(e-RH) 16 Juli -- MATIUS 13:24-30 - SABAR, BELUM SAATNYA!

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 16 Juli 2025
Bacaan : MATIUS 13:24-30
Setahun: Amsal 10-12
Nats: "Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius 13:30)

Renungan:

SABAR, BELUM SAATNYA!

Perjuangan hidup orang benar tak jarang membawa mereka pada penderitaan dunia. Bertahan dalam iman hasilnya justru kehilangan kesempatan meraih kesenangan dan kenikmatan. Ujung-ujungnya, rasa lelah muncul dan membuat mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan. "Jika Tuhan sungguh ada, mengapa dibiarkan-Nya aku menderita?" "Jika Tuhan sungguh ada, mengapa ada kejahatan?"

Melalui perumpamaan lalang di antara gandum kita diajak belajar memahami tata kerja Tuhan atas dunia. Awalnya, Tuhan menabur benih yang baik. Namun, sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh pula benih kejahatan dari musuh (Iblis). Ketika hamba-hamba (malaikat) menawarkan diri mencabut lalang itu, sang tuan (Tuhan) melarang, sebab mungkin saja ada gandum ikut tercabut. Mudahnya, jika Tuhan memberikan penghukuman kepada si jahat di masa kini, ada kemungkinan orang benar pun turut terkena imbas. Sebagai gambaran, lihat saja saat bencana alam terjadi. Bukankah orang benar dan orang jahat sama-sama dapat menjadi korban?

Karena itulah, Tuhan membiarkan lalang tumbuh di antara gandum. Selama di dunia, kejahatan akan selalu ada di antara kita. Karena itu, berakarlah kuat di dalam Tuhan, supaya kita tetap teguh berdiri di antara lalang. Jika kita rindu Tuhan segera menegakkan keadilan-Nya, bagian kita adalah segera berbuah. Sebab Ia akan menuai bila bulir-bulir gandum telah siap dituai dan mengumpulkannya ke dalam lumbung. Selama Tuhan masih memberi waktu, berarti selama itulah kita harus bersabar dan senantiasa berbuah bagi kemuliaan-Nya. --EBL/www.renunganharian.net
   
BERBUAHLAH LAYAKNYA BULIR-BULIR GANDUM YANG MASUK KE LUMBUNG-NYA, BUKAN LALANG YANG MASUK API PEMBAKARAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+13:24-30

MATIUS 13:24-30

24  Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25  Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26  Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
27  Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
28  Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
29  Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30  Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+10-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+10-12

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

[Read more]

(e-SH) 16 Juli -- Kisah Para Rasul 26:12-23 - Menuruti Tuhan Itu Lebih Mudah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 16 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 26:12-23

Judul: Menuruti Tuhan Itu Lebih Mudah

Galah rangsang adalah tongkat besi berujung runcing untuk mengendalikan binatang penarik beban agar berjalan ke arah yang diinginkan tuannya. Maka, menendang galah rangsang berarti melakukan tindakan sia-sia yang hanya menyakiti diri sendiri. Ungkapan ini dapat kita temukan sebagai bagian dari pembelaan Paulus.

Dalam perikop ini, Paulus menceritakan pertobatannya. Di jalan menuju Damsyik, Tuhan Yesus memanggilnya (12-18). Dalam panggilan yang menggegerkan itu, terselip kalimat sindiran dari Tuhan: "Sukar bagimu menentang Dia yang berkuasa atasmu" (14b), atau dalam terjemahan TB, "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang."

Kalimat ini menyingkapkan ketidakberdayaan Paulus. Seumur hidupnya dia begitu giat dan berapi-api demi Allah, tetapi apa yang sebenarnya dia lakukan adalah menentang Allah yang memegang kedaulatan penuh atasnya. Kalimat tersebut juga menyindir khalayak ramai di persidangan itu. Ketika mereka menuduh Paulus, mereka harus mencamkan sindiran itu dan memikirkan: "Apakah kami menantang Allah yang berkuasa atas kami?"

Paulus menerima sindiran tersebut dan merespons dengan pertobatan yang nyata. Sejak ia rebah di jalan itu, ia berhenti menentang Tuhan. Sebaliknya, ia menuruti perintah-Nya untuk menjadi saksi Injil. Oleh karena itulah kini ia bersaksi di hadapan Raja Agripa (19-23).

Pertanyaan yang sama patut kita renungkan secara pribadi: apakah kita menentang Allah yang berkuasa atas kita? Jika memang sulit bagi kita untuk menentang Tuhan, maka sebaliknya juga, mudah bagi kita untuk menuruti-Nya.

Kita pernah menentang Allah pada suatu masa, ini tidak dapat dipungkiri. Namun, maukah kita mengakuinya dan menunjukkan pertobatan yang nyata? Marilah sekarang kita rebah di depan Tuhan, bersedialah untuk bersaksi tentang kematian dan kebangkitan Kristus.

Jika Ia mampu mengampuni dan mengutus Paulus sebagai instrumen kebenaran, Ia juga mampu memulihkan dan membangkitkan kita untuk memberi kesaksian yang lebih besar lagi kepada lebih banyak lagi orang. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+26:12-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+26:12-23

Kisah Para Rasul 26:12-23

12  "Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
13  tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.
14  Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.
15  Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.
16  Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
17  Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
18  untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
19  Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat.
20  Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
21  Karena itulah orang-orang Yahudi menangkap aku di Bait Allah, dan mencoba membunuh aku.
22  Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa,
23  yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 15 Juli -- 1 SAMUEL 30:9-25 - MERASA PALING BERJASA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 15 Juli 2025
Bacaan : 1 SAMUEL 30:9-25
Setahun: Amsal 7-9
Nats: ... "Karena mereka tidak pergi bersama kita, kita tidak akan memberikan kepada mereka apa pun dari jarahan yang kita ambil. Namun, anak istri mereka masing-masing boleh mereka bawa pergi!" (1 Samuel 30:22)

Renungan:

MERASA PALING BERJASA

Ketika Daud dan pasukannya sedang pergi, orang Amalek datang dan merampasi harta milik mereka, menawan semua penduduk, serta membakar habis kota mereka. Daud dan pasukannya sangat terpukul dan berduka. Setelah meminta tuntunan Tuhan, Daud pun membawa 600 pasukan untuk menyelamatkan keluarga mereka. Namun, dalam perjalanan, 200 orang menjadi begitu lelah dan lemah, sehingga tidak turut berjuang. Syukurnya, Daud dan 400 pasukannya berhasil mengalahkan musuh serta membebaskan semua tawanan.

Mereka bergembira merayakan kemenangan itu. Semua tawanan kembali bebas. Mereka bahkan beroleh jarahan yang besar. Lalu beberapa orang mulai mempermasalahkan peran orang lain. Menurut mereka, orang yang tak ikut berjuang hingga akhir tidak pantas diberi hasil rampasan itu. Namun, Daud tidak membenarkan usul itu. Ia mengingatkan bahwa kemenangan itu adalah berkat perlindungan Tuhan. Lagi pula, mereka yang tak ikut berjuang hingga akhir bukan karena malas, takut, atau hanya cari aman. Mereka tinggal di belakang juga untuk menjaga barang-barang. Maka Daud memperhitungkan bagian yang sama untuk mereka. Ini bahkan menjadi hukum perang bagi Israel sejak saat itu.

Ketika kita bekerja bersama-sama, bisa saja kita merasa bahwa diri kitalah yang paling berkontribusi. Paling berjasa. Paling berjuang. Lalu kita mulai menjelekkan bahkan meniadakan peran orang lain. Padahal mereka juga sudah bekerja semampu mereka. Sikap ini tentunya memicu perpecahan. Daud mengajar kita untuk menghargai peran setiap orang, dengan mengingat bahwa Tuhan sendirilah yang memampukan kita memperoleh keberhasilan tersebut. --HT/www.renunganharian.net
   
MERASA DIRI PALING BERJASA LALU MENGERDILKAN PERAN ORANG LAIN ADALAH SIKAP YANG HARUS KITA HINDARI AGAR PERSEKUTUAN TETAP UTUH TERJALIN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+SAMUEL+30:9-25

1 SAMUEL 30:9-25

 9  Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang mau tinggal di belakang berhenti di sana,
10  maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana.
11  Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air,
12  dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam.
13  Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit.
14  Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis."
15  Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu."
16  Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda.
17  Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta.
18  Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud.
19  Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.
20  Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud."
21  Ketika Daud sampai kepada kedua ratus orang yang telah terlalu lelah untuk mengikuti Daud, yang telah dibiarkannya tinggal di dekat sungai Besor, maka keluarlah orang-orang ini menyongsong Daud dan menyongsong rakyat yang bersama-sama dengan dia. Daud mendekati orang-orang itu dan memberi salam kepada mereka.
22  Kemudian mulailah berbicara semua orang jahat dan orang dursila di antara orang-orang, yang ikut pergi bersama-sama dengan Daud itu, katanya: "Karena mereka tidak ikut pergi bersama-sama dengan kita, janganlah kita berikan kepada mereka apa-apa dari jarahan yang kita selamatkan itu, kecuali kepada masing-masing mereka isterinya dan anak-anaknya. Itu boleh mereka bawa, dan biarlah mereka pergi!"
23  Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang kita.
24  Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara ini? Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama."
25  Dan demikianlah halnya sejak hari itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi orang Israel sampai sekarang.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+7-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+7-9

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 15 Juli -- Kisah Para Rasul 26:1-11 - Berbicara ketika Dipersilakan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 15 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 26:1-11

Judul: Berbicara ketika Dipersilakan

Mendominasi percakapan adalah kebiasaan buruk yang kerap tidak disadari oleh banyak orang. Secara psikologis, hal itu disebabkan oleh perasaan tidak aman (insecure) yang dipicu oleh rasa tidak percaya diri.

Paulus jelas tidak seperti itu. Ia menahan diri sampai kesempatan untuk berbicara diberikan kepadanya (1). Ia tidak mencemaskan hilangnya kesempatan baginya untuk mendominasi percakapan sejak awal. Namun, lihatlah, betapa percaya dirinya Paulus dalam menarik perhatian dan menyampaikan pembelaannya.

Dengan tegas, ia memberi klaim bahwa jalan hidupnya yang lurus telah diketahui oleh semua orang Yahudi dan dapat disaksikan oleh para pendakwanya sendiri (4-5). Kini, dengan teguh ia menyatakan bahwa apa yang ia lakukan adalah mengharapkan janji Allah yang diberikan kepada nenek moyang mereka dan yang dinantikan oleh semua orang Yahudi tentang kebangkitan orang mati (6-8). Bahkan, dengan jujur, ia mengakui bahwa ia sendiri pernah memiliki sangkaan dan kemarahan yang sama seperti mereka (9-11).

Pembelaan diri Paulus di hadapan Agripa membuktikan betapa berkuasanya perkataan bila disertai hidup benar dan pengenalan akan Allah. Berkali-kali para pendakwa berebut bicara menuduh Paulus dan menuntut hukuman mati.

Namun, itu tak ada artinya karena Paulus tanpa harus terburu-buru angkat bicara pun dapat membuktikan ketidakbersalahannya.

Keyakinan doktrinal yang telah dijalani dan disaksikan oleh banyak orang sukar dibantah oleh siapa pun. Maka, berapa pun usia, apa pun status dan gelar lawan bicara kita, tidak lagi kita merasa perlu mendominasi percakapan.

Dengan mengingat firman Tuhan: "siapa yang menahan bibirnya, ia berakal budi" (Ams. 10:19b), kita belajar menahan diri untuk berbicara pada giliran kita. Beri kesempatan kepada orang lain untuk mengutarakan pendapatnya, dengarkan dia baik-baik, lalu siap sedialah untuk mencurahkan hikmat secara sopan dan rendah hati. Berdoalah agar kita dilepaskan dari rasa insecure dan diberi ketenangan untuk berbicara ketika dipersilakan. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+26:1-11
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+26:1-11

Kisah Para Rasul 26:1-11

 1  Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut:
 2  "Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,
 3  terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar.
 4  Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di Yerusalem.
 5  Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita.
 6  Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita,
 7  dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi.
 8  Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?
 9  Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.
10  Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.
11  Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 14 Juli -- MARKUS 1:14-15 - JALAN SEMPIT HIDUP PERTOBATAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 Juli 2025
Bacaan : MARKUS 1:14-15
Setahun: Amsal 4-6
Nats: Kata-Nya, "Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15)

Renungan:

JALAN SEMPIT HIDUP PERTOBATAN

Kehadiran Yesus yang memanggil umat untuk bertobat sejatinya merupakan antitesis dari peristiwa sebelumnya, yakni penangkapan Yohanes. Ia ditangkap karena menyuarakan panggilan pertobatan yang mana tidak menyenangkan hati para petinggi agama dan penguasa negara, mereka yang merasa jalan kekuasaan dan kenikmatan hidupnya diganggu oleh Yohanes.

Selanjutnya, penangkapan Yohanes semestinya menimbulkan ketakutan di tengah-tengah umat, bahkan juga mematikan pengharapan mereka, sehingga lebih baik menuruti para penguasa daripada mati. Meski begitu, Yesus memilih jalan terjal dan berbahaya yang berseberangan dengan para penguasa. Dengan menyuarakan panggilan pertobatan, Yesus menunjukkan bahwa jalan sempit dan terjal bukanlah jalan kematian, melainkan jalan kehidupan. Panggilan-Nya menegaskan bahwa menjadi umat-Nya harus berani menjadi berbeda dari dunia, yakni berani menyuarakan suara kebenaran dalam kebaikan dan sukacita.

Ada sebuah lagu, demikian, "Di dalam dunia, ada dua jalan, lebar dan sempit, mana kau pilih? Yang lebar api, jiwamu mati, tapi yang sempit, hidup berseri." Lagu sekolah Minggu ini sejatinya menggambarkan hidup kita. Banyak orang percaya yang lebih memilih diam, atau bahkan mengikut arus karena takut dibenci apabila menyuarakan kebenaran. Maka marilah kita mengingat bahwa panggilan pertobatan Yesus adalah panggilan untuk mau berubah dan mengubahkan dalam kebenaran. Memang bukan jalan yang lebar dan nyaman, tetapi di jalan sempit itulah ada kehidupan. --ZDP/www.renunganharian.net
   
JALAN YANG LEBAR ATAU SEMPIT? SEMUA KEMBALI PADA PILIHAN KITA. NAMUN, HANYA DI DALAM YESUS ADA KEHIDUPAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MARKUS+1:14-15

MARKUS 1:14-15

14  Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
15  kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+4-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+4-6

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 14 Juli -- Kisah Para Rasul 25:13-27 - Hikmat Membangkitkan Kepercayaan Diri

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 14 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 25:13-27

Judul: Hikmat Membangkitkan Kepercayaan Diri

Dengan apa hidup kita dapat diibaratkan bila kita tidak mengenal Tuhan? Hidup kita akan sama seperti sehelai plastik di lautan, yang terombang-ambing kian kemari diempas ombak.

Demikianlah perilaku yang terlihat pada Festus ketika ia menangani perkara Paulus. Sebelumnya, ia telah menyetujui permintaan naik banding Paulus (Kis. 25:12). Kini, ia tampak ragu-ragu. Meskipun awalnya ia melakukan apa yang benar (15-17), ternyata ia belum sepenuhnya memahami duduk perkara yang terjadi, dan ia tidak tahu apakah ia harus memutuskan Paulus bersalah atau tidak (18-21). Untuk mengetahui apa yang sekiranya harus ditulisnya kepada Kaisar, Festus meminta pendapat (second-opinion) dari Raja Agripa (26-27). Ini menunjukkan bahwa dirinya tidak percaya diri.

Orang yang dimintai pendapat oleh Festus tidak lebih baik. Herodes Agripa II adalah raja Khalkis, raja ketujuh atau terakhir dari keluarga Herodes Agung, yang menikah dengan Bernike yang adalah saudarinya sendiri. Bukannya merasa malu dengan hubungan tidak senonoh itu, Agripa dan Bernike justru memoles citra diri mereka di hadapan publik. Ketika mereka datang ke ruang pengadilan, mereka datang dengan menampilkan segala kebesaran mereka (23). Sayangnya, itu sekadar pertunjukan hampa dari orang-orang tak percaya diri.

Janganlah kita berperilaku seolah-olah kita memiliki hikmat padahal sebenarnya tidak! Orang yang sungguh-sungguh berhikmat pasti percaya diri. Saat Anda mengambil sebuah keputusan, jalanilah keputusan itu dengan percaya diri. Anda dapat memiliki hikmat yang demikian bila Anda takut akan Allah! Inilah prinsip yang diajarkan kepada kita: "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Maha Kudus adalah pengertian" (Ams. 9:10).

Marilah kita mengikat komitmen bahwa kita akan hidup sebagai orang yang sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Kiranya kita berkata, "Saya mau menjadi orang yang takut akan Tuhan" dan menjadikan perkataan ini sebagai pokok doa kita. Dengan hikmat, hilanglah keragu-raguan dan bangkitlah kepercayaan diri kita. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+25:13-27
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+25:13-27

Kisah Para Rasul 25:13-27

13  Beberapa hari kemudian datanglah raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Festus.
14  Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya: "Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Feliks pada waktu ia pergi.
15  Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum.
16  Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu.
17  Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu.
18  Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhanpun tentang perbuatan jahat seperti yang telah aku duga.
19  Tetapi mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang bernama Yesus, yang sudah mati, sedangkan Paulus katakan dengan pasti, bahwa Ia hidup.
20  Karena aku ragu-ragu bagaimana aku harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah ia mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ.
21  Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."
22  Kata Agripa kepada Festus: "Aku ingin mendengar orang itu sendiri." Jawab Festus: "Besok engkau akan mendengar dia."
23  Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan.
24  Festus berkata: "Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi, baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama.
25  Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding kepada Kaisar, aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.
26  Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu.
27  Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 13 Juli -- 1 YOHANES 1:5-10 - PENGAMPUNAN-NYA MEMERDEKAKAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 13 Juli 2025
Bacaan : 1 YOHANES 1:5-10
Setahun: Amsal 1-3
Nats: Jika kita mengaku dosa kita, Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)

Renungan:

PENGAMPUNAN-NYA MEMERDEKAKAN

Selama empat tahun melarikan diri ke Jambi dan menjalani hidup sendiri di sana, setelah bersama temannya melakukan tindakan pembunuhan, akhirnya buron yang selama ini dicari oleh polisi, secara sukarela menyerahkan dirinya untuk kemudian mengikuti proses hukum. Buronan itu meminta pihak berwenang menjemputnya di rumahnya di Kabupaten Lampung Utara, akibat merasa tidak nyaman dengan hidupnya dan terus dihantui oleh perasaan bersalah.

Sering kali itulah yang terjadi pada diri kita setelah kita melakukan suatu kejahatan. Kita terus berusaha untuk menyembunyikan diri, tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat. Padahal, dengan mengakui dosa kita di hadapan Tuhan sambil berkomitmen untuk memulai hidup yang baru bersama-Nya, kejahatan kita tersebut tidak akan Dia ingat-ingat lagi. Dengan sendirinya jiwa kita akan terlepas dari ikatan kegelapan, daripada kita terus saja berkelana sambil diliputi oleh keresahan luar biasa sehingga meskipun kita dapat berkelit dari hukuman, hari-hari kita menjadi suram.

Jika ada suatu hal yang mengganjal dalam hati Anda akibat dosa yang belum kita selesaikan di hadapan Tuhan, segeralah mendekat ke takhta-Nya yang penuh kasih dan bertobat. Roh-Nya niscaya akan membimbing kita untuk memperoleh hidup yang berkelimpahan di hari-hari kita selanjutnya. Meskipun ada hukuman yang harus kita tanggung, sungguh kasih Allah akan menaungi sehingga kita tidak akan merasa hampa. --KSD/www.renunganharian.net
   
DOSA MENJADI BEBAN BERAT SAMPAI KITA DATANG PADA TUHAN DAN BEROLEH PANGAMPUNAN-NYA YANG CUMA-CUMA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+YOHANES+1:5-10

1 YOHANES 1:5-10

 5  Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
 6  Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
 7  Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
 8  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
 9  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
10  Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+1-3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 13 Juli -- Kisah Para Rasul 25:1-12 - Tidak Habis Kata

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 13 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 25:1-12

Judul: Tidak Habis Kata

Bacaan hari ini memperlihatkan kepada kita tak terbatasnya hikmat Allah. Hikmat-Nya dapat dinyatakan melalui siapa saja.

Allah telah mengaruniakan hikmat kepada Rasul Paulus sehingga dia dapat membela perkaranya dengan bijak di hadapan Mahkamah Agama. Lalu, sepertinya Allah juga mengaruniakan hikmat kepada Gubernur Porkius Festus. Telah dicatat bahwa ia berwatak oportunis, sebab dia berusaha mengambil hati orang Yahudi (Kis. 24:27). Namun, berkat Festus, konspirasi keji yang dirancang oleh para pemuka agama Yahudi dapat digagalkan (2-5), dan sidang pengadilan dapat diadakan kembali di Kaisarea (6). Berkat Festus pula, Paulus bisa naik banding kepada Kaisar (12).

Siapa yang paling kita andalkan untuk membela kita di pengadilan? Ini mungkin terdengar klise bagi kebanyakan orang Kristen. Menyewa pengacara, bila kita mampu, bukanlah hal yang salah. Namun, janganlah kita lupa bahwa Tuhan telah lebih dahulu dikenal dan akan selalu dikenal sebagai Pembela umat-Nya.

Kesadaran akan hal ini seharusnya membuat kita tetap tenang ketika kita mendapat perlakuan yang tidak adil dari manusia. Meski mulut kita tak bisa lagi berkata-kata, hati kita dapat terus berseru kepada Tuhan. Ia, yang mendengar keluh kesah kita yang tak terucapkan, akan bekerja demi kebaikan kita (Rm. 8:26-28).

Maka, biarlah Tuhan bekerja dengan cara dan waktu-Nya! Belajarlah meminta hikmat-Nya agar Anda dapat menanggapi situasi kehidupan yang pelik dengan kesabaran dalam bertindak dan kebijaksanaan dalam berkata-kata.

Patutlah kita bersyukur atas hikmat Allah yang tiada batasnya. Begitu luas wawasan yang dapat kita peroleh di dalam firman-Nya. Begitu banyak hal tak terduga bisa dipakai-Nya demi kebaikan kita. Dan begitu sering kita diluputkan-Nya dari bencana tanpa kita sadari. Dialah Pelindung kita.

Tenang dan amanlah orang yang penuh hikmat Allah. Tak habis akal dan perkataannya di pintu malapetaka. Biarlah melalui perkataan kita juga, kata-kata kebenaran selalu dinyatakan tiada henti. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+25:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+25:1-12

Kisah Para Rasul 25:1-12

 1  Tiga hari sesudah tiba di propinsi itu berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem.
 2  Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus.
 3  Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan.
 4  Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana.
 5  Katanya: "Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya."
 6  Festus tinggal tidak lebih dari pada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus.
 7  Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan.
 8  Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar."
 9  Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: "Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?"
10  Tetapi kata Paulus: "Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi.
11  Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
12  Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: "Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]