e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 Juli 2025
Bacaan : MARKUS 1:14-15
Setahun: Amsal 4-6
Nats: Kata-Nya, "Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15)
Renungan:
JALAN SEMPIT HIDUP PERTOBATAN
Kehadiran Yesus yang memanggil umat untuk bertobat sejatinya merupakan antitesis dari peristiwa sebelumnya, yakni penangkapan Yohanes. Ia ditangkap karena menyuarakan panggilan pertobatan yang mana tidak menyenangkan hati para petinggi agama dan penguasa negara, mereka yang merasa jalan kekuasaan dan kenikmatan hidupnya diganggu oleh Yohanes.
Selanjutnya, penangkapan Yohanes semestinya menimbulkan ketakutan di tengah-tengah umat, bahkan juga mematikan pengharapan mereka, sehingga lebih baik menuruti para penguasa daripada mati. Meski begitu, Yesus memilih jalan terjal dan berbahaya yang berseberangan dengan para penguasa. Dengan menyuarakan panggilan pertobatan, Yesus menunjukkan bahwa jalan sempit dan terjal bukanlah jalan kematian, melainkan jalan kehidupan. Panggilan-Nya menegaskan bahwa menjadi umat-Nya harus berani menjadi berbeda dari dunia, yakni berani menyuarakan suara kebenaran dalam kebaikan dan sukacita.
Ada sebuah lagu, demikian, "Di dalam dunia, ada dua jalan, lebar dan sempit, mana kau pilih? Yang lebar api, jiwamu mati, tapi yang sempit, hidup berseri." Lagu sekolah Minggu ini sejatinya menggambarkan hidup kita. Banyak orang percaya yang lebih memilih diam, atau bahkan mengikut arus karena takut dibenci apabila menyuarakan kebenaran. Maka marilah kita mengingat bahwa panggilan pertobatan Yesus adalah panggilan untuk mau berubah dan mengubahkan dalam kebenaran. Memang bukan jalan yang lebar dan nyaman, tetapi di jalan sempit itulah ada kehidupan. --ZDP/www.renunganharian.net
JALAN YANG LEBAR ATAU SEMPIT? SEMUA KEMBALI PADA PILIHAN KITA. NAMUN, HANYA DI DALAM YESUS ADA KEHIDUPAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MARKUS+1:14-15
MARKUS 1:14-15
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+4-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 14 Juli 2025
Bacaan : MARKUS 1:14-15
Setahun: Amsal 4-6
Nats: Kata-Nya, "Saatnya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15)
Renungan:
JALAN SEMPIT HIDUP PERTOBATAN
Kehadiran Yesus yang memanggil umat untuk bertobat sejatinya merupakan antitesis dari peristiwa sebelumnya, yakni penangkapan Yohanes. Ia ditangkap karena menyuarakan panggilan pertobatan yang mana tidak menyenangkan hati para petinggi agama dan penguasa negara, mereka yang merasa jalan kekuasaan dan kenikmatan hidupnya diganggu oleh Yohanes.
Selanjutnya, penangkapan Yohanes semestinya menimbulkan ketakutan di tengah-tengah umat, bahkan juga mematikan pengharapan mereka, sehingga lebih baik menuruti para penguasa daripada mati. Meski begitu, Yesus memilih jalan terjal dan berbahaya yang berseberangan dengan para penguasa. Dengan menyuarakan panggilan pertobatan, Yesus menunjukkan bahwa jalan sempit dan terjal bukanlah jalan kematian, melainkan jalan kehidupan. Panggilan-Nya menegaskan bahwa menjadi umat-Nya harus berani menjadi berbeda dari dunia, yakni berani menyuarakan suara kebenaran dalam kebaikan dan sukacita.
Ada sebuah lagu, demikian, "Di dalam dunia, ada dua jalan, lebar dan sempit, mana kau pilih? Yang lebar api, jiwamu mati, tapi yang sempit, hidup berseri." Lagu sekolah Minggu ini sejatinya menggambarkan hidup kita. Banyak orang percaya yang lebih memilih diam, atau bahkan mengikut arus karena takut dibenci apabila menyuarakan kebenaran. Maka marilah kita mengingat bahwa panggilan pertobatan Yesus adalah panggilan untuk mau berubah dan mengubahkan dalam kebenaran. Memang bukan jalan yang lebar dan nyaman, tetapi di jalan sempit itulah ada kehidupan. --ZDP/www.renunganharian.net
JALAN YANG LEBAR ATAU SEMPIT? SEMUA KEMBALI PADA PILIHAN KITA. NAMUN, HANYA DI DALAM YESUS ADA KEHIDUPAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/07/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MARKUS+1:14-15
MARKUS 1:14-15
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+4-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+4-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar