e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 23 Juni 2024
Bacaan : YUNUS 4
Setahun: Mazmur 51-57
Nats: "... sebab aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya." (Yunus 4:2)
Renungan:
MENGELUHKAN WELAS ASIH TUHAN
Yunus kesal hati dan marah. Ia mengeluhkan welas asih Tuhan. Mengapa urung membinasakan penduduk kota Niniwe? Mengapa justru mengampuni, membiarkan "orang-orang jahat" itu hidup? Tampak Yunus tidak menyadari dirinya tidak berbeda dengan mereka. Sebelumnya, Tuhan menyuruh Yunus berangkat ke Niniwe, tetapi ia lari ke Tarsis (Yun. 1:1-3). Yunus berbuat tidak taat. Ketidaktaatan merupakan kejahatan, dan itu berarti ia juga "orang jahat". Jika Tuhan tidak welas asih, ia juga tidak terampuni. Jika Tuhan tidak welas asih, ia juga akan binasa.
Jika seseorang mengaku dosa, maka Tuhan akan mengampuni (lih. 1Yoh. 1:9). Jika seseorang bertobat, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, padanya dikaruniakan keselamatan. Sungguh sebuah kebenaran yang indah. Faktanya, banyak dari kita merasa tidak terima. Orang yang mengaku dosa telah berbuat semena-mena. Orang yang bertobat telah menyengsarakan sesamanya. Bukankah lebih tepat jika mereka menerima hukuman, ditimpakan kesakitan atau kesusahan. Mengapa justru mengampuni "orang-orang jahat"? Seperti Yunus, kita mengeluhkan welas asih Tuhan. Kita tidak menyadari diri kita tidak berbeda dengan mereka. Kerap kita iri, egois, dan sombong. Semuanya itu merupakan kejahatan, dan itu berarti kita juga "orang jahat". Jika Tuhan tidak welas asih, kita juga tidak terampuni. Jika Tuhan tidak welas asih, pada kita juga ditimpakan kesakitan atau kesusahan.
Sadari kerinduan hati Tuhan. Dia menghendaki bukan kebinasaan orang jahat, melainkan pertobatan mereka (lih. Yeh. 33:11). Seharusnya bukan mengeluh, kita justru membantu. Beritakan Injil agar orang-orang jahat bertobat. Tuntunlah mereka pada jalan keselamatan karena kita telah menerima welas asih Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net
SIAPA MENGELUH KEPADA TUHAN MENGAPA SEORANG PENDOSA DIAMPUNI, BERARTI IA TIDAK TAHU DIRI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/06/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YUNUS+4
YUNUS 4
1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+51-57
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+51-57
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 23 Juni 2024
Bacaan : YUNUS 4
Setahun: Mazmur 51-57
Nats: "... sebab aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya." (Yunus 4:2)
Renungan:
MENGELUHKAN WELAS ASIH TUHAN
Yunus kesal hati dan marah. Ia mengeluhkan welas asih Tuhan. Mengapa urung membinasakan penduduk kota Niniwe? Mengapa justru mengampuni, membiarkan "orang-orang jahat" itu hidup? Tampak Yunus tidak menyadari dirinya tidak berbeda dengan mereka. Sebelumnya, Tuhan menyuruh Yunus berangkat ke Niniwe, tetapi ia lari ke Tarsis (Yun. 1:1-3). Yunus berbuat tidak taat. Ketidaktaatan merupakan kejahatan, dan itu berarti ia juga "orang jahat". Jika Tuhan tidak welas asih, ia juga tidak terampuni. Jika Tuhan tidak welas asih, ia juga akan binasa.
Jika seseorang mengaku dosa, maka Tuhan akan mengampuni (lih. 1Yoh. 1:9). Jika seseorang bertobat, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, padanya dikaruniakan keselamatan. Sungguh sebuah kebenaran yang indah. Faktanya, banyak dari kita merasa tidak terima. Orang yang mengaku dosa telah berbuat semena-mena. Orang yang bertobat telah menyengsarakan sesamanya. Bukankah lebih tepat jika mereka menerima hukuman, ditimpakan kesakitan atau kesusahan. Mengapa justru mengampuni "orang-orang jahat"? Seperti Yunus, kita mengeluhkan welas asih Tuhan. Kita tidak menyadari diri kita tidak berbeda dengan mereka. Kerap kita iri, egois, dan sombong. Semuanya itu merupakan kejahatan, dan itu berarti kita juga "orang jahat". Jika Tuhan tidak welas asih, kita juga tidak terampuni. Jika Tuhan tidak welas asih, pada kita juga ditimpakan kesakitan atau kesusahan.
Sadari kerinduan hati Tuhan. Dia menghendaki bukan kebinasaan orang jahat, melainkan pertobatan mereka (lih. Yeh. 33:11). Seharusnya bukan mengeluh, kita justru membantu. Beritakan Injil agar orang-orang jahat bertobat. Tuntunlah mereka pada jalan keselamatan karena kita telah menerima welas asih Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net
SIAPA MENGELUH KEPADA TUHAN MENGAPA SEORANG PENDOSA DIAMPUNI, BERARTI IA TIDAK TAHU DIRI.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/06/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YUNUS+4
YUNUS 4
1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6 Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+51-57
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+51-57
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar