita jadi cenderung membanggakan diri hingga merasa bahwa kita dapat memegang kontrol atas hidup kita sepenuhnya, tidak lagi membutuhkan Tuhan. Bagaimanapun, Dia tidak menyukai kesombongan sehingga ketika kita mencoba untuk "melangkahi-Nya", Dia akan menunjukkan kalau kuat kuasa-Nyalah yang di atas segalanya sehingga kita dengan segera akan jatuh ke bawah, sebagaimana kisah pembangunan menara Babel yang terhenti setelah tiba-tiba Tuhan mengacaukan bahasa mereka.

Jadikanlah Tuhan sebagai yang terbesar dalam hidup kita, sekalipun banyak orang mungkin sudah bertepuk tangan atas pencapaian hebat yang telah kita raih. Ketika Dia jauh dari kita, sungguh kita tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan hal yang nampaknya mudah sekalipun akan menjadi sangat sulit dan menimbulkan kekacauan atas hidup kita. --KSD/www.renunganharian.net
   
DI LUAR KENDALI TUHAN KEHEBATAN KITA SUNGGUH TIDAK ADA APA-APANYA. KESOMBONGAN AKAN MENJATUHKAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/01/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+11:1-9

KEJADIAN 11:1-9

 1  Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
 2  Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
 3  Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
 4  Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
 5  Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
 6  dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
 7  Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
 8  Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
 9  Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+22-24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+22-24

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 24 Januari -- Keluaran 22:1-20 - Hukum yang Mengajarkan Tanggung Jawab

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 24 Januari 2025
Ayat SH: Keluaran 22:1-20

Judul: Hukum yang Mengajarkan Tanggung Jawab

Selain Sepuluh Firman (Kel. 20:1-17), Allah juga memberikan hukum negara yang berkaitan dengan bagaimana masyarakat dapat hidup dengan rukun. Dalam nas bacaan kita hukum ini berbicara tentang tanggung jawab yang harus dipenuhi jika terjadi suatu kehilangan.

Bagi kehilangan akibat pencurian, pelaku harus menggantinya dua sampai lima kali lipat (1-4). Bagi kehilangan karena kelalaian, pelaku harus memberi hasil terbaik dari miliknya sendiri. Orang yang tak sengaja menyebabkan bencana pun harus mengganti rugi (5-6).

Bagi kehilangan yang terjadi dalam konteks penitipan, korban harus menghadap Allah dan pelaku harus mengganti rugi dua kali lipat (7-9). Hanya jika pelaku dapat mengambil sumpah di hadapan Allah atau membawa pelaku sebenarnya, ia tidak perlu mengganti rugi (10-15). Namun, jika pelaku memang bersalah, ia harus mengganti rugi (14-15).

Berdasarkan hukum ini, pencuri tak hanya dituntut untuk mengembalikan apa yang dia curi, tetapi memberikan satu kali lipat sebagai pengembalian ditambah dengan minimal satu kali lipat sebagai hukuman. Ketika pencuri sudah menikmati hasil curiannya, makin besar kejahatannya dan makin besar juga ganti rugi yang harus dia bayar. Ketika pencuri menghilangkan lembu yang penting untuk penghasilan hidup seseorang, terlebih besar lagi dosanya dan tuntutan ganti ruginya. Dengan demikian, pencuri dapat merasakan apa yang dilakukannya kepada sesamanya dan tidak lagi melakukannya.

Bahkan, kelalaian pun bukan alasan untuk tidak mengganti rugi, karena kelalaiannya telah mengakibatkan orang lain menderita kerugian. Kita dapat melihat bahwa hukum Allah mengajarkan kepada umat untuk bertanggung jawab baik atas kehilangan yang disengaja maupun tidak disengaja.

Ketika dunia ini makin lihai dalam mencari seribu satu cara untuk menghindari tanggung jawab, jadilah umat Tuhan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan kita. Salah satu caranya adalah dengan berani mengganti rugi kepada sesama yang sudah kita rugikan. Meskipun tak ada orang lain yang melihat, bertanggung jawablah kepada Allah! [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+22:1-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+22:1-20

Keluaran 22:1-20

 1  "Apabila seseorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.
 2  Jika seorang pencuri kedapatan waktu membongkar, dan ia dipukul orang sehingga mati, maka si pemukul tidak berhutang darah;
 3  tetapi jika pembunuhan itu terjadi setelah matahari terbit, maka ia berhutang darah. Pencuri itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya; jika ia orang yang tak punya, ia harus dijual ganti apa yang dicurinya itu.
 4  Jika yang dicurinya itu masih terdapat padanya dalam keadaan hidup, baik lembu, keledai atau domba, maka ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.
 5  Apabila seseorang menggembalakan ternaknya di ladangnya atau di kebun anggurnya dan ternak itu dibiarkannya berjalan lepas, sehingga makan habis ladang orang lain, maka ia harus memberikan hasil yang terbaik dari ladangnya sendiri atau hasil yang terbaik dari kebun anggurnya sebagai ganti kerugian.
 6  Apabila ada api dinyalakan dan api itu menjilat semak duri, tetapi tumpukan gandum atau gandum yang belum dituai atau seluruh ladang itu ikut juga dimakan api, maka orang yang menyebabkan kebakaran itu harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.
 7  Apabila seseorang menitipkan kepada temannya uang atau barang, dan itu dicuri dari rumah orang itu, maka jika pencuri itu terdapat, ia harus membayar ganti kerugian dua kali lipat.
 8  Jika pencuri itu tidak terdapat, maka tuan rumah harus pergi menghadap Allah untuk bersumpah, bahwa ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya.
 9  Dalam tiap-tiap perkara pertengkaran harta, baik tentang seekor lembu, tentang seekor keledai, tentang seekor domba, tentang sehelai pakaian, baik tentang barang apapun yang kehilangan, kalau seorang mengatakan: Inilah kepunyaanku--maka perkara kedua orang itu harus dibawa ke hadapan Allah. Siapa yang dipersalahkan oleh Allah haruslah membayar kepada temannya ganti kerugian dua kali lipat.
10  Apabila seseorang menitipkan kepada temannya seekor keledai atau lembu atau seekor domba atau binatang apapun dan binatang itu mati, atau patah kakinya atau dihalau orang dengan kekerasan, dengan tidak ada orang yang melihatnya,
11  maka sumpah di hadapan TUHAN harus menentukan di antara kedua orang itu, apakah ia tidak mengulurkan tangannya mengambil harta kepunyaan temannya, dan pemilik harus menerima sumpah itu, dan yang lain itu tidak usah membayar ganti kerugian.
12  Tetapi jika binatang itu benar-benar dicuri orang dari padanya, maka ia harus membayar ganti kerugian kepada pemilik.
13  Jika binatang itu benar-benar diterkam oleh binatang buas, maka ia harus membawanya sebagai bukti. Tidak usah ia membayar ganti binatang yang diterkam itu.
14  Apabila seseorang meminjam seekor binatang dari temannya, dan binatang itu patah kakinya atau mati, ketika pemiliknya tidak ada di situ, maka ia harus membayar ganti kerugian sepenuhnya.
15  Tetapi jika pemiliknya ada di situ, maka tidak usahlah ia membayar ganti kerugian. Jika binatang itu disewa, maka kerugian itu telah termasuk dalam sewa.
16  Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin.
17  Jika ayah perempuan itu sungguh-sungguh menolak memberikannya kepadanya, maka ia harus juga membayar perak itu sepenuhnya, sebanyak mas kawin anak perawan."
18  "Seorang ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup.
19  Siapapun yang tidur dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati.
20  Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 24 Januari -- LUKAS 16:1-13 - MEMPERGUNAKAN MAMON

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 Januari 2025
Bacaan : LUKAS 16:1-13
Setahun: Keluaran 19-21
Nats: "Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." (Lukas 16:9)

Renungan:

MEMPERGUNAKAN MAMON

Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur adalah salah satu pengajaran Yesus yang sulit dipahami. Jika tidak teliti, kita bisa berkesimpulan bahwa Yesus sedang memuji seorang manajer yang boros, licik, dan curang. Ia terbukti memboroskan harta tuannya sehingga terancam dipecat. Lalu ia memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya, serta membuat surat utang baru dengan mengurangi jumlah utang mereka. Para debitur itu pun senang. Nantinya, ketika sang bendahara itu dipecat, banyak orang yang bersedia menolongnya sebagai bentuk balas budi. Yesus memuji kecerdikannya dalam mempergunakan Mamon sehingga ia beroleh banyak relasi yang menguntungkannya.

Mamon berarti 'kekayaan atau keuntungan'. Kata ini berasal dari bahasa Aram, tetapi ada juga menyebutnya dari bahasa Kasdim, mengacu kepada harta benda atau uang. Ada kuasa di dalam Mamon yang bisa membangkitkan keinginan manusia untuk menyembah dan mendewakannya. Itu sebabnya, ia dibayangkan sebagai oknum jahat yang menuntut seluruh hati manusia sehingga ia bahkan dapat membuat orang berpaling dari Allah.

Apakah kita diminta memusuhi Mamon? Apakah Tuhan meminta kita anti terhadap kekayaan? Tidak! Dia hanya ingin agar kita mengelola dan menggunakannya dengan bijaksana. Dengan uang, kita bisa melakukan banyak hal, termasuk dalam menjalin relasi yang baik dengan banyak orang. Mempergunakan Mamon secara bijak akan memampukan kita menolong serta memberkati banyak orang. Namun, jangan sampai kita diperbudak olehnya. Kita harus menjadi tuan atasnya, serta mengelolanya seturut kehendak Tuhan. --HT/www.renunganharian.net
   
UANG ADALAH HAMBA YANG BAIK, TETAPI IA ADALAH TUAN YANG JAHAT. -FRANCIS BACON

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+16:1-13

LUKAS 16:1-13

 1  Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
 2  Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
 3  Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
 4  Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
 5  Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
 6  Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
 7  Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
 8  Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
 9  Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
10  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
12  Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+19-21
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+19-21

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-RH) 23 Januari -- BILANGAN 23:4-12 - SERAPAH PEMBAWA BERKAH

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Januari 2025
Bacaan : BILANGAN 23:4-12
Setahun: Keluaran 16-18
Nats: Lalu kata Balak kepada Bileam, "Apakah yang kaulakukan kepadaku? Untuk mengutuki musuhkulah aku menjemput engkau, tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka." (Bilangan 23:11)

Renungan:

SERAPAH PEMBAWA BERKAH

Nenek itu menyaksikan sendiri pemuda urakan itu menjatuhkan tongkat yang ia letakkan dekat bangku tempat duduknya. Tentu saja, ia menyuruh pemuda itu mengembalikannya ke tempat semula. Dengan lagak tak tahu apa-apa, pemuda itu pura-pura tak mendengar. Permintaan si nenek diabaikannya. Akhirnya, dengan jengkel dan mengomel, nenek itu beranjak dari bangku untuk mengambil sendiri tongkatnya yang jatuh itu. Tahu-tahu, ... gedubraak! Hanya terpaut beberapa detik, sebuah benda logam besar jatuh dari loteng, tepat menimpa bangku tempatnya duduk tadi. Selamatlah nenek itu dari bencana.

Bileam adalah tukang tenung andalan raja Moab, Balak. Namun, kitab Bilangan pasal 22-24 menceritakan kejadian yang mengherankan. Bermula dari perasaan terancam akan kedatangan bangsa Israel maka Balak sengaja mengupah Bileam untuk mengutuki bangsa itu (lih. Bil. 22:5-6). Namun, melalui liku-liku berbagai kejadian yang serba janggal, nyata bahwa Bileam tak kuasa menolak perintah dan campur tangan Tuhan (ay. 8). Alih-alih mengutuki Israel, akhirnya Bileam malah memberkati bangsa itu (lih. Bil. 23:18-24).

Cara Tuhan memberkati sungguh tak terbatas. Bahkan acapkali tak disangka-sangka. Kita memang sering dibuat jengkel, kesal, dan marah oleh kehadiran orang-orang tertentu yang di mata kita membawa kerugian dan petaka saja. Ingin rasanya kita berteriak agar Tuhan menyingkirkan mereka dari kehidupan kita. Bersabar dan percayalah kepada kuasa serta hikmat Tuhan untuk memberkati kita. Seorang yang berniat buruk sekalipun dapat dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya demi menghadirkan selamat dan berkat bagi kita. --PAD/www.renunganharian.net
   
JIKALAU TUHAN BERKEHENDAK MEMBERKATI, SIAPAKAH YANG SANGGUP MENGHALANGI?

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?BILANGAN+23:4-12

BILANGAN 23:4-12

 4  Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam berkata kepada-Nya: "Ketujuh mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah."
 5  Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke dalam mulut Bileam dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah demikian."
 6  Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab.
 7  Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: "Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel.
 8  Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?
 9  Sebab dari puncak gunung-gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
10  Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!"
11  Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Apakah yang kaulakukan kepadaku ini? Untuk menyerapah musuhkulah aku menjemput engkau, tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka."
12  Tetapi ia menjawab: "Bukankah aku harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh TUHAN ke dalam mulutku?"

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+16-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+16-18

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 23 Januari -- Lukas 8:1-3 - Melayani Tuhan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 23 Januari 2025
Ayat SH: Lukas 8:1-3

Judul: Melayani Tuhan

Semua orang percaya mengemban tugas untuk melayani Tuhan. Tugas ini bukan hanya untuk pendeta, tetapi untuk setiap orang yang memercayai dan menerima Tuhan. Kita tentu tahu hal ini. Namun, dalam kenyataannya seberapa jauh kita meyakininya? Seberapa besar keterlibatan kita dalam melayani-Nya?

Dalam bagian firman Tuhan ini kita melihat bahwa bukan hanya Yesus dan kedua belas murid-Nya yang memberitakan Injil Kerajaan Allah (1), tetapi beberapa perempuan yang telah disembuhkan dan dibebaskan juga ikut melayani Tuhan (2).

Walaupun pada zaman itu kaum perempuan dianggap sebagai kelas dua di masyarakat dan sering kali diberi sedikit perhatian, Yesus menepis anggapan itu. Ia menyediakan kesetaraan; baik laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama dalam melayani. Dengan dilibatkannya para perempuan ini, Yesus beserta murid-murid-Nya sangat terbantu dengan pelayanan mereka.

Dengan harta kekayaan yang dimiliki mereka membantu pelayanan Yesus sehingga pemberitaan Kerajaan Allah berjalan dengan baik (3). Apa yang mereka lakukan merupakan syukur mereka atas keselamatan yang telah Allah berikan bagi mereka dan upaya yang tulus dari mereka untuk mempermuliakan Allah.

Tentu, kita sebagai orang percaya pada zaman kini masih memiliki tugas yang sama. Kita adalah kepanjangan tangan Tuhan untuk memberitakan Injil kepada semua orang, sehingga makin banyak orang mendengar kebenaran tentang Yesus Kristus dan percaya kepada-Nya. Apa pun yang kita miliki merupakan pemberian Tuhan, maka sudah seharusnya kita menggunakannya untuk mendukung pekerjaan Tuhan di dunia ini.

Hendaklah kita semua melayani Tuhan sesuai dengan apa yang telah Tuhan karuniakan kepada kita. Yakinlah bahwa kita memiliki talenta yang berharga dan berdampak untuk melayani. Entah melalui apa yang dapat kita perbuat atau apa yang kita mau berikan, berdoalah agar segala upaya kita dalam nama Tuhan dapat membuat sesama mengenal Juru Selamat dan Allah dipermuliakan. [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/01/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+8:1-3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+8:1-3

Lukas 8:1-3

 1  Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
 2  dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
 3  Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 22 Januari -- AMSAL 6:6-11 - BELAJARLAH DARI SEMUT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 22 Januari 2025
Bacaan : AMSAL 6:6-11
Setahun: Keluaran 13-15
Nats: Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijak. (Amsal 6:6)

Renungan:

BELAJARLAH DARI SEMUT

Saya mengingat dongeng sebelum tidur yang pernah ayah saya ceritakan. Ada dua sahabat baik, semut dan belalang. Semut binatang yang rajin dan bekerja keras mengumpulkan makanan sepanjang musim panas. Belalang sebaliknya, bermalas-malasan selama musim panas dan tidak mengumpulkan makanan sama sekali untuk musim berikutnya. Belalang bahkan sering mengolok-olok semut yang sedang bekerja. Ketika musim dingin tiba, sadarlah belalang bahwa ia tidak memiliki persediaan makanan sama sekali, sedangkan semut bisa bertahan.

Amsal kita hari ini menegur orang-orang pemalas. Kata "malas" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti 'tidak mau atau segan melakukan sesuatu'. Pemalas juga orang yang senang menunda-nunda pekerjaan dan selalu ada alasan untuk tidak bekerja. Penulis Amsal mendorong setiap pembacanya untuk belajar dari binatang semut dalam hal rajin bekerja dan mengantisipasi kesulitan yang bakal dihadapi dengan bijak. Senada dengan itu, Rasul Paulus juga menegaskan kebenaran yang sama, "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2Tes. 3:10). Selain rajin, semut juga binatang yang proaktif melakukan sesuatu, meski tidak ada pemimpin atau pengaturnya, semua bisa terselesaikan dengan baik.

Karena itu, sebagai orang percaya, kita seharusnya melakukan pekerjaan yang Tuhan sediakan dengan rajin. Allah sangat menghargai orang yang rajin, bukan pemalas. Sikap bermalas-malasan dan menunda-nunda tidak akan memberikan manfaat apa pun, bahkan merugikan diri sendiri dan berdampak buruk pada orang-orang lain di sekitar kita. Sebuah pelajaran yang berharga dan relevan dari semut kiranya dapat kita terapkan di dalam kehidupan sehari-hari. --DSK/www.renunganharian.net
   
JANGAN MALAS DAN MENUNDA-NUNDA MELAKUKAN PEKERJAAN KITA HARI INI.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/01/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AMSAL+6:6-11

AMSAL 6:6-11

 6  Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
 7  biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
 8  ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
 9  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10  "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
11  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+13-15
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+13-15

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]