(e-RH) 5 November -- Yunus 4:1-11 - SUKACITA YANG BENAR

Posted On // Leave a Comment

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 5 November 2020
Bacaan : Yunus 4:1-11
Setahun: Yohanes 11-12
Nats: Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. (Yunus 4:6)

Renungan:

SUKACITA YANG BENAR

Yunus diutus Tuhan untuk memberitakan penghukuman atas Niniwe yang jahat. Namun ternyata mereka semua bertobat, berpaling dari kejahatannya. Tuhan pun mengampuni mereka. Dia urung menimpakan hukuman atas mereka. Bukannya senang, Yunus justru marah. Ia membenci penduduk Niniwe. Mereka adalah musuh bangsanya. Ia menginginkan kehancuran mereka. Itu sebabnya ia lari ketika pertama kali Tuhan mengutusnya untuk memperingatkan kota itu.

Dalam kemarahan, ia pergi ke sebelah timur kota itu, mendirikan pondok, sambil menantikan sesuatu terjadi atas Niniwe. Secara ajaib, Tuhan menumbuhkan sebatang pohon untuk menaungi Yunus dari panas. Itu membuatnya terhibur dan bersukacita. Namun esoknya seekor ulat menggerek pohon itu hingga layu. Yunus kembali marah kepada Tuhan. Saat itulah Tuhan memberinya pelajaran.

Yunus bersukacita atas sebatang pohon yang menaunginya. Dan ia berduka ketika pohon itu mati. Tetapi terhadap lebih dari 120 ribu orang yang bertobat, ia justru marah. Tuhan menunjukkan bahwa Dia sangat berduka ketika orang-orang binasa. Dia menginginkan pertobatan dan keselamatan mereka. Tuhan menunjukkan bahwa Dia bukan hanya mengasihi Israel, tetapi bangsa-bangsa lain juga. Tuhan ingin Yunus bersuka bukan karena hal-hal yang sementara dan menyenangkan baginya serta menguntungkannya, tetapi atas sesuatu yang bernilai kekal, yaitu ketika orang-orang mengalami kasih dan pengampunan-Nya, serta berbalik kepada-Nya. Kiranya itu juga menjadi sukacita kita. --HT/www.renunganharian.net

MENYAKSIKAN ORANG-ORANG MENGALAMI KEMURAHAN DAN KEBAIKAN TUHAN SEHARUSNYA MEMBUAT KITA BERSUKACITA. ITULAH SUKACITA YANG BENAR!

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2020/11/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2020/11/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yunus+4:1-11

Yunus 4:1-11

 1  Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
 2  Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
 3  Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
 4  Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
 5  Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
 6  Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
 7  Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
 8  Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
 9  Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10  Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11  Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+11-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+11-12

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2020 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar