e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 2 Februari 2024
Ayat SH: Markus 6:14-29
Judul: Menjadi Keluarga Teladan
Saat kita berbicara tentang keluarga ideal, apa yang akan kita bayangkan? Tentunya bukan ayah yang bersumpah serapah sembarangan, istri yang mendendam, dan anak yang manipulatif, bukan?
Eksistensi Yesus menjadi makin viral sehingga muncul banyak asumsi mengenai Dia. Ada yang menganggap-Nya sebagai Yohanes Pembaptis, ada juga yang menganggap-Nya sebagai Elia atau seorang nabi (14-15). Raja Herodes sendiri menyangka bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang telah ia bunuh dan hidup kembali (16).
Ada beberapa nama Herodes dalam catatan sejarah, dan Herodes pada bacaan kita adalah Herodes Antipas yang menjadi raja wilayah Galilea dan Perea pada sekitar 4 SM sampai 39 M. Ia mengambil Herodias, istri sepupunya sendiri, untuk menjadi istrinya. Atas kelakuan ini ia ditegur dengan keras oleh Yohanes Pembaptis dan sebagai responsnya ia memenjarakan Yohanes Pembaptis (17-18).
Keluarga Herodes menjadi gambaran keluarga yang kacau. Sang istri menaruh dendam kepada Yohanes dan berusaha membunuhnya. Bahkan, anak perempuannya dididik dengan dendam dan kebencian yang sama hingga dia diarahkan untuk membuat permintaan yang keji kepada ayahnya, yaitu kepala Yohanes Pembaptis (25). Herodes sebagai suami dan ayah lebih memilih nama baik dan posisi politisnya dengan mengabulkan permintaan keji itu dibandingkan tindakan yang benar dengan membiarkan Yohanes tetap hidup (26-28).
Bisakah kita membayangkan kehidupan sehari-hari di rumah Herodes? Seperti apa komunikasi yang dibangun antara suami, istri, dan anak? Mereka tidak kekurangan harta duniawi, tetapi adakah cinta kasih sesuai firman Tuhan? Rasa-rasanya tidak ada.
Apakah kita mau keluarga kita hidup seperti keluarga Herodes? Pastikan bahwa keluarga kita menjadi tempat di mana cinta kasih, ketaatan, dan nilai-nilai Kristiani dapat bertumbuh subur di dalamnya. Pastikan juga bahwa kita sekeluarga benar-benar mengenal Yesus dengan tepat sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Maka, keluarga kita dapat menjadi keluarga teladan yang membawa berkat. [YWA]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+6:14-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+6:14-29
Markus 6:14-29
14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."
17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 2 Februari 2024
Ayat SH: Markus 6:14-29
Judul: Menjadi Keluarga Teladan
Saat kita berbicara tentang keluarga ideal, apa yang akan kita bayangkan? Tentunya bukan ayah yang bersumpah serapah sembarangan, istri yang mendendam, dan anak yang manipulatif, bukan?
Eksistensi Yesus menjadi makin viral sehingga muncul banyak asumsi mengenai Dia. Ada yang menganggap-Nya sebagai Yohanes Pembaptis, ada juga yang menganggap-Nya sebagai Elia atau seorang nabi (14-15). Raja Herodes sendiri menyangka bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang telah ia bunuh dan hidup kembali (16).
Ada beberapa nama Herodes dalam catatan sejarah, dan Herodes pada bacaan kita adalah Herodes Antipas yang menjadi raja wilayah Galilea dan Perea pada sekitar 4 SM sampai 39 M. Ia mengambil Herodias, istri sepupunya sendiri, untuk menjadi istrinya. Atas kelakuan ini ia ditegur dengan keras oleh Yohanes Pembaptis dan sebagai responsnya ia memenjarakan Yohanes Pembaptis (17-18).
Keluarga Herodes menjadi gambaran keluarga yang kacau. Sang istri menaruh dendam kepada Yohanes dan berusaha membunuhnya. Bahkan, anak perempuannya dididik dengan dendam dan kebencian yang sama hingga dia diarahkan untuk membuat permintaan yang keji kepada ayahnya, yaitu kepala Yohanes Pembaptis (25). Herodes sebagai suami dan ayah lebih memilih nama baik dan posisi politisnya dengan mengabulkan permintaan keji itu dibandingkan tindakan yang benar dengan membiarkan Yohanes tetap hidup (26-28).
Bisakah kita membayangkan kehidupan sehari-hari di rumah Herodes? Seperti apa komunikasi yang dibangun antara suami, istri, dan anak? Mereka tidak kekurangan harta duniawi, tetapi adakah cinta kasih sesuai firman Tuhan? Rasa-rasanya tidak ada.
Apakah kita mau keluarga kita hidup seperti keluarga Herodes? Pastikan bahwa keluarga kita menjadi tempat di mana cinta kasih, ketaatan, dan nilai-nilai Kristiani dapat bertumbuh subur di dalamnya. Pastikan juga bahwa kita sekeluarga benar-benar mengenal Yesus dengan tepat sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Maka, keluarga kita dapat menjadi keluarga teladan yang membawa berkat. [YWA]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/02/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Markus+6:14-29
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+6:14-29
Markus 6:14-29
14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."
17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar