e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 16 Agustus 2024
Ayat SH: Mazmur 39
Judul: Menolak atau Menerima Penderitaan?
Tantangan pergumulan orang Kristen kerap kali bukan pergumulan itu sendiri, tetapi justru sikap terhadapnya.Tidak jarang orang tersebut terjebak pada sikap mengasihani diri dan terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Bagaimana seharusnya sikap orang percaya terhadap pergumulan atau penderitaan?
Di tengah penderitaan, Daud kelihatannya memegang janjinya kepada Tuhan untuk tidak berdosa dan berbicara sembarangan (2). Namun, ketika ia berdiam diri, justru ia tidak tahan dan memutuskan untuk menyampaikan keluhannya kepada Tuhan (3-5). Ketika Daud datang kepada Tuhan, ia memperoleh pengertian tentang arti kehidupan manusia di hadapan Tuhan yang melampaui penderitaannya.
Manusia hanyalah kesia-siaan (6-7, 12). Di bawah murka Tuhan, manusia berdosa tidak dapat mengharapkan apa-apa selain belas kasihan Tuhan (8-11). Kita tidak mungkin bisa mengerti semua misteri kehidupan ini, kita hanya bisa datang kepada Tuhan untuk bertanya dan berserah (13-14).
Apa pun penderitaan kita, tentu kita menginginkan jalan keluarnya. Namun, kita perlu waspada agar kita tidak terjebak pada sikap keliru dan membawa diri kita kepada kesalahan di mana fokus kita hanya kelepasan. Jangan sampai kita masih merasa rohani karena mencoba terus berdoa dan beribadah, padahal sebetulnya fokus kita telah berubah menjadi diri sendiri.
Belajar dari Mazmur 39, saat kita mengalami penderitaan sekalipun, sudah seharusnya fokus kita tetap pada Tuhan. Di hadapan Tuhan semuanya adalah kesia-siaan. Keutamaan hidup kita bukan soal seberapa makmur, pandai, atau terkenal kita, melainkan seberapa dalam kita mengenal Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
Kiranya setelah melewati berbagai hal dalam hidup ini, kita dapat berkata seperti Ayub: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayb. 42:5-6). [RGD]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+39
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+39
Mazmur 39
1 Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2) Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."
2 (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
3 (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
4 (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.
7 (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
8 (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!
9 (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.
10 (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.
11 (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela
12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.
13 (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 16 Agustus 2024
Ayat SH: Mazmur 39
Judul: Menolak atau Menerima Penderitaan?
Tantangan pergumulan orang Kristen kerap kali bukan pergumulan itu sendiri, tetapi justru sikap terhadapnya.Tidak jarang orang tersebut terjebak pada sikap mengasihani diri dan terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Bagaimana seharusnya sikap orang percaya terhadap pergumulan atau penderitaan?
Di tengah penderitaan, Daud kelihatannya memegang janjinya kepada Tuhan untuk tidak berdosa dan berbicara sembarangan (2). Namun, ketika ia berdiam diri, justru ia tidak tahan dan memutuskan untuk menyampaikan keluhannya kepada Tuhan (3-5). Ketika Daud datang kepada Tuhan, ia memperoleh pengertian tentang arti kehidupan manusia di hadapan Tuhan yang melampaui penderitaannya.
Manusia hanyalah kesia-siaan (6-7, 12). Di bawah murka Tuhan, manusia berdosa tidak dapat mengharapkan apa-apa selain belas kasihan Tuhan (8-11). Kita tidak mungkin bisa mengerti semua misteri kehidupan ini, kita hanya bisa datang kepada Tuhan untuk bertanya dan berserah (13-14).
Apa pun penderitaan kita, tentu kita menginginkan jalan keluarnya. Namun, kita perlu waspada agar kita tidak terjebak pada sikap keliru dan membawa diri kita kepada kesalahan di mana fokus kita hanya kelepasan. Jangan sampai kita masih merasa rohani karena mencoba terus berdoa dan beribadah, padahal sebetulnya fokus kita telah berubah menjadi diri sendiri.
Belajar dari Mazmur 39, saat kita mengalami penderitaan sekalipun, sudah seharusnya fokus kita tetap pada Tuhan. Di hadapan Tuhan semuanya adalah kesia-siaan. Keutamaan hidup kita bukan soal seberapa makmur, pandai, atau terkenal kita, melainkan seberapa dalam kita mengenal Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
Kiranya setelah melewati berbagai hal dalam hidup ini, kita dapat berkata seperti Ayub: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayb. 42:5-6). [RGD]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/08/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+39
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+39
Mazmur 39
1 Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2) Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."
2 (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
3 (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
4 (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang meraupnya nanti.
7 (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
8 (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!
9 (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.
10 (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.
11 (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela
12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.
13 (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar