e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 19 September 2022
Bacaan : LUKAS 18:9-14
Setahun: Hosea 1-6
Nats: "Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini." (Lukas 18:13)
Renungan:
FARISI MODERN
Bertahun-tahun ketika membaca perumpamaan Yesus mengenai doa orang Farisi dan pemungut cukai, saya menempatkan diri sebagai pemungut cukai. Saya tidak banyak melakukan pelanggaran besar. Di sisi lain, sering saya merasa telah berdoa memohon pengampunan atas semua dosa saya, tanpa menyebutnya secara jelas dan spesifik. Belakangan saya baru menyadari bahwa yang saya akui sebenarnya "dosa" yang cukup aman. Saya menempatkan diri sebagai pemungut cukai karena merasa diri baik-baik saja di hadapan Tuhan. Kenyataannya, saya adalah Farisi modern.
Tuhan menyadarkan saya bahwa sesungguhnya saya patut dikasihani. Tatkala memberanikan diri memeriksa perilaku dan hati, harus saya akui bahwa dosa saya tidak terhitung banyaknya. Kelicikan hati membuat saya mudah berkelit, membela diri, dan menyembunyikan banyak dosa. Mengambil posisi sebagai pemungut cukai adalah salah satu cara menyembunyikan diri. Doa saya tidak tulus dan menjadi sarana untuk membenarkan diri di hadapan Tuhan. Hanya oleh belas kasihan Tuhan saja, selama ini hidup saya tetap terpelihara dalam Tuhan.
Doa pengakuan dosa seharusnya didasarkan pada malu, takut, dan rasa bersalah kepada Allah Yang Mahakudus. Tiada apa pun yang dapat kita banggakan di hadapan Tuhan. Di lain pihak, Ia menghargai hati yang hancur, penuh penyesalan dan keinginan kuat untuk bertobat. Tiada usaha apa pun yang kita dapat lakukan untuk menghapus dosa kita. Pengampunan dan belas kasihan Tuhanlah satu-satunya yang membebaskan kita dari segala dosa. --HEM/www.renunganharian.net
MARI MENGHAMPIRI TUHAN DENGAN PENGAKUAN DOSA DISERTAI RASA SESAL MENDALAM UNTUK MEMOHON BELAS KASIHAN-NYA MENGAMPUNI KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+18:9-14
LUKAS 18:9-14
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Hosea+1-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hosea+1-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 19 September 2022
Bacaan : LUKAS 18:9-14
Setahun: Hosea 1-6
Nats: "Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini." (Lukas 18:13)
Renungan:
FARISI MODERN
Bertahun-tahun ketika membaca perumpamaan Yesus mengenai doa orang Farisi dan pemungut cukai, saya menempatkan diri sebagai pemungut cukai. Saya tidak banyak melakukan pelanggaran besar. Di sisi lain, sering saya merasa telah berdoa memohon pengampunan atas semua dosa saya, tanpa menyebutnya secara jelas dan spesifik. Belakangan saya baru menyadari bahwa yang saya akui sebenarnya "dosa" yang cukup aman. Saya menempatkan diri sebagai pemungut cukai karena merasa diri baik-baik saja di hadapan Tuhan. Kenyataannya, saya adalah Farisi modern.
Tuhan menyadarkan saya bahwa sesungguhnya saya patut dikasihani. Tatkala memberanikan diri memeriksa perilaku dan hati, harus saya akui bahwa dosa saya tidak terhitung banyaknya. Kelicikan hati membuat saya mudah berkelit, membela diri, dan menyembunyikan banyak dosa. Mengambil posisi sebagai pemungut cukai adalah salah satu cara menyembunyikan diri. Doa saya tidak tulus dan menjadi sarana untuk membenarkan diri di hadapan Tuhan. Hanya oleh belas kasihan Tuhan saja, selama ini hidup saya tetap terpelihara dalam Tuhan.
Doa pengakuan dosa seharusnya didasarkan pada malu, takut, dan rasa bersalah kepada Allah Yang Mahakudus. Tiada apa pun yang dapat kita banggakan di hadapan Tuhan. Di lain pihak, Ia menghargai hati yang hancur, penuh penyesalan dan keinginan kuat untuk bertobat. Tiada usaha apa pun yang kita dapat lakukan untuk menghapus dosa kita. Pengampunan dan belas kasihan Tuhanlah satu-satunya yang membebaskan kita dari segala dosa. --HEM/www.renunganharian.net
MARI MENGHAMPIRI TUHAN DENGAN PENGAKUAN DOSA DISERTAI RASA SESAL MENDALAM UNTUK MEMOHON BELAS KASIHAN-NYA MENGAMPUNI KITA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2022/09/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+18:9-14
LUKAS 18:9-14
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Hosea+1-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Hosea+1-6
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2022 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar