(e-SH) 13 Juli -- Ester 2:1-18 - "Bakat Alamiah, Apa Iya?"

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 13 Juli 2023
Ayat SH: Ester 2:1-18

Judul: "Bakat Alamiah, Apa Iya?"

Dalam bacaan kali ini, narator memperkenalkan dua karakter utama lagi di dalam narasinya. Mereka adalah Mordekhai dan Ester.

Ester adalah seorang perempuan muda yang disukai banyak orang. Setiap orang yang menjumpainya menaruh kasih kepadanya, mulai dari Hegai, kepala rumah tangga istana, sampai sang raja yang mencari ratu pengganti (8-17a). Maka, raja memilih Ester menjadi ratu di kerajaan Persia dan mengadakan perjamuan atas penobatan itu (17-18).

Petunjuk lain yang diberikan narator perihal Ester adalah dia adalah seorang yang tunduk kepada otoritas. Ester mengikuti nasihat Mordekhai dan saran Hegai. Dalam hal itulah, Ester berbeda dari Wasti.

Lewat narasi ini, kita dapat menemukan penggemaan dari tokoh Yusuf. Ia mendapatkan kasih dan perhatian dari Potifar dan kepala penjara (bdk. Kej. 39-40). Yang membedakan narasi tentang kedua tokoh ini adalah frasa "Tuhan menyertai Yusuf". Narator Kitab Kejadian menuliskannya berulang kali (Kej. 39:2, 3, 5, 21, 23), tetapi frasa itu nihil di dalam Kitab Ester. Memang tidak ada kata "Allah" atau "Tuhan" dalam kitab ini. Sekalipun demikian, seorang penafsir menyebutkan, "Jemari Allah ada di dalamnya".

Ester berhasil bukan karena bakat alamiah atau ketundukan pada otoritas semata-mata, melainkan karena Allah yang bekerja melalui berbagai peristiwa di dalam hidup Ester. Penyertaan Allah berdampak atas Mordekhai, Hegai, Raja Ahasyweros, dan Ester.

Bagi kita, keberhasilan seseorang tidak pernah terlepas dari penyertaan Tuhan. Kita bersyukur karena diciptakan secara unik dan diperlengkapi dengan berbagai bakat/karunia. Akan tetapi, semua itu tidak secara otomatis menjamin keberhasilan kita. Seberapa besar keterlibatan Tuhan dalam hidup kita dan kebergantungan kita kepada-Nya menjadi penentu yang terbesar.

Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu membanggakan prestasi yang kita raih maupun relasi yang kita bangun. Sebaliknya, kita perlu makin tunduk kepada Allah dan memberi keleluasaan bagi Allah untuk bekerja dengan cara-Nya dalam hidup kita. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/07/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ester+2:1-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ester+2:1-18

Ester 2:1-18

 1  Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya.
 2  Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;
 3  hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
 4  Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.
 5  Pada waktu itu ada di dalam benteng Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin
 6  yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel.
 7  Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.
 8  Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Esterpun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.
 9  Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
10  Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.
11  Tiap-tiap hari berjalan-jalanlah Mordekhai di depan pelataran balai perempuan itu untuk mengetahui bagaimana keadaan Ester dan apa yang akan berlaku atasnya.
12  Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.
13  Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.
14  Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.
15  Ketika Ester--anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak--mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
16  Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh--yakni bulan Tebet--pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda.
17  Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
18  Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar