(e-SH) 5 November -- Yesaya 22:1-14 - Bergantung Hanya kepada Allah

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 5 November 2020
Ayat SH: Yesaya 22:1-14

Judul: Bergantung Hanya kepada Allah

Kita tentu pernah mengalami suatu peristiwa buruk. Dalam situasi demikian, kita biasanya akan mencari sahabat atau orang terdekat untuk bersandar. Sering kali Allah bukan menjadi pribadi pertama tempat kita bercerita dan meminta pertolongan. Kita lebih memilih manusia yang kita anggap kuat dan bijaksana sebagai tempat mengadu.

Ucapan Yesaya pada ayat ini ditujukan kepada "lembah penglihatan" (1), yaitu Yerusalem. Isinya adalah peringatan kepada Yerusalem untuk bertobat dan kembali kepada Allah agar mereka diselamatkan dari gempuran musuh. Celakanya, mereka tidak mau bertobat. Mereka malah bergantung pada kecerdikan diri sendiri, pada kekuatan senjata, dan pada barisan pasukan berkuda. Bahkan, mereka memilih untuk bergantung pada bangsa tetangga untuk menolong dari serangan musuh.

Para pemimpin bangsa, dengan kekuatannya, mencoba memperbaiki tembok kota. Mereka mulai menambah cadangan air dan mengumpulkan senjata untuk melawan musuh (9-10). Namun, apa yang mereka kerjakan sungguh sia-sia. Sebab, mereka tidak datang kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Akhirnya, Yerusalem pun hancur dan mereka mengalami penderitaan.

Kita pun sering bersikap seperti orang Israel ketika menghadapi masalah. Kita lebih memilih mengandalkan kepandaian, kekuatan, bahkan orang lain yang kita anggap hebat, kuat, dan dapat menolong. Kita merasa bahwa semua itu bisa membantu. Kita lupa, Allah jauh lebih berkuasa daripada siapa pun. Kita lupa, hikmat-Nya jauh lebih tinggi daripada hikmat siapa pun.

Kita memang perlu berpikir dan berusaha, tidak salah juga jika kita meminta pertolongan dari manusia. Namun, berbagai hal itu bisa menjadi masalah apabila kita menjadikannya sebagai yang utama dan satu-satunya sumber pertolongan. Kepada Allah sajalah kita harus memohon pimpinan dan penyertaan. Sebab tanpa itu semua, kita tidak mampu menghadapi persoalan dengan benar. Bersama Allah ada pertolongan, jalan keluar, dan pengharapan. [ABL]

e-SH versi web:https://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/11/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+22:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+22:1-14

Yesaya 22:1-14

 1  Ucapan ilahi terhadap "lembah penglihatan". Ada apa gerangan, maka semua pendudukmu naik ke sotoh-sotoh rumah,
 2  hai kota yang bersorak riuh dan ribut gembira, hai negeri yang beria-ria? Orang-orangmu yang mati terbunuh bukanlah terbunuh oleh pedang, dan bukanlah gugur dalam peperangan.
 3  Semua panglimamu sama-sama melarikan diri, mereka tertawan tanpa tembakan panah; semua orang-orang kuatmu sama-sama tertawan, biarpun mereka sudah lari jauh-jauh.
 4  Sebab itu aku berkata: "Buanglah mukamu terhadap aku, biarkanlah aku menangis dalam kepahitan; janganlah mendesak aku, supaya aku terhibur mengenai kebinasaan puteri bangsaku."
 5  Sebab Tuhan, TUHAN semesta alam telah menentukan suatu hari: Ia akan menggemparkan, menginjak-injak dan mengacaukan orang: di "lembah penglihatan" tembok akan dirombak dan teriakan minta tolong sampai ke puncak gunung!
 6  Elam telah memasang tabung panah, Aram datang dengan pasukan berkereta dan berkuda, dan Kir membuka sarung perisai.
 7  Maka lembah-lembahmu yang paling indah penuh dengan kereta, dan pasukan berkuda berbaris di hadapan pintu gerbang,
 8  dan Yehuda kehilangan perlindungan. Pada waktu itu engkau memandang kepada perlengkapan senjata di "Gedung Hutan";
 9  kamu melihat bahwa memang sudah banyak sekali retak-retak tembok kota Daud dan kamu mengumpulkan air kolam bawah;
10  kamu menghitung rumah-rumah di Yerusalem, dan kamu merobohkan rumah-rumah untuk meneguhkan tembok;
11  kamu membuat tempat pengumpulan air di antara kedua tembok itu untuk menampung air dari kolam yang lama; tetapi kamu tidak memandang kepada Dia yang membuatnya, dan tidak melihat kepada Dia yang telah sejak dahulu membentuknya.
12  Pada waktu itu Tuhan, TUHAN semesta alam menyuruh orang menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan kain kabung;
13  tetapi lihat, di tengah-tengah mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil berseru: "Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!"
14  Tetapi TUHAN semesta alam menyatakan diri dan berfirman kepadaku: "Sungguh, kesalahanmu ini tidak akan diampuni, sampai kamu mati," firman Tuhan, TUHAN semesta alam.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar