e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 23 Juli 2023
Bacaan : 1 RAJA-RAJA 1:1-8
Setahun: Amsal 15-19
Nats: Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. (1 Raja-raja 1:6)
Renungan:
TUMBUH BENIH PEMBERONTAKAN
Bagi sebagian orang, menegur kesalahan adalah bagian yang tidak mudah dilakukan dalam sebuah hubungan. Ada berbagai alasan mengapa terkadang kita "menahan diri" untuk menegur dan alasan paling umum adalah karena kita takut ia akan tersinggung dan merusak hubungan. Sebagian orang tua enggan untuk menegur kesalahan anak-anaknya dengan alasan takut menyakiti hati mereka. Kita kerap abai bahwa prinsip seperti ini justru berakibat buruk bagi perkembangan anak itu sendiri di masa depan.
Adonia adalah salah satu produk keengganan orang tuanya yang tidak pernah sekali pun menegurnya saat ia salah. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Daud, ayahnya, tidak pernah menegur kesalahan Adonia selama masa hidupnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Pastilah Daud mempunyai alasan tersendiri namun apa pun alasannya, yang pasti sikap Daud ini telah membuat perilaku Adonia bertumbuh menjadi tidak baik. Ada jiwa pemberontakan dalam diri Adonia.
Sejatinya, orang tua bertugas membentuk perilaku anak-anaknya. Jika kita mendambakan anak-anak bertumbuh dalam hidup takut akan Allah dan menghargai sesama, tentu tidak akan ada keraguan bagi kita untuk menegur kesalahan yang dilakukannya. Melakukan pembiaran justru akan menanamkan benih perilaku tidak baik dalam diri mereka. Mari mengingat bahwa terlahir dalam keluarga kristiani bukan jaminan anak itu hidup beriman. Jika kita abai pada kejahatan yang dilakukan anak-anak, sama halnya kita telah menabur benih pemberontakan dalam jiwa mereka. --SYS/www.renunganharian.net
JIKA SEORANG ANAK BERBUAT KESALAHAN DAN KITA HANYA MEMBIARKANNYA SAJA, MAKA ANAK-ANAK ITU SEDANG BELAJAR MEMBERONTAK.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+RAJA-RAJA+1:1-8
1 RAJA-RAJA 1:1-8
1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+15-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+15-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 23 Juli 2023
Bacaan : 1 RAJA-RAJA 1:1-8
Setahun: Amsal 15-19
Nats: Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. (1 Raja-raja 1:6)
Renungan:
TUMBUH BENIH PEMBERONTAKAN
Bagi sebagian orang, menegur kesalahan adalah bagian yang tidak mudah dilakukan dalam sebuah hubungan. Ada berbagai alasan mengapa terkadang kita "menahan diri" untuk menegur dan alasan paling umum adalah karena kita takut ia akan tersinggung dan merusak hubungan. Sebagian orang tua enggan untuk menegur kesalahan anak-anaknya dengan alasan takut menyakiti hati mereka. Kita kerap abai bahwa prinsip seperti ini justru berakibat buruk bagi perkembangan anak itu sendiri di masa depan.
Adonia adalah salah satu produk keengganan orang tuanya yang tidak pernah sekali pun menegurnya saat ia salah. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Daud, ayahnya, tidak pernah menegur kesalahan Adonia selama masa hidupnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Pastilah Daud mempunyai alasan tersendiri namun apa pun alasannya, yang pasti sikap Daud ini telah membuat perilaku Adonia bertumbuh menjadi tidak baik. Ada jiwa pemberontakan dalam diri Adonia.
Sejatinya, orang tua bertugas membentuk perilaku anak-anaknya. Jika kita mendambakan anak-anak bertumbuh dalam hidup takut akan Allah dan menghargai sesama, tentu tidak akan ada keraguan bagi kita untuk menegur kesalahan yang dilakukannya. Melakukan pembiaran justru akan menanamkan benih perilaku tidak baik dalam diri mereka. Mari mengingat bahwa terlahir dalam keluarga kristiani bukan jaminan anak itu hidup beriman. Jika kita abai pada kejahatan yang dilakukan anak-anak, sama halnya kita telah menabur benih pemberontakan dalam jiwa mereka. --SYS/www.renunganharian.net
JIKA SEORANG ANAK BERBUAT KESALAHAN DAN KITA HANYA MEMBIARKANNYA SAJA, MAKA ANAK-ANAK ITU SEDANG BELAJAR MEMBERONTAK.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+RAJA-RAJA+1:1-8
1 RAJA-RAJA 1:1-8
1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.
4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
8 Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+15-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+15-19
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar