(e-RH) 24 November -- MATIUS 21:12-17 - BUKAN SARANG PENYAMUN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 24 November 2024
Bacaan : MATIUS 21:12-17
Setahun: Roma 1-3
Nats: Dan berkata kepada mereka, "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21:13)

Renungan:

BUKAN SARANG PENYAMUN

Kata "penyamun" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai: orang yang menyamun, perampok, perampas. Alkitab Terjemahan LAI memakai kata "penyamun" untuk menggambarkan kemarahan Yesus karena ada orang-orang yang menjadikan Bait Allah, yang seharusnya berfungsi sebagai rumah doa, tetapi hari itu terlihat bak sarang penyamun. Tak heran jika Yesus marah besar dan melakukan "pembersihan" dengan cara yang terlihat mengejutkan.

Jika kita mengingat definisi kata "penyamun" tadi, kita bisa mengerti alasan kemarahan Yesus. Bait Allah yang seharusnya menjadi tempat orang berbakti, menyembah Allah, dan mempersembahkan korban persembahan kepada Allah, sedang dijadikan sarana untuk merampok dan merampas, lewat aktivitas perdagangan yang terjadi di sana. Yesus tidak mau orang-orang yang hendak datang ke Bait Allah menjadi terhalang dan dirugikan oleh tindakan bak penyamun yang hari itu sedang terjadi di sana.

Jangan salah paham akan kemarahan Yesus di Bait Allah tersebut. Dalam konteks masa kini, Allah rasanya tidak melarang orang percaya untuk berdagang dan mengambil untung-tentu saja jika dilakukan secara benar dan keuntungan diambil dengan wajar. Namun, terhadap segala tindakan yang merugikan, berkenaan dengan perampasan, dan perampokan secara halus maupun terang-terangan kepada sesama orang percaya, Allah tidak berkenan dengan tindakan tersebut. Mari pastikan hidup kita agar dijauhkan dari sikap bak penyamun terhadap sesama, kecuali kita siap berhadapan dengan amarah Tuhan! --GHJ/www.renunganharian.net
   
JANGAN PERNAH BERNIAT MERUGIKAN SESAMA KARENA AKAN MEMBAWA KITA BERURUSAN DENGAN ALLAH!

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+21:12-17

MATIUS 21:12-17

12  Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
13  dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
14  Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.
15  Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel,
16  lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
17  Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Roma+1-3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 24 November -- Roma 14:13-23 - Jangan Merusak Pekerjaan Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 24 November 2024
Ayat SH: Roma 14:13-23

Judul: Jangan Merusak Pekerjaan Allah

Jemaat mula-mula yang hidup di Roma menjadi tempat pertemuan antara orang Yahudi dan non-Yahudi, sehingga situasi ini memicu perbedaan pemahaman berkenaan dengan kebiasaan makan dan tradisi lainnya, bahkan perselisihan.

Atas perselisihan inilah Paulus mengingatkan mereka untuk tidak saling menghakimi (13), agar mereka tidak menjadi batu sandungan dan menyakiti saudara seiman (15). Ternyata perihal makanan pun bisa menjadi biang kerok dari rusaknya persekutuan umat Allah. Maka, secara tegas Paulus mengingatkan bahwa umat tidak sepatutnya merusak pekerjaan Allah hanya karena makanan (20).

Hati yang tersandung dapat berakibat fatal, yaitu hilangnya kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita, padahal inilah inti dari Kerajaan Allah (17). Makanan mungkin terkesan sepele, tetapi dampaknya dapat menjadi besar. Karena makanan, tak sedikit orang menjadi sombong dan merusak kesaksian hidup Kristennya.

Janganlah kita berdosa karena makanan. Perbedaan pendapat tentang aturan makan hanya satu bagian kecil yang tidak perlu menjadi masalah di tengah jemaat. Firman Tuhan mengingatkan kita betapa kita mesti sangat berhati-hati dalam bertutur, bersikap, dan berperilaku. Kekeliruan dalam ini semua dapat menyebabkan rusaknya persekutuan.

Alangkah mulianya jika kita mengendalikan emosi, ego, dan kepentingan diri sendiri demi kebaikan saudara seiman. Kita bisa kecewa dengan pendeta, pengurus, atau jemaat lainnya, namun hendaknya kita tidak melupakan tujuan iman Kristen, yaitu melayani Allah. Perlulah kita memohon kepada Allah agar Ia memperlengkapi diri kita dengan sikap dan perilaku yang menyenangkan Allah dan menghormati sesama demi hangatnya persekutuan.

Marilah kita menjadi orang bijak yang dapat menjaga pikiran, tatapan, kata, dan perlakuan kita. Mari kita selalu menahan dan mengendalikan diri supaya kita menjadi bagian dari jemaat yang bersama-sama mengeratkan persekutuan dan memajukan pekerjaan Allah, turut serta membangun dan menumbuhkan iman sesama, bukan sebaliknya. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+14:13-23
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14:13-23

Roma 14:13-23

13  Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
14  Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
15  Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
16  Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah.
17  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
18  Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
19  Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
20  Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!
21  Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu.
22  Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu, bagi dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri dalam apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
23  Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum, karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 23 November -- LUKAS 9:57-62 - JANGAN MENOLEH KE BELAKANG

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 23 November 2024
Bacaan : LUKAS 9:57-62
Setahun: Kisah Para Rasul 27-28
Nats: Yesus berkata kepadanya, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." (Lukas 9:62)

Renungan:

JANGAN MENOLEH KE BELAKANG

Saya termasuk seorang yang cukup rapuh untuk sebuah keputusan yang sudah saya ambil. Karena saat ada situasi ataupun pendapat yang mencoba merubah keputusan saya maka saya cenderung akan mempertimbangkan untuk mengubahnya. Ini sikap yang kurang baik yang perlu saya perbaiki.

Dalam bagian ini Tuhan Yesus mengundang orang-orang untuk mengikuti-Nya. Ini tawaran yang indah, tapi sayangnya beribu alasan dilontarkan untuk menolaknya. Ada yang berkata mau menguburkan dulu ayahnya (ay. 59), ada yang mau berpamitan dulu dengan keluarganya (ay. 61). Sekilas kalimat ini baik sebagai suatu ketaatan pada keluarga. Namun, bagi Tuhan Yesus ini sebuah penolakan secara halus terhadap ajakan untuk mengikuti-Nya. Kalimat "menoleh ke belakang" dimunculkan oleh Tuhan Yesus bagi orang yang ragu, tidak fokus, dan menolak untuk mengikuti-Nya.

Kenapa Tuhan Yesus melarang dan menganggap tidak layak seseorang memiliki sikap ini? Tuhan menuntut penyerahan penuh seseorang yang dipanggil dan merespons panggilan untuk mengikuti-Nya. Apakah bisa kita mengalami rasa khawatir? Tentu bisa, tetapi Tuhan berjanji menjagai kita dan ketenangan bersama Tuhan akan kita miliki. Lawan kalimat menoleh ke belakang adalah terus memandang ke depan. Memandang kepada Tuhan untuk senantiasa mengikuti-Nya dengan setia sampai kita berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan. Tuhan memanggil kita untuk mengikuti-Nya dan Dia minta kita untuk tetap setia mengikuti-Nya tanpa ragu sedikit pun. --RT/www.renunganharian.net
   
JANGAN MENOLEH KE BELAKANG BUKAN SEKEDAR SARAN, TETAPI PERINTAH TUHAN. IA MENGHENDAKI KITA PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA-NYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+9:57-62

LUKAS 9:57-62

57  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
58  Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
59  Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
60  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
61  Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
62  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+27-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+27-28

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 23 November -- Baca Gali Alkitab

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Baca Gali Alkitab

Roma 11:11-24

Mengkritik kesalahan orang lain memang mudah dan membuat kita merasa diri lebih baik dari mereka. Namun, patutkah orang yang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai sikap seperti itu?

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang terjadi karena pelanggaran Israel? Apa arti dari pelanggaran dan kegagalan mereka? (11-12)
2. Apa signifikansi dari identitas Paulus sebagai "rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi"? (13-14)
3. Apa arti dari penolakan dan penerimaan mereka? (15)
4. Siapa yang digambarkan melalui gambaran tentang akar, cabang, dan tunas liar? (16-17)
5. Mengapa Paulus menasihatkan penerima suratnya agar mereka tidak bermegah dan sombong, tetapi takut? (18-21)
6. Apa yang harus mereka perhatikan? (22)
7. Apa yang pada akhirnya akan terjadi pada cabang-cabang asli yang dipatahkan? (23-24)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah Israel bukan lagi umat Allah karena mereka telah gagal dan Injil telah diberikan kepada bangsa-bangsa non-Yahudi?
2. Apakah orang percaya non-Yahudi dapat dikatakan sebagai umat yang lebih baik daripada orang Yahudi?
3. Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap kisah tentang bangsa Israel di dalam Alkitab?
4. Baik orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, apa yang harus dilakukan untuk tetap berada di dalam Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda akan mengatasi rasa sombong yang kerap kali muncul dalam pikiran ketika Anda membaca Alkitab?
2. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mendukung kehendak Tuhan agar orang-orang yang tidak taat kembali kepada-Nya?

Pokok Doa:
Bersyukur atas kemurahan Tuhan dan mohon pertolongan Tuhan agar kita tetap rendah hati di hadapan-Nya.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+14:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14:1-12

Roma 11:11-24

11  Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
12  Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
13  Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,
14  yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.
15  Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?
16  Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus.
17  Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
18  janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
19  Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas.
20  Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
21  Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
22  Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.
23  Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
24  Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-SH) 23 November -- Roma 14:1-12 - Saling Menerima

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Sabtu, 23 November 2024
Ayat SH: Roma 14:1-12

Judul: Saling Menerima

Setiap orang memiliki kecepatan berjalan yang berbeda tergantung pada usia, kebugaran, dan lainnya. Dalam berjalan mengikut Tuhan pun ada perbedaan kecepatan. Ada yang bertumbuh dengan cepat, ada yang lamban berkembang; ada yang beriman kuat dan ada yang berhati lemah.

Paulus menekankan betapa pentingnya menerima orang yang masih lemah iman atau pendiriannya, bukan sebaliknya berdebat dan bahkan bertengkar (1). Jemaat di Roma terdiri dari orang Yahudi dan orang Yunani yang memiliki kebiasaan dan latar belakang yang sangat berbeda sehingga sering muncul perbedaan pendapat, misalnya, tentang apa saja yang boleh dimakan (2-3), dan hari apa saja yang dianggap penting (5).

Paulus mengajarkan bahwa bukanlah bagian kita untuk menghakimi sesama tentang hal-hal demikian (4), karena setiap orang akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri di hadapan Allah sebagai Hakim (10-12). Sebagai kuncinya, kita melakukan semuanya untuk Tuhan dan bukan untuk diri kita sendiri (6). Paulus berharap agar jemaat tidak terikat pada pendapat dan tujuan diri sendiri. Karena itu, baik makan atau tidak makan, semua itu harus dilakukan untuk satu tujuan yaitu Tuhan, bukan kepentingan atau keinginan sepihak (7-9).

Perbedaan pendapat bukan dasar untuk perdebatan yang menggoyahkan iman dan meretakkan persekutuan saudara seiman. Sesama jemaat Kristus perlu belajar mengendalikan diri dan berupaya memahami satu sama lain. Solusinya adalah saling menerima.

Dalam hidup berjemaat, kita pasti akan menemukan berbagai macam pendapat, tentang kebiasaan budaya atau suku asal kita, cara menanggapi atau merespons situasi, dan banyak hal lain lagi yang dapat menjadi bahan perdebatan dan bahkan pertengkaran.

Marilah kita tumbuhkan semangat untuk saling menerima; jangan turuti godaan untuk menghina orang yang terlihat lebih rendah atau lemah! Upayakanlah cara pandang yang menjadikan setiap perbedaan sebagai bagian yang dapat membuat kita saling melengkapi dan bertumbuh bersama di dalam iman. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+14:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+14:1-12

Roma 14:1-12

 1  Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
 2  Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
 3  Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
 4  Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
 5  Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.
 6  Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
 7  Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri.
 8  Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
 9  Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
10  Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
11  Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."
12  Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 22 November -- 1 RAJA-RAJA 17:1-6 - BUKAN TANPA KESUSAHAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 22 November 2024
Bacaan : 1 RAJA-RAJA 17:1-6
Setahun: Kisah Para Rasul 24-26
Nats: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi Wadi Kerit di sebelah timur Sungai Yordan." (1 Raja-raja 17:3)

Renungan:

BUKAN TANPA KESUSAHAN

Seorang pria diberhentikan dari pekerjaannya. Ia mencoba melamar pekerjaan baru, tetapi belum mendapat hasil. Sudah tujuh bulan ia menganggur. Pria itu merasa putus asa, apalagi dilihatnya uang tabungannya semakin menipis. Dalam hati ia mengeluh, "Mengapa aku mengalami kesusahan seperti ini, padahal aku sudah setia melakukan perintah Tuhan?"

Terlihat sosok Nabi Elia di tepi Wadi Kerit. Lama ia tidak beranjak ke mana-mana, karena faktanya, ia sedang bersembunyi di sana. Adakah seseorang yang senang hati saat ia harus bersembunyi? Tentu tidak! Maka boleh dikatakan, Elia sedang mengalami kesusahan. Menarik mengetahui alasan kesusahan itu terjadi, yakni justru karena Elia melakukan perintah Tuhan. Atas kehendak Tuhan, Elia berangkat memberi peringatan kepada Ahab, raja Israel yang telah berpaling kepada Ba'al. Elia menyatakan bahwa tidak akan ada embun atau hujan di negeri itu, sampai waktu Tuhan berfirman kembali kepadanya (ay. 1). Semula Ahab mungkin menganggap pernyataan Elia itu bualan semata. Namun, sesudah semuanya itu terjadi, ia giat memburu Elia sehingga Elia terpaksa bersembunyi.

Setia melakukan perintah Tuhan bukan berarti kita menerima tiket untuk menjalani kehidupan tanpa kesusahan. Persoalan dapat tetap muncul, sementara kita mengerjakan kehendak Tuhan. Namun, jangan kenyataan demikian membuat kita tawar hati. Perhatikan selama bersembunyi di Wadi Kerit, Tuhan mengutus burung-burung gagak, pada pagi dan petang, membawa roti dan daging kepada Elia (ay. 6). Dari sini kita mengerti bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita seorang diri. Setiap kali kita menghadapi persoalan, pasti Dia memberikan kekuatan dan jalan keluarnya bagi kita. --LIN/www.renunganharian.net
   
KESUSAHAN MEMANG TIDAK TERHINDARKAN, TETAPI TIDAK TERHINDARKAN JUGA PENYERTAAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+RAJA-RAJA+17:1-6

1 RAJA-RAJA 17:1-6

 1  Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
 2  Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
 3  "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
 4  Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
 5  Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
 6  Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+24-26
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+24-26

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 22 November -- Roma 13:8-14 - Kasih sebagai Utang

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 22 November 2024
Ayat SH: Roma 13:8-14

Judul: Kasih sebagai Utang

Utang dapat berbentuk materi yang wajib dilunasi seperti uang, tetapi juga non-materi yang wajib dibalas seperti jasa, kebaikan, dan kasih. Lewat perikop ini, kita bukan dilarang untuk pinjam-meminjam. Akan tetapi, diajarkan cara hidup yang benar sebagai orang percaya.

Pertama, saling mengasihi agar sesama orang percaya menggenapi hukum kasih satu sama lain (8-10). Kedua, saling mendukung untuk meninggalkan perbuatan kegelapan dan mendukung perbuatan sopan (11-13). Ketiga, melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan dan bukan mengikuti keinginan diri sendiri (14).

Cara hidup demikian mengingatkan bahwa kita memiliki utang kasih yang tak ternilai kepada Yesus Kristus. Kasih-Nya yang melampaui segalanya wajib dibalas dengan kasih yang tulus dari kita kepada-Nya, dengan menjaga pola hidup yang penuh kasih, terhormat, kudus, bebas dari hawa nafsu, dan jauh dari ego. Membayar utang kasih berarti selalu mewujudkan kasih dalam hubungan vertikal dengan Tuhan maupun hubungan horizontal dengan sesama.

Kasih yang suci adalah kasih yang tulus ikhlas, tanpa menuntut balas dan imbalan apa pun. Jika dikatakan "kasih sebagai utang", kita memiliki pengertian bahwa kasih mempunyai nilai tak terbatas dan tak terbayarkan oleh apa pun sehingga selalu ada alasan untuk berbuat kasih. Dengan demikian, kasih tidak dapat dipikirkan sebagai tindakan menebar utang; sebaliknya, tindakan memenuhi kewajiban kita untuk mengasihi orang lain dan membagikan kasih Kristus.

Selalu ada kesempatan baru untuk saling mengasihi. Untuk itu, jangan lewatkan! Belum tentu terulang waktu atau kesempatan yang Tuhan berikan. Keputusan untuk mengasihi dengan tulus akan selalu menghasilkan buah yang baik, yang dapat dinikmati secara langsung ataupun tidak langsung.

Mari kita mengingat banyaknya kesempatan yang hadir dan berbagai hal yang dapat kita perbuat. Seberapa besar perjuangan kita untuk menyatakan kasih? Mari mengasihi bukan untuk berinvestasi, tetapi untuk merespons kasih Allah. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/22/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+13:8-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+13:8-14

Roma 13:8-14

 8  Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
 9  Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
10  Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
11  Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
12  Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13  Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
14  Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-SH) 21 November -- Roma 13:1-7 - Kasih kepada Pemerintah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 21 November 2024
Ayat SH: Roma 13:1-7

Judul: Kasih kepada Pemerintah

Sebagai orang percaya kita diajar untuk memiliki kasih yang tulus ikhlas kepada satu sama lain (lih. Rm. 12:9-21; 13:8-14). Pertanyaannya, apakah kasih tetap berlaku bagi pemerintah yang tak selalu adil?

Teks ini memberi kita fondasi untuk identitas kita sebagai warga negara di mana kita berada. Bagi jemaat Kristen yang menderita di Roma, Paulus justru menegaskan bahwa pemerintah berasal dari Allah dan ditetapkan oleh Dia (1-3).

Mereka adalah hamba Allah yang menjadi alat di tangan-Nya untuk mendatangkan kebaikan dan mengatur ketertiban hidup tiap warga negara (4-5).

Karena itulah, Allah mendorong umat-Nya untuk memberikan apa yang wajib diberikan, termasuk pajak. Mengingat bahwa para pengelola pemerintahan juga adalah pelayan Allah, warga negara yang bertanggung jawab akan memberikan rasa hormat dan memenuhi kewajiban (6-7).

Secara mendasar kita dapat memahami tidak ada yang salah dengan menaati aturan yang telah disahkan pemerintah.

Yesus Kristus menekankan pentingnya memberikan apa yang menjadi hak Allah dan apa yang menjadi hak pemerintah (bdk. Mat. 22:21).

Perilaku kita yang patuh hukum membuktikan bahwa kita mampu menjadi garam dan terang di hadapan pemerintah. Dengan menunjukkan sikap taat, hormat, dan penghargaan, kita dapat bersaksi bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu dan berkuasa memelihara setiap sisi kehidupan.

Ada beberapa pertanyaan penting dan sederhana. Sudahkah kita membayar pajak secara jujur? Apakah kita menjadi apatis dan enggan membayar pajak karena melihat kelakuan oknum yang tidak bertanggung jawab?

Sebagai warga negara yang takut akan Tuhan, marilah kita mewujudkan kasih kepada bangsa di mana kita hidup dan mencari nafkah. Kewajiban pajak dan kewajiban lainnya kita lakukan untuk Tuhan yang telah memelihara kita. Tanggung jawab kepada negara adalah tanggung jawab kita kepada Allah yang telah melimpahkan berkat bagi kita. Berbohong kepada siapa pun-termasuk pemerintah-berarti berbohong juga kepada Allah! [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/11/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Roma+13:1-7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+13:1-7

Roma 13:1-7

 1  Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
 2  Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
 3  Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
 4  Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
 5  Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
 6  Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
 7  Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]