e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 13 Juli 2023
Bacaan : MATIUS 18:21-35
Setahun: Mazmur 106-107
Nats: "Demikian juga yang akan diperbuat oleh Bapa-Ku yang di surga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Matius 18:35)
Renungan:
MENYIMPAN BOM WAKTU
Banyak orang bisa berkata maaf. Banyak orang mudah berkata tidak apa-apa, lupakan saja. Dibandingkan anak-anak, orang dewasa cenderung lebih sulit untuk mengampuni. Sebagian besar orang dewasa masih menyimpan rasa kesal, jengkel, dendam setelah meminta maaf dan memaafkan orang lain. Kenyataan memang tidak semudah itu. Luka batin, perasaan dikecewakan atau dibohongi, pengalaman ditinggalkan seorang yang terkasih, keteledoran orang lain sering kali membuat hati sangat sulit melepaskan pengampunan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi masih saja terpatri di benak hati.
Sebagai anak Tuhan kita perlu meminta Roh Kudus untuk memimpin kita dan mengubah cara pandang kita dalam mengampuni kesalahan orang lain. Yohanes 8:12 mengingatkan saat kita lupa akan standar pengampunan yang diperintahkan Tuhan. Tuhan menegur kita bahwa kita harus hidup sebagai terang, termasuk dalam hal mengampuni orang lain. Setiap orang yang mengaku mengikut Tuhan, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memiliki terang hidup.
Menyimpan kesalahan orang lain sama dengan menyimpan bom waktu. Hati kita bisa menjadi pahit, tidak murni dalam mengasihi, dan sewaktu-waktu bisa melukai orang-orang di sekitar. Adakah saat ini kita menyimpan kesalahan-kesalahan orang lain? Pertimbangkanlah hal ini: Menyimpan kesalahan bukanlah sebuah solusi. Hal itu akan semakin melukai hati. Ketika seseorang berbuat kesalahan, mari belajar memberikan pengampunan dan tidak menyimpan kesalahannya. Sebagaimana Paulus dalam 1 Korintus 4:12b-13a menulis, "Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah." --YGP/www.renunganharian.net
MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN SAMA DENGAN MENYIMPAN BOM WAKTU.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/07/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+18:21-35
MATIUS 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+106-107
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+106-107
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 13 Juli 2023
Bacaan : MATIUS 18:21-35
Setahun: Mazmur 106-107
Nats: "Demikian juga yang akan diperbuat oleh Bapa-Ku yang di surga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Matius 18:35)
Renungan:
MENYIMPAN BOM WAKTU
Banyak orang bisa berkata maaf. Banyak orang mudah berkata tidak apa-apa, lupakan saja. Dibandingkan anak-anak, orang dewasa cenderung lebih sulit untuk mengampuni. Sebagian besar orang dewasa masih menyimpan rasa kesal, jengkel, dendam setelah meminta maaf dan memaafkan orang lain. Kenyataan memang tidak semudah itu. Luka batin, perasaan dikecewakan atau dibohongi, pengalaman ditinggalkan seorang yang terkasih, keteledoran orang lain sering kali membuat hati sangat sulit melepaskan pengampunan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi masih saja terpatri di benak hati.
Sebagai anak Tuhan kita perlu meminta Roh Kudus untuk memimpin kita dan mengubah cara pandang kita dalam mengampuni kesalahan orang lain. Yohanes 8:12 mengingatkan saat kita lupa akan standar pengampunan yang diperintahkan Tuhan. Tuhan menegur kita bahwa kita harus hidup sebagai terang, termasuk dalam hal mengampuni orang lain. Setiap orang yang mengaku mengikut Tuhan, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memiliki terang hidup.
Menyimpan kesalahan orang lain sama dengan menyimpan bom waktu. Hati kita bisa menjadi pahit, tidak murni dalam mengasihi, dan sewaktu-waktu bisa melukai orang-orang di sekitar. Adakah saat ini kita menyimpan kesalahan-kesalahan orang lain? Pertimbangkanlah hal ini: Menyimpan kesalahan bukanlah sebuah solusi. Hal itu akan semakin melukai hati. Ketika seseorang berbuat kesalahan, mari belajar memberikan pengampunan dan tidak menyimpan kesalahannya. Sebagaimana Paulus dalam 1 Korintus 4:12b-13a menulis, "Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah." --YGP/www.renunganharian.net
MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN SAMA DENGAN MENYIMPAN BOM WAKTU.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/07/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+18:21-35
MATIUS 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+106-107
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+106-107
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar