(e-RH) 21 November -- LUKAS 15:11-32 - DOA SI BUNGSU

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 21 November 2021
Bacaan : LUKAS 15:11-32
Setahun: Roma 8-10
Nats: "Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa." (Lukas 15:21)

Renungan:

DOA SI BUNGSU

Harta warisan yang diterima anak bungsu itu tak membuatnya merasa puas. Ia menjualnya, pergi meninggalkan rumahnya ke negeri yang jauh, dan memboroskan harta miliknya dengan hidup berfoya-foya. Hartanya pun habis tidak bersisa, bencana kelaparan terjadi, dan anak itu jadi melarat. Terpaksalah ia bekerja menjadi penjaga babi dan berharap mendapatkan makanan, tapi itu pun tak didapatkannya. Lengkaplah penderitaannya.

Dalam kemelaratannya, ia ingat bapanya, ingat rumahnya yang pernah memberinya kebahagiaan. Ya, ia ingin kembali ke sana meski tak lagi diakui sebagai anak. "Asal bisa makan, " harapnya. Tapi apa yang dipikirkannya salah. Cinta bapanya tak sedikit pun berkurang. Ia bahkan memeluknya, menciumnya, meluapkan kerinduan yang selama itu terpendam. Dan lagi, ia diterima bukan sebagai orang upahan, tetapi tetap sebagai seorang anak!

Dalam rasa harunya, si bungsu mungkin berucap doa ini kepada bapanya: "Terima kasih, walaupun aku meninggalkan rumah, aku tidak pernah meninggalkan hati bapa. Walaupun aku melupakanmu, engkau tidak melupakanku. Terima kasih untuk krisis keuangan, kelaparan, kandang babi, dan apa saja yang mengembalikanku pada akal sehatku. Terima kasih, walaupun yang membawaku pulang adalah rasa lapar, bukannya kesadaran, namun tetap saja dalam keadaan demikian pun bapa menerimaku kembali. Terima kasih untuk pengampunan dan pemulihan yang bapa berikan kepadaku, orang yang sangat membutuhkannya, namun sesungguhnya sangat tidak pantas menerimanya." --SYS/www.renunganharian.net
   
KITA TELAH MENINGGALKAN-NYA DAN KITA MENYAKITI HATI-NYA, NAMUN SEMUA ITU TAK MENGURANGI SEDIKIT PUN CINTA-NYA KEPADA KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2021/11/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2021/11/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+15:11-32

LUKAS 15:11-32

11  Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
12  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
13  Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
14  Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15  Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
16  Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
17  Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
18  Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
19  aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
20  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
21  Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22  Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23  Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
24  Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
25  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
26  Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
27  Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
28  Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
29  Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30  Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31  Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
32  Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Roma+8-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Roma+8-10

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2021 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar