e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 9 September 2025
Ayat SH: Lukas 14:25-35
Judul: Konsekuensi
Kita tahu istilah "membeli kucing dalam karung" yang artinya, orang tidak tahu apa yang akan dia dapatkan. Apakah dia akan mendapatkan kucing kuning atau hitam, jinak atau galak, sama sekali tidak tahu. Lebih luas, ungkapan ini tidak hanya bicara tentang kehati-hatian dalam membeli sesuatu, tetapi juga dalam menentukan pilihan. Sebelum memilih sesuatu, kita mesti tahu dahulu konsekuensi dari pilihan itu.
Yesus menegaskan hal itu. Ada orang banyak yang mengikuti Yesus (25). Hal itu tidak membuat Yesus menjadi berbangga hati atau serta-merta merasa senang. Justru, Yesus mengingatkan mereka akan konsekuensi mengikut Dia. Mereka harus meninggalkan segalanya dan siap untuk menderita (26-27). Yesus mengatakan hal itu bukan untuk menakut-nakuti mereka, melainkan menunjukkan konsekuensi menjadi pengikut-Nya. Ada jalan pengosongan diri dan penderitaan yang harus ditempuh oleh Yesus dan para pengikut-Nya. Maka Yesus mengingatkan mereka untuk menimbang-nimbang dahulu supaya tidak menyesal, lalu berhenti di tengah perjalanan (28-33). Sebab kalau tidak didahului pertimbangan yang matang, semua hanya akan sia-sia belaka, seperti garam yang tawar tidak lagi berguna (34-35).
Inilah pentingnya pembelajaran atau katekisasi dalam kehidupan bergereja. Sebelum seseorang dibaptis, dia harus belajar dahulu tentang kekristenan dan tanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Demikian pula bagi yang akan sidi (pengakuan iman) di gereja-gereja yang mengharuskannya bagi orang yang telah dibaptis ketika masih kanak-kanak. Semua itu dilakukan untuk menyiapkan orang supaya ketika dia dibaptis atau sidi, mengaku percaya kepada Kristus, dia melakukannya secara sadar terhadap segala konsekuensi dan tanggung jawabnya. Bukan dilandasi motivasi lain di luar Kristus.
Untuk menjadi Kristen, mesti belajar dahulu supaya mendapatkan pengetahuan. Setelah tahu, lalu mengambil keputusan secara mandiri dan dewasa. Kemudian, siap dengan segala hal yang mungkin terjadi dalam hidupnya sebagai seorang pengikut Kristus. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+14:25-35
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+14:25-35
Lukas 14:25-35
25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
35 Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 9 September 2025
Ayat SH: Lukas 14:25-35
Judul: Konsekuensi
Kita tahu istilah "membeli kucing dalam karung" yang artinya, orang tidak tahu apa yang akan dia dapatkan. Apakah dia akan mendapatkan kucing kuning atau hitam, jinak atau galak, sama sekali tidak tahu. Lebih luas, ungkapan ini tidak hanya bicara tentang kehati-hatian dalam membeli sesuatu, tetapi juga dalam menentukan pilihan. Sebelum memilih sesuatu, kita mesti tahu dahulu konsekuensi dari pilihan itu.
Yesus menegaskan hal itu. Ada orang banyak yang mengikuti Yesus (25). Hal itu tidak membuat Yesus menjadi berbangga hati atau serta-merta merasa senang. Justru, Yesus mengingatkan mereka akan konsekuensi mengikut Dia. Mereka harus meninggalkan segalanya dan siap untuk menderita (26-27). Yesus mengatakan hal itu bukan untuk menakut-nakuti mereka, melainkan menunjukkan konsekuensi menjadi pengikut-Nya. Ada jalan pengosongan diri dan penderitaan yang harus ditempuh oleh Yesus dan para pengikut-Nya. Maka Yesus mengingatkan mereka untuk menimbang-nimbang dahulu supaya tidak menyesal, lalu berhenti di tengah perjalanan (28-33). Sebab kalau tidak didahului pertimbangan yang matang, semua hanya akan sia-sia belaka, seperti garam yang tawar tidak lagi berguna (34-35).
Inilah pentingnya pembelajaran atau katekisasi dalam kehidupan bergereja. Sebelum seseorang dibaptis, dia harus belajar dahulu tentang kekristenan dan tanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Demikian pula bagi yang akan sidi (pengakuan iman) di gereja-gereja yang mengharuskannya bagi orang yang telah dibaptis ketika masih kanak-kanak. Semua itu dilakukan untuk menyiapkan orang supaya ketika dia dibaptis atau sidi, mengaku percaya kepada Kristus, dia melakukannya secara sadar terhadap segala konsekuensi dan tanggung jawabnya. Bukan dilandasi motivasi lain di luar Kristus.
Untuk menjadi Kristen, mesti belajar dahulu supaya mendapatkan pengetahuan. Setelah tahu, lalu mengambil keputusan secara mandiri dan dewasa. Kemudian, siap dengan segala hal yang mungkin terjadi dalam hidupnya sebagai seorang pengikut Kristus. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+14:25-35
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+14:25-35
Lukas 14:25-35
25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
35 Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar