(e-RH) Agustus 01 -- SEPERTI POHON

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 1 Agustus 2014
Bacaan : Yesaya 6:1-13
Setahun: Yesaya 1-4
Nats: Keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang
tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul
itulah akan keluar tunas yang kudus! (Yesaya 6:13)

Judul:

SEPERTI POHON

Waktu saya remaja, ayah menebang pohon jambu air di halaman depan
rumah kami. Dan, tidak lama kemudian tumbuh tunas baru dari tunggul
pohon itu, makin hari makin tumbuh tinggi, dan akhirnya berbuah
kembali.


Seperti pohon yang ditebang dan masih menyisakan tunggul agar tunas
baru bisa tumbuh, begitulah gambaran hukuman terhadap rakyat Yehuda
sampai mereka bertobat dan bertumbuh kembali menjadi umat yang
kudus. Semula mereka mengeraskan hati dan tidak mau melakukan firman
Tuhan dengan setia meskipun nabi-nabi selalu memperingatkan mereka.
Mereka mendengar peringatan Tuhan, tetapi mereka menganggapnya
remeh. Maka, Tuhan mengutus nabi Yesaya menubuatkan hukuman yang
akan mereka terima, yaitu dibuang ke Babel. Nubuat ini digenapi
tahun 587 SM. Dalam murka-Nya, Tuhan masih memberikan pengharapan
pengampunan. Mereka yang bertobat, dipulihkan, dan akan kembali
menjadi umat kesayangan-Nya dan dikembalikan ke tanah Yehuda.
Demikianlah Tuhan menghukum untuk mendidik manusia.


Hari-hari ini, Tuhan menegur kita dengan lemah lembut melalui Roh
Kudus yang tinggal di dalam kita, melalui nasihat pembina rohani
kita, bahkan dapat juga kita diingatkan melalui bacaan rohani. Akan
tetapi, terkadang kita tidak menanggapinya secara serius sehingga
kerap kali perlu ditegur dengan keras seperti melalui penyakit,
persoalan hidup, dan sebagainya agar kita rela berubah. Mari kita
tetap memercayai Tuhan, sebab Dia paling tahu bagaimana mendidik
kita. --Yesaya Edy S /Renungan Harian

TUHAN TAK MEMPERLAKUKAN KITA DENGAN SEWENANG-WENANG
SEBAB DALAM MURKA-NYA ADA KASIH SAYANG.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/08/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+6:1-13

Yesaya 6:1-13

1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas
takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi
Bait Suci.
2 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing
mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka
mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua
sayap dipakai untuk melayang-layang.
3 Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus,
kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh
kemuliaan-Nya!"
4 Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang
berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.
5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang
yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang
najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN
semesta alam."
6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di
tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas
mezbah.
7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini
telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan
dosamu telah diampuni."
8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan
Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku:
"Ini aku, utuslah aku!"
9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa
ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan!
Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat
mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan
mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya
dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."
11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu
jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada
lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia
dan tanah menjadi sunyi dan sepi.
12 TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir
seluruh negeri menjadi kosong.
13 Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka
harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan
seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya
tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah
akan keluar tunas yang kudus!"

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+1-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 01 Agustus -- Kisah Para Rasul 21:1-14 - Gunakan setiap kesempatan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 1 Agustus 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 21:1-14

Judul: Gunakan setiap kesempatan

Setiap orang diberikan Tuhan waktu yang sama yaitu 24 jam. Namun,
apakah semua orang memanfaatkan waktu yang berharga itu sebagai
kesempatan untuk melakukan hal yang bermanfaat?

Rasul Paulus menyadari pentingnya waktu. Maka setelah perpisahan yang
berat dengan para penatua di Efesus, Paulus dan rekan-rekannya
segera melanjutkan perjalanan mereka. Ayat 1-7 memperlihatkan
bagaimana mereka terus bergerak, tanpa henti. Mereka menggunakan
setiap kesempatan yang ada di setiap tempat yang disinggahi kapal
yang mereka tumpangi untuk mengunjungi, melayani, dan bersekutu
dengan saudara-saudara seiman di sana. Apakah hanya sehari (7),
tujuh hari (4), atau beberapa hari (15).

Paulus dan rekan-rekannya tidak menyia-nyiakan waktu sebagai
kesempatan berharga untuk menyatakan kasih dan kepedulian terhadap
jemaat. Juga agar mereka mengetahui keadaan saudara seiman mereka
itu. Mereka juga dapat menyaksikan karya Tuhan melalui para
hamba-Nya sebagaimana Filipus dan keempat anak gadisnya yang
memiliki talenta khusus dalam melayani Tuhan (9). Pada gilirannya,
Paulus dan para rekannya mendapatkan penghiburan, kekuatan, dan
berkat dari orang-orang yang mereka kunjungi.

Mereka juga tidak lupa menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan (5).
Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan berhasil tanpa
campur tangan Tuhan. Terlebih lagi, Paulus mendapatkan bisikan Roh
Kudus bahwa di Yerusalem penderitaan sedang menantinya (11),
sehingga teman-temannya berusaha mencegahnya pergi. Namun, kasih
dan kepedulian pada jemaat Yerusalem yang sedang menderita dan
bebannya bagi keselamatan kaum sebangsanya membuat Paulus rela
mempertaruhkan hidupnya.

Hidup ini begitu singkat dan kesempatan tidak selalu ada. Maka
manfaatkanlah waktu yang diberikan Tuhan dengan bijak sebagai satu
kesempatan emas untuk bersekutu, melayani, dan memberitakan Injil
serta menyatakan kepedulian dan kasih terhadap mereka yang
menderita.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/08/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+21:1-14
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+21:1-14

Kisah Para Rasul 21:1-14

1 Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung
berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan
dari situ kami ke Patara.
2 Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia.
Kami naik kapal itu, lalu bertolak.
3 Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya
dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan
kapal harus dibongkar di kota itu.
4 Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh
hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus,
supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
5 Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan
perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak
mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami
berlutut dan berdoa.
6 Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.
7 Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah
pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan
tinggal satu hari di antara mereka.
8 Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di
Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu
satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami
tinggal di rumahnya.
9 Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk
bernubuat.
10 Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea
seorang nabi bernama Agabus.
11 Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil
mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata
Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan
diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke
dalam tangan bangsa-bangsa lain."
12 Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu
meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
13 Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan
demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja
untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama
Tuhan Yesus."
14 Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan
berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4923621-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Meski Tak Layak Diriku

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Meski Tak Layak Diriku


Meski Tak Layak Diriku

Posted: 30 Jul 2014 10:00 AM PDT

Kamis, 31 Juli 2014

Meski Tak Layak Diriku

Baca: Yesaya 55:1-7

55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

55:3 Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.

55:4 Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa;

55:5 sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau.

55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

55:7 Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! —Yesaya 55:3

Meski Tak Layak Diriku

Lewat suatu konser, pikiran saya kembali dibawa pada kenangan yang indah. Pemimpin konser baru saja memberikan pengantar untuk pujian: Just As I Am (Meski Tak Layak Diriku). Saya ingat bertahun-tahun lalu, pendeta saya sering menutup khotbahnya dengan meminta orang maju ke depan sementara jemaat melantunkan pujian itu, sebagai tanda kerinduan mereka untuk menerima pengampunan dosa dari Allah.

Namun si pemimpin konser menyebutkan tentang satu peristiwa lain dimana kita mungkin akan menyanyikan lagu itu. Ia sering membayangkan bahwa pada saat ia wafat dan bertemu Tuhan kelak, ia akan menyanyikan pujian ini sebagai ucapan syukur kepada-Nya:

Meski tak layak diriku,
Tetapi kar’na darah-Mu
Dan kar’na Kau memanggilku,
‘Ku datang, Yesus, pada-Mu.
(Kidung Jemaat, No. 27)

Bertahun-tahun sebelum menulis pujian ini, Charlotte Elliot pernah bertanya kepada seorang pendeta tentang cara menghadap Tuhan. Pendeta itu berkata, “Datanglah kepada-Nya meski kau merasa tak layak.” Charlotte pun melakukannya, hingga kemudian di tengah masa sakit yang menderanya, ia pun menulis himne tentang pengalamannya datang kepada Kristus yang telah mengampuni dosanya ini.

Dalam firman-Nya, Tuhan mendorong kita untuk mencari Dia: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yes. 55:6). Dia memanggil kita: “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, . . . Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!” (ay.1,3).

Oleh kematian dan kebangkitan Yesus, kita dapat datang kepada- Nya sekarang juga dan kelak akan tinggal bersama dengan-Nya selamanya dalam keabadian. Meski tak layak diriku . . . ku datang, Yesus, pada-Mu! —AMC

Barangsiapa yang haus, . . . hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! –Wahyu 22:17

(e-RH) Juli 31 -- MENGENALI SIR BARTLE

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 31 Juli 2014
Bacaan : Markus 2:1-12
Setahun: Kidung Agung 5-8
Nats: Ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh,
digotong oleh empat orang. (Markus 2:3)

Judul:

MENGENALI SIR BARTLE

Sir Bartle Frere, seorang bangsawan Inggris, menjadi Gubernur
Bombay, India, pada 1862-1867. Keluarga dan teman-temannya
mengenalnya sebagai "orang yang suka menolong". Suatu ketika ia
kembali dari suatu perjalanan jauh, dan istrinya menyuruh pembantu
yang masih baru untuk menjemput Sir Bartle dan membantu membawakan
barang-barangnya. "Bagaimana saya dapat mengenali Sir Bartle?" tanya
si pelayan. Istri gubernur itu menjawab, "Perhatikan laki-laki
bertubuh tinggi yang sedang menolong orang lain."


Ada empat orang bermaksud membawa seseorang yang lumpuh kepada
Yesus. Sayangnya, keadaan tidak memungkinkan sebab pintu rumah
tempat Yesus sedang mengajar telah tertutup oleh begitu banyak
orang. Namun, keempat orang ini tidak kehabisan akal. Mereka
memutuskan naik ke atas dan membuka atap rumah itu sehingga mereka
dapat menurunkan orang yang sakit lumpuh itu tepat di depan Yesus!
Yesus memuji tindakan keempat orang itu sebagai tindakan orang yang
beriman. Iman, yang ditunjukkan dengan kebaikan hati itu, telah
menghasilkan mukjizat kesembuhan bagi orang yang lumpuh itu.


Meski Alkitab tidak mencatat nama mereka, perbuatan baik mereka
membuat mereka dikenal dunia sepanjang masa. Ya, mereka dikenal
karena kebaikan dan pertolongan untuk membawa orang kepada Yesus.
Ketika kita melakukan perbuatan baik, kita pun sedang memperkenalkan
nama Kristus kepada orang lain. Seperti itulah iman seharusnya
bekerja: diwujudnyatakan dalam perbuatan baik kepada sesama.
--Samuel Yudi S /Renungan Harian

PERBUATAN BAIK UNTUK MEMPERKENALKAN KRISTUS KEPADA SESAMA
ADALAH SALAH SATU PERWUJUDAN IMAN KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/07/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+2:1-12

Markus 2:1-12

1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi
ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi
tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan
firman kepada mereka,
3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh,
digotong oleh empat orang.
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang
banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah
terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu
terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka
berpikir dalam hatinya:
7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa
yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka
berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
berpikir begitu dalam hatimu?
9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu
sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu
dan berjalan?
10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu--:
11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan
pulanglah ke rumahmu!"
12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan
pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua
takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah
kita lihat."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+5-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+5-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 31 Juli -- Kisah Para Rasul 20:13-38 - Tantangan hamba Tuhan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 31 Juli 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 20:13-38

Judul: Tantangan hamba Tuhan

Beberapa tahun lalu, saya berkenalan dengan seorang Kristen baru. Ia
baru menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Ia terpanggil untuk
menginjili saudara-saudara dan teman-temannya. Ia tetap bekerja
sebagai seorang karyawan pada suatu perusahaan, tetapi ia suka
menjadi penginjil lepas. Ia melakukan penginjilan tersebut setiap
ada kesempatan. Waktu itu ia berkata bahwa ia menyukai pelayanan
tersebut, tanpa imbalan memang. Ia hobi melakukan itu. Saya
merasakan kebahagiaannya melakukan hal yang ia sukai tersebut.

Kisah Paulus dalam bacaan hari ini berbeda. Paulus melakukan
penginjilan dan pelayanan dengan mencucurkan air mata, mengalami
banyak kesusahan, mendengar ancaman hendak dibunuh, tanpa nafkah -
karena itu ia harus bekerja sendiri untuk nafkahnya dan keperluan
rombongannya, dan belum terhitung sulitnya perjalanan-perjalanan
yang ia tempuh (19-21). Namun, ia tetap setia dalam pelayanannya,
dan semua tanggung jawabnya ia penuhi (24-27).

Kepada penatua jemaat di Efesus, Paulus berpesan bahwa mereka juga
akan menghadapi kesulitan yang sama (29-30). Segala yang dialami
oleh Paulus akan dialami pula oleh para pengikut Kristus. Tugas
penyebaran firman Allah dan pemeliharaan kawanan domba Allah
merupakan tugas yang tidak ringan dan main-main.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa tidaklah enteng
melakukan pekerjaan Tuhan. Tantangan dan tentangan, baik dari
pihak luar maupun dari dalam, baik di dalam gereja maupun di luar
gereja, kerap dihadapi dan dialami oleh para hamba-Nya.

Menjadi hamba Tuhan bukan pekerjaan enak, menguntungkan, atau
mendatangkan kekayaan materi. Akan tetapi, Tuhan tidak
meninggalkan hamba-Nya sendirian. Kekuatan dari sesama hamba Tuhan
menjadi vitamin berharga di dalam kelelahan fisik dan rohani.
Ketika Paulus sedang lemah, saudara-saudara yang lain "berlutut,
berdoa, dan memeluk" dia. Sebagaimana Paulus, hamba Tuhan tidak
pernah sendirian. Tangan Tuhan selalu menopang para hamba-Nya yang
kelelahan melalui rekan-rekan sepelayanan.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+20:13-38
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+20:13-38

Kisah Para Rasul 20:13-38

13 Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan
maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya,
sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat.
14 Ketika ia bertemu dengan kami di Asos, kami membawanya ke kapal,
lalu melanjutkan pelayaran kami ke Metilene.
15 Dari situ kami terus berlayar dan pada keesokan harinya kami
berhadapan dengan pulau Khios. Pada hari berikutnya kami menuju
Samos dan sehari kemudian tibalah kami di Miletus.
16 Paulus telah memutuskan untuk tidak singgah di Efesus, supaya
jangan habis waktunya di Asia. Sebab ia buru-buru, agar jika
mungkin, ia telah berada di Yerusalem pada hari raya Pentakosta.
17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan
supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.
18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu,
bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di
Asia ini:
19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu
aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan
dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna
bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di
muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang
Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada
Tuhan kita, Yesus Kristus.
22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku
tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
23 selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota
kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian
tentang Injil kasih karunia Allah.
25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,
kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan
Allah.
26 Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih,
tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa.
27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah
Anak-Nya sendiri.
29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas
akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan
kawanan itu.
30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang
dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan
yang benar dan supaya mengikut mereka.
31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun
lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati
kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman
kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan
menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua
orang yang telah dikuduskan-Nya.
33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun
juga.
34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja
untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan
seperjalananku.
35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa
dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah
dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."??
36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa
bersama-sama dengan mereka semua.
37 Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk
Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.
38 Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa
mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia
ke kapal.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4923075-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Ciri Khas Keluarga

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Ciri Khas Keluarga


Ciri Khas Keluarga

Posted: 29 Jul 2014 10:00 AM PDT

Rabu, 30 Juli 2014

Ciri Khas Keluarga

Baca: 1 Yohanes 4:7-16

4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. —1 Yohanes 4:7

Ciri Khas Keluarga

Kepulauan Aran yang terletak di pesisir barat Irlandia dikenal luas sebagai penghasil baju hangat yang indah-indah. Baju-baju hangat itu dibuat dari tenunan bulu domba yang kemudian diolah untuk menghasilkan beragam pola. Banyak dari pola yang dihasilkan itu memiliki kaitan dengan budaya dan cerita rakyat dari pulau-pulau kecil ini, tetapi ada pula yang sifatnya lebih pribadi. Setiap keluarga yang tinggal di kepulauan itu mempunyai pola dan ciri khasnya masing-masing. Begitu jelasnya pola dan ciri khas tersebut, sehingga konon seandainya ada seorang nelayan yang tenggelam, identitasnya dapat diketahui cukup dengan melihat pola khas keluarga yang tergambar pada baju hangatnya.

Dalam surat 1 Yohanes, Yohanes menjelaskan hal-hal yang harus menjadi ciri khas dari mereka yang menjadi anggota keluarga Allah. Dalam 1 Yohanes 3:1, ia menegaskan bahwa kita memang menjadi bagian dari keluarga Allah dengan mengatakan, “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah!” Lalu ia menjabarkan ciri khas dari anak-anak Allah, antara lain, “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah” (4:7).

Karena “kasih itu berasal dari Allah,” maka cara utama untuk mencerminkan hati Bapa adalah dengan menunjukkan kasih yang merupakan sifat-Nya. Kiranya melalui hidup kita, kasih Allah itu dapat dialami oleh sesama—karena kasih merupakan salah satu ciri khas keluarga kita di dalam Tuhan. —WEC

Ya Bapa, ajarku mengasihi dengan kasih Kristus sehingga orang lain
dapat melihat kasih-Mu terpancar melalui perhatian dan
kepedulianku terhadap mereka. Kiranya kasih-Mu mengarahkan
dan mewarnai sikapku dalam menghadapi hidup dan sesamaku.

Kasih merupakan ciri khas keluarga Allah yang sepatutnya dilihat dunia dalam diri pengikut Kristus.

(e-RH) Juli 30 -- JUJUR HANCUR?

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 30 Juli 2014
Bacaan : Kejadian 20
Setahun: Kidung Agung 1-4
Nats: Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada
di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku."
(Kejadian 20:11)

Judul:

JUJUR HANCUR?

Sejak manusia jatuh dalam dosa, ketidakjujuran layaknya bumbu
penyedap yang selalu ada di setiap menu kehidupan. Dengan alasan
malu, takut, bahkan demi kebaikan, acap kali kita berkompromi dan
berbohong. Slogan: "orang jujur akan hancur" secara tidak sadar
mungkin kita yakini sebagai prinsip yang sudah melekat di tengah
keseharian kita di masyarakat.


Jika kita menyimak sepenggal kisah Abraham, kita pun mendapati aspek
ketidakjujuran dalam dirinya. Dengan alasan takut dibunuh oleh
Abimelekh, ia berdusta, mengatakan bahwa Sara ialah saudaranya-bukan
istrinya. Tuhan Yesus, dalam Matius 5:37 memberikan penegasan
mengenai bagaimana kita mesti bertindak jujur. Dia berkata bahwa
kita mesti tegas, tidak kompromistis pada apa pun, sebab "... apa
yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." Dengan kata lain,
sekecil apa pun ketidakjujuran, yang disebut dusta tetaplah dusta;
dan itu adalah dosa, apa pun alasannya.


Setiap kita tentu pernah tidak jujur. Celakanya, sekali kita tidak
jujur, akan diikuti oleh ketidakjujuran kedua, ketiga, dan
seterusnya. Akibatnya, kita terperosok makin dalam di jurang
kebohongan yang kita ciptakan sendiri. Bertobat, mohon pengampunan
dan pertolongan Tuhan untuk lepas dari jerat itu. Jika diperhadapkan
pada keseharian, memang tidak mudah menjalankannya. Ada risiko
diabaikan, dijauhi, bahkan dimusuhi orang lain ketika kita tampil
jujur di tengah dunia yang tidak jujur. Namun, Tuhan disenangkan
dengan kejujuran kita. --Sigit Kurniawan D /Renungan Harian

MASIH ADANYA ORANG BAIK DALAM HIDUP INI ADALAH SALAH SATU
WUJUD ANUGERAH DAN CARA TUHAN MEMELIHARA KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/07/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+20

Kejadian 20

1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap
antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya:
"Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil
Sara.
3 Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam
suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh
karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah
bersuami."
4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan!
Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku?
Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi
hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang
suci."
6 Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga,
bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus,
maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap
Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang
nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup;
tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau
pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan
engkau."
8 Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya
dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu
sangat takutlah orang-orang itu.
9 Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya:
"Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan
kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau
mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah
berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku."
10 Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka
engkau melakukan hal ini?"
11 Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada
di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.
12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak
ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.
13 Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku,
berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku,
yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita
tiba: Ia saudaraku."
14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba
laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada
Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau;
menetaplah, di mana engkau suka."
16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu
seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang
yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau
dibenarkan."
17 Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan
Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga
mereka melahirkan anak.
18 Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di
istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kidung+Agung+1-4
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kidung+Agung+1-4


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 30 Juli -- Kisah Para Rasul 20:1-12 - Ibadah dan kuasa kebangkitan Kristus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 30 Juli 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 20:1-12

Judul: Ibadah dan kuasa kebangkitan Kristus

Paulus adalah rasul yang banyak melakukan perjalanan selama
pelayanannya. Baik, perjalanan untuk memberitakan Injil,
mendirikan jemat baru, maupun mengunjungi jemaat-jemaat yang ia
dirikan sebagai bentuk penggembalaannya. Ia berkeliling ke sekitar
Yerusalem, Asia Timur, Asia Kecil, hingga sebagian kecil Eropa.
Ayat 1-6 ini mencatat bagian akhir dari perjalanan misi Paulus
yang ketiga (18:23-21:16), di mana Paulus menetap selama beberapa
hari di Troas, sebelum ia kemudian meninggalkan Asia menuju
Yerusalem (16).

Di Troas, pada suatu hari Minggu, Paulus berkumpul bersama jemaat di
sana untuk memecahkan roti, perjamuan kasih yang memulai ibadah
dan diakhiri dengan perjamuan kudus. Ada dua kisah menarik yaitu
perjamuan dan Eutikhus.

Eutikhus, seorang muda yang tengah asyik mengikuti perkumpulan jemaat
Kristen, duduk di jendela ruang lantai tiga. Karena tertidur, ia
terjatuh ke bawah lalu mati. Namun, Paulus dengan kuasa Allah
membangkitkan dia kembali. Selanjutnya, selama pemecahan roti dan
pembicaraan hingga fajar menyingsing, hanya ada kisah Eutikhus
yang diantar pulang ke rumahnya oleh umat.Fokus kisah ini memang
bukan pada Eutikhus, seberapa pun menghebohkannya kejadian
tersebut.

Fokus kisah ini ada pada perkumpulan Kristen dan pemecahan roti.
Pemecahan roti atau perjamuan itu diadakan dalam ibadah. Tujuan
pertemuan itu adalah untuk mengenang peristiwa Kristus yang telah
bangkit. Oleh karena itu ada perjamuan dalam perkumpulan tersebut.
Dalam perkumpulan dan pemecahan roti itu, Kristus diyakini bukan
hanya hidup, tetapi Ia juga "hadir". Kristus yang diperingati oleh
jemaat Kristen adalah Kristus yang hidup, bukan Kristus yang mati.
Eutikhus hidup kembali merupakan bukti kuasa kebangkitan Yesus
yang nyata!

Karena Yesus Kristus telah mati dan bangkit, maka ibadah atau
pertemuan kristiani merupakan peringatan akan karya penyelamatan
yang sudah tuntas, serta menjadi dasar pengutusan umat ke dunia
ini untuk mewartakan karya Yesus Kristus tersebut.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+20:1-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+20:1-12

Kisah Para Rasul 20:1-12

1 Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan
menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke
Makedonia.
2 Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati
saudara-saudara di situ. Lalu tibalah ia di tanah Yunani.
3 Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke
Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh
dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
4 Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus
dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan
Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.
5 Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas.
6 Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari
Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu
dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.
7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk
memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di
situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya.
Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.
8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.
9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat
lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya.
Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah.
Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.
10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang
muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih
hidup."
11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu
makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar
menyingsing. Kemudian ia berangkat.
12 Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke
rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4922562-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Berjalan Dengan Berani

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Berjalan Dengan Berani


Berjalan Dengan Berani

Posted: 28 Jul 2014 10:00 AM PDT

Selasa, 29 Juli 2014

Berjalan Dengan Berani

Baca: Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. —Ibrani 4:16

Berjalan Dengan Berani

Mont Saint-Michel adalah sebuah pulau pasang surut yang berjarak sekitar setengah mil dari pantai Normandia, Perancis. Selama berabad-abad, pulau ini menjadi tempat dari sebuah biara yang dikunjungi oleh banyak peziarah rohani. Sebelum dibangun sebuah jalan perlintasan, pulau itu dikenal luas karena akses menuju ke sana begitu membahayakan hingga ada sejumlah peziarah yang harus kehilangan nyawa mereka. Pada saat surut, jalan itu dipenuhi pasir pantai, tetapi saat pasang, jalan itu diliputi air. Orang pun merasa takut untuk berjalan ke pulau itu.

Orang Israel pada zaman Perjanjian Lama juga merasa takut ketika mereka harus menghadap Allah. Ketika Allah mengirimkan guruh dan kilat di Gunung Sinai, umat itu pun takut untuk mendekat kepada-Nya (Kel. 19:10-16). Dan ketika Allah mengizinkan umat menghadap kepada-Nya melalui imam besar, ada aturan-aturan tertentu yang harus mereka taati (Im. 16:1-34). Ketika seseorang tanpa sengaja menyentuh tabut perjanjian, yang melambangkan kekudusan dari hadirat Allah, orang itu akan dihukum mati (lihat 2Sam. 6:7-8).

Namun oleh kematian dan kebangkitan Yesus, kita sekarang dapat mendekat kepada Allah tanpa rasa takut. Hukuman Allah atas dosa telah digenapi, dan kita pun diundang masuk untuk menghadap Allah: “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibr. 4:16).

Karena Yesuslah, kita dapat datang kepada Allah melalui doa, di mana pun dan kapan pun. —HDF

Marilah dengan berani kita menghampiri
Takhta kasih karunia dan kuasa Allah,
Di sana kita menerima rahmat dan pertolongan
Kapan pun kita membutuhkannya. —Watts

Melalui doa, kita dapat langsung menghadap Bapa kita.

(e-RH) Juli 29 -- BARZILAI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 29 Juli 2014
Bacaan : 2 Samuel 19:31-39
Setahun: Pengkhotbah 9-12
Nats: Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia
menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim,
sebab ia seorang yang sangat kaya. (2 Samuel 19:32)

Judul:

BARZILAI

Seusai berkenalan dengan seseorang dan ia telah pergi menjauh,
entah di dalam hati atau terucap, biasanya kita berkomentar tentang
kenalan baru itu. Topik komentar yang paling menonjol pada umumnya
mengenai apakah ia orang baik atau tidak. Mengapa demikian? Sebab
sosok orang baik memang kita cari. Siapa mau bertemu dengan orang
jahat? Siapa tidak ingin berjumpa dengan orang baik?


Perjalanan hidup Raja Daud diwarnai perjumpaan dengan aneka ragam
manusia. Dari si bebal dan si kikir hingga si pengutuk. Dari sobat
dan kerabat sampai penjilat dan pengkhianat. Dari ksatria pemberani
sampai kaum penakut dan pengecut. Berjumpa orang jahat tentu
menyedihkan. Sebaliknya berjumpa orang baik tentu amat menghibur.
Suatu kali hati Daud pernah amat terpukul tatkala berjumpa
pengkhianat dalam diri puteranya sendiri. Syukurlah, ketika lari
dari kejaran Absalom, ia berjumpa orang-orang baik. Salah satunya
ialah Barzilai. Seorang kaya yang murah hati, tulus, bijaksana, tahu
diri, tidak egois, dan santun. Daud sangat diberkati kala bertemu
dengannya.


Kita semua pasti pernah bersedih hati karena bertemu dengan
orang-orang yang menyusahkan hidup kita. Terutama yang semula tak
kita sangka-sangka. Namun, tengoklah juga sisi sebelah: hadirnya
orang-orang baik yang Tuhan izinkan untuk menemani kita melewati
masa-masa sulit dan menyedihkan itu. Pasti ada "Barzilai-Barzilai"
di dalam hidup kita. Mungkin tak banyak, tapi ada dan bermakna di
saat kita memerlukannya. --Pipi A Dhali /Renungan Harian

MASIH ADANYA ORANG BAIK DALAM HIDUP INI ADALAH SALAH SATU
WUJUD ANUGERAH DAN CARA TUHAN MEMELIHARA KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/07/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+19:31-39

2 Samuel 19:31-39

31 Juga Barzilai, orang Gilead itu, telah datang dari Ragelim dan
ikut bersama-sama raja ke sungai Yordan untuk mengantarkannya
sampai di sana.
32 Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia
menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim,
sebab ia seorang yang sangat kaya.
33 Berkatalah raja kepada Barzilai: "Ikutlah aku, aku akan
memelihara engkau di tempatku di Yerusalem."
34 Tetapi Barzilai menjawab raja: "Berapa tahun lagikah aku hidup,
sehingga aku harus pergi bersama-sama dengan raja ke Yerusalem?
35 Sekarang ini aku telah berumur delapan puluh tahun; masakan aku
masih dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik?
Atau masih dapatkah hambamu ini merasai apa yang hamba makan
atau apa yang hamba minum? Atau masih dapatkah aku mendengarkan
suara penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan? Apa gunanya
hambamu ini lagi menjadi beban bagi tuanku raja?
36 Sepotong jalan saja hambamu ini berjalan ke seberang sungai
Yordan bersama-sama dengan raja. Mengapa raja memberikan
ganjaran yang sedemikian kepadaku?
37 Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku
sendiri, dekat kubur ayahku dan ibuku. Tetapi inilah hambamu
Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya
apa yang tuanku pandang baik."
38 Lalu berbicaralah raja: "Baiklah Kimham ikut dengan aku; aku
akan berbuat kepadanya apa yang kaupandang baik, dan segala yang
kaukehendaki dari padaku akan kulakukan untukmu."
39 Kemudian seluruh rakyat menyeberangi sungai Yordan. Juga raja
menyeberang, setelah berpamitan dengan Barzilai dengan ciuman.
Lalu orang inipun pulanglah ke tempat kediamannya.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+9-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+9-12


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 29 Juli -- Kisah para Rasul 19:13-40 - "Memuliakan nama Yesus"

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 29 Juli 2014
Ayat SH: Kisah para Rasul 19:13-40

Judul: "Memuliakan nama Yesus"

Bagi banyak budaya di dunia, nama seseorang mengandung arti yang
dalam. Di Alkitab, pemberian nama menyatakan otoritas si pemberi,
bisa juga harapan dari si pemberi bagi yang diberikan nama.
Allahlah yang menamai manusia! Manusia memberi nama kepada makhluk
ciptaan lainnya (Kej. 2:19). Sedangkan nama Yesus berasal dari
Allah sendiri (Luk. 1:31). Akan tetapi Artemis, dewi sesembahan
penduduk kota Efesus, merupakan nama pemberian manusia yang
menyembahnya.

Dari dua kisah dalam bacaan hari ini, ada orang-orang yang sembarangan
memakai nama Yesus (13-16) dan yang lainnya menyejajarkan nama
pemberian manusia, yaitu Artemis dengan nama Yesus (24-27).
Keduanya merupakan dosa di mata Allah.

Anak-anak Skewa, para tukang jampi Yahudi, menyebut nama Yesus untuk
mengusir roh jahat. Padahal mereka tidak percaya kepada Yesus.
Akibatnya, roh jahat itu berbalik menyerang mereka. Namun, nama
Yesus menjadi semakin masyhur dan firman Tuhan semakin tersiar
(17-20).

Di tempat lain, Demetrius dan para karyawannya, pembuat kuil-kuilan
perak dewi Artemis, merasa usahanya terancam karena pemberitaan
Jalan Tuhan (nama Yesus) oleh Paulus dan teman-temannya. Bagi
Demetrius, pudarnya penyembahan kepada dewi Artemis merupakan
kerugian besar bagi usahanya. Itu sebabnya, Demetrius
membangkitkan sentimen agama yang menyebabkan huru-hara dan
kerusuhan (23). Jelas, Demetrius bukan membela nama Artemis
melainkan membela kepentingannya sendiri. Agama dipakai untuk
kepentingan bisnis!

Ada dua pelajaran bagi kita. Pertama, jangan sembarangan memakai nama
Yesus, baik untuk percakapan ringan sesehari, sumpah,
ketidak-yakinan, atau kebohongan (Kel. 20:7). Kedua, tentangan
datang kepada iman Kristen tidak selalu karena masalah keagamaan,
melainkan kepentingan tertentu, yang mengatasnamakan agama. Yang
penting kita harus tetap setia menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat yang datang untuk membawa damai sejati dari Allah!

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+para+Rasul+19:13-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+para+Rasul+19:13-40

Kisah para Rasul 19:13-40

13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di
negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang
kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu
demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang
imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku
ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi
mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah
orang itu dengan telanjang dan luka-luka.
17 Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi
maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin
masyhurlah nama Tuhan Yesus.
18 Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan
mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan
perbuatan-perbuatan seperti itu.
19 Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir,
mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua
orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak.
20 Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.
21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke
Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah
berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga."
22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan
Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal
beberapa lama lagi di Asia.
23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan
Tuhan.
24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang
membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu
mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.
25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain
dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu,
bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!
26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus,
bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah
membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa
yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam
bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar
itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis
sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia
yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."
28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka
berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri
gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya
orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.
30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi
murid-muridnya tidak mengizinkannya.
31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat
dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan
masuk ke gedung kesenian itu.
32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu
berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain
mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari
mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.
33 Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang
Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang
terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau
memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu.
34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi,
berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya:
"Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
35 Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan
berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu,
bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang
mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?
36 Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan
janganlah terburu-buru bertindak.
37 Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka
tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya.
38 Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap
seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur,
jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.
39 Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah
kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah.
40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita
menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang
dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau
ini."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4922070-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Berani Dan Konsisten

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Berani Dan Konsisten


Berani Dan Konsisten

Posted: 27 Jul 2014 10:00 AM PDT

Senin, 28 Juli 2014

Berani Dan Konsisten

Baca: Kisah Para Rasul 28:11-16,30-31

28:11 Tiga bulan kemudian kami berangkat dari situ naik sebuah kapal dari Aleksandria yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri.

28:12 Kami singgah di Sirakusa dan tinggal di situ tiga hari lamanya.

28:13 Dari situ kami menyusur pantai, lalu sampai ke Regium. Sehari kemudian bertiuplah angin selatan dan pada hari kedua sampailah kami di Putioli.

28:14 Di situ kami berjumpa dengan anggota-anggota jemaat, dan atas undangan mereka kami tinggal tujuh hari bersama-sama mereka. Sesudah itu kami berangkat ke Roma.

28:15 Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya.

28:16 Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.

28:30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.

28:31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya. —Kisah Para Rasul 28:15

Berani Dan Konsisten

Ketika membaca obituari dari Eugene Patterson, seorang editor surat kabar Atlanta Constitution dari tahun 1960-1968 dan pemenang Penghargaan Pulitzer, saya dibuat terpukau oleh dua hal. Pertama, selama bertahun-tahun Patterson menjadi orang yang sangat berani menyampaikan pendapatnya tentang hak asasi manusia di tengah banyaknya orang menentang kesetaraan ras. Lebih dari itu, ia menulis satu kolom setiap harinya selama 8 tahun. Seluruhnya ada 2.922 kolom surat kabar! Hari demi hari dan tahun demi tahun. Keberanian dan konsistensi menjadi faktor utama yang memberi pengaruh dari kehidupannya.

Kita juga dapat melihat kualitas yang sama dalam diri Rasul Paulus. Kitab Kisah Para Rasul pasal 13-28 mencatat keberaniannya dalam menghadapi situasi demi situasi yang mengerikan. Setelah kapal yang ditumpangi Paulus karam dalam perjalanannya untuk diadili di hadapan Kaisar, ia pun mendarat di wilayah selatan Roma. Di sana ada banyak saudara seiman dalam Kristus yang datang menemuinya (Kis. 28:11-15). Lukas menuliskan, “Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya” (ay.15). Kemudian selama 2 tahun berikutnya dalam penahanan, Paulus diizinkan untuk tinggal di dalam rumah yang disewanya sendiri, tempat ia “menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus” (ay.30-31).

Setiap pengikut Yesus dapat memberi dan menerima dorongan semangat dengan konsisten. Tuhan dapat memakai kita hari ini untuk meneguhkan dan menguatkan satu sama lain. —RKK

Teguhkan keberanianmu, tiap hari hingga akhir;
Melangkah majulah dalam kekuatan Tuhan;
Percaya penuh pada Yesus, Juruselamat dan Sobatmu,
Dan renungkanlah firman-Nya yang penuh berkat. —Miles

Ketika orang berbagi ketakutannya kepadamu, bagikanlah keberanianmu kepada mereka.

(e-RH) Juli 28 -- TAWARAN YANG MENYEJUKKAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 28 Juli 2014
Bacaan : Markus 10:46-52
Setahun: Pengkhotbah 5-8
Nats: Tanya Yesus kepadanya, "Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?"
(Markus 10:51)

Judul:

TAWARAN YANG MENYEJUKKAN

Bayangkan Anda mengalami situasi semacam ini, Saat Anda bersama
keluarga sedang asyik menonton film di televisi, tiba-tiba listrik
padam. Kebetulan di rumah sedang tidak tersedia lilin, lampu
darurat, atau alat penerang lain. Dunia tiba-tiba menjadi gelap
gulita dan Anda tidak dapat melihat apa-apa; hanya terdengar suara
kepanikan dari orang-orang di sekitar Anda. Dalam situasi itu, kita
dapat sejenak merasakan kondisi seorang buta.


Bartimeus tidak mampu melihat keindahan dunia ini sejak ia
dilahirkan. Ia hanya mampu melihat dengan indra lain, yaitu dengan
membayangkan melalui imajinasinya. Hal yang menarik adalah
pertemuannya dengan Yesus. Sekalipun harus dengan susah payah,
akhirnya ia mendapatkan kesempatan itu. Bartimeus tentu sangat lega
tatkala Yesus mengajukan pertanyaan: "Apa yang kaukehendaki supaya
Aku perbuat bagimu?" Sungguh kata-kata ini sangat menyejukkan hati
bagi seseorang seperti dirinya. Bartimeus merasa bahwa di tengah
penderitaannya, ternyata Yesus selalu memedulikannya.


Di sekitar kita banyak orang yang "buta", orang yang mengalami
kesedihan, dan membutuhkan pertolongan. Saat kita berjumpa dengan
orang-orang itu, apakah kita juga bertindak seperti Yesus dengan
menawarkan sebuah kalimat yang menyejukkan hati? "Apa yang bisa saya
bantu?" Pertanyaannya adalah apakah kita juga memiliki kepedulian
kepada orang-orang di sekitar kita? Kepedulian kita, meskipun
diungkapkan dengan cara sederhana, kiranya dapat menyejukkan hati
mereka. --Samuel Yudi S /Renungan Harian

SEBARIS KALIMAT KEPEDULIAN KITA
ADALAH OBAT BAGI JIWA YANG TERLUKA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/07/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+10:46-52

Markus 10:46-52

46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika
Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya
dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis
yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir
jalan.
47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret,
mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia
berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka
memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu,
berdirilah, Ia memanggil engkau."
50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi
mendapatkan Yesus.
51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat
bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat
melihat!"
52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti
Yesus dalam perjalanan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+5-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Pengkhotbah+5-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 28 Juli -- Kisah Para Rasul 19:1-12 - Kepastian keselamatan

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 28 Juli 2014
Ayat SH: Kisah Para Rasul 19:1-12

Judul: Kepastian keselamatan

Apa yang dialami Priskila dan Akwila di kota Efesus di perikop
kemarin, terjadi juga pada Paulus ketika ia kembali ke sana.
Mereka bertemu dengan orang-orang yang sudah mendapatkan
pengetahuan dasar tentang iman Kristen menurut Perjanjian Lama,
tetapi belum memiliki relasi pribadi dengan Sang Mesias. Baptisan
mereka baru baptisan Yohanes, yaitu baptisan pertobatan karena
kesadaran umum akan dosa.

Orang-orang yang ditemukan Paulus di pedalaman, dikatakan belum
menerima Roh Kudus. Padahal Roh Kuduslah yang melahirbarukan
seseorang menjadi milik Kristus. Maka, Paulus memberitakan Injil
kepada mereka. Mereka percaya kepada Kristus, dan memberi diri
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Bukti atau tanda bahwa mereka
sudah menjadi milik Kristus, yaitu mereka menerima karunia
berbahasa roh dan karunia bernubuat.

Ternyata, walaupun ada dua belas orang yang telah diselamatkan dan
menjadi murid-murid Kristus sejati di bawah bimbingan Paulus,
tidak berarti pelayanan di Efesus berjalan mulus. Ada saja orang
yang tetap mengeraskan hati dan menjelek-jelekkan kekristenan di
depan banyak orang. Padahal, pelayanan Paulus disertai tanda-tanda
mukjizat yang luar biasa (11-12). Bisa jadi para pengumpat
kekristenan itu melihat atau bahkan mengalami mukjizat itu.

Kita membutuhkan kepekaan seperti yang dimiliki Paulus, atau juga
Priskila dan Akwila dalam perikop sebelum ini, untuk memastikan
orang-orang yang kita layani sudah menerima keselamatan sejati di
dalam Kristus. Ingat juga, yang membuat seseorang percaya Yesus
bukan semata-mata karena melihat atau mengalami mukjizat.
Keselamatan ialah anugerah. Mukjizat hanya salah satu tanda
anugerah.

Jangan puas melihat orang rajin ke gereja, berperilaku saleh, ataupun
membicarakan Alkitab atau gereja. Penting juga untuk memastikan
bahwa mereka sungguh memiliki iman pribadi kepada Tuhan Yesus
Kristus. Ingat, bisa percaya merupakan anugerah. Maka mari
beritakan Injil kepada mereka sambil mendoakan agar Roh Kuduslah
yang memenangkan mereka. .

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/07/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+19:1-12
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+19:1-12

Kisah Para Rasul 19:1-12

1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah
daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya
beberapa orang murid.
2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika
kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum,
bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan
manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan
Yohanes."
4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah
bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus
percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu
Yesus."
5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh
Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam
bahasa roh dan bernubuat.
7 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan
mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan
mereka tentang Kerajaan Allah.
9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau
diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak.
Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan
murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang
kuliah Tiranus.
10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk
Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang
Yunani.
11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,
12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh
Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah
penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4921638-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Sudut Pandang Allah

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Sudut Pandang Allah


Sudut Pandang Allah

Posted: 26 Jul 2014 10:00 AM PDT

Minggu, 27 Juli 2014

Sudut Pandang Allah

Baca: Habakuk 2:2-14

2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.

2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.

2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.

2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya."

2:6 Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya–berapa lama lagi? –dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian.

2:7 Bukankah akan bangkit dengan sekonyong-konyong mereka yang menggigit engkau, dan akan terjaga mereka yang mengejutkan engkau, sehingga engkau menjadi barang rampasan bagi mereka?

2:8 Karena engkau telah menjarah banyak suku bangsa, maka bangsa-bangsa yang tertinggal akan menjarah engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu.

2:9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!

2:10 Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri.

2:11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah.

2:12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan.

2:13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia?

2:14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.

Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, . . . itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. —Habakuk 2:3

Sudut Pandang Allah

Jason sedang bepergian ke New York di masa liburan musim semi. Pada suatu sore, ia dan teman-temannya menumpang taksi menuju ke Empire State Building. Bagi Jason, jalan darat itu terlihat begitu kacau dan membahayakan. Namun ketika Jason naik ke dek observasi dari gedung pencakar langit itu dan memandang ke bawah untuk melihat jalanan kota New York, ia terkagum-kagum melihat suatu kota yang tertata dalam rancangan yang rapi. Alangkah berbeda hasilnya apabila sudut pandangnya diubah!

Habakuk menerima pelajaran yang serupa. Ketika ia melihat kehidupan dari sudut pandang duniawi, tampaknya Allah tidak mengacuhkan kejahatan yang sedang merebak di tengah masyarakat (Hab. 1:2-4). Namun Allah memperlihatkan kepada Habakuk sudut pandang-Nya dan menunjukkan kepadanya bahwa apa yang berlangsung dalam hidup itu ternyata jauh melebihi apa yang dapat dilihat olehnya. Perbuatan manusia tidak akan dapat menggagalkan rencana Allah (2:3).

Mereka yang tidak menghargai Allah mungkin terlihat sejahtera untuk sesaat, tetapi akhirnya Allah akan meluruskan segala kesalahan. Dengan kedaulatan penuh, Allah bertindak dalam semua yang tengah berlangsung sehingga segalanya akan menggenapi maksud-Nya yang baik. Rencana Allah pasti akan terjadi tepat pada waktu-Nya (ay.3).

Kita tidak akan dapat melihat seluruh rancangan hidup ini dengan kacamata kita sendiri; hanya Allah yang dapat. Jadi, marilah kita terus hidup karena percaya dan bukan karena melihat. Dari sudut pandang Allah, Dia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya dan demi kemuliaan-Nya. —PFC

Penguasa Berdaulat atas cakrawala,
Selalu murah hati dan sungguh bijaksana
Seluruh masa hidupku ada di tangan-Mu
Segala peristiwa terjadi atas perintah-Mu. —Ryland

Masa hidup kita ada di tangan Allah; jiwa kita senantiasa dijagai-Nya.

Komik Kamu: Senin

Posted: 25 Jul 2014 08:00 PM PDT

Oleh: Bella Nessya

Komik-Bella-Senin