(e-SH) 9 September -- Mazmur 103 - Ego Diri dan Pengampunan Allah

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 9 September 2020
Ayat SH: Mazmur 103

Judul: Ego Diri dan Pengampunan Allah

Sebagai orang Kristen, kita sering kali mendengar konsep pengampunan yang dikhotbahkan di gereja. Namun, ajaran itu seolah-olah tidak membekas dalam hati kita. Banyak orang masih dipengaruhi oleh perasaan dengki dan benci, baik terhadap sesama maupun diri sendiri. Kita acap kali lupa bahwa Allah yang kita sembah adalah Maha Pengampun.

Pemazmur ini sungguh berbeda karena ia terlihat begitu meyakini pengampunan, anugerah, dan belas kasihan Allah dalam hidupnya (12). Ketiga unsur itu hanya muncul dalam diri orang yang takut akan Allah. Hal ini ditegaskan oleh pemazmur yang menyebut istilah takut akan Allah sebanyak tiga kali (11, 13, 17). Orang yang takut akan Allah di sini bukanlah orang yang menganggap enteng dosa-dosanya. Justru ia adalah orang yang benar-benar sadar akan pelanggaran dan dosa-dosanya (3-4). Ia bersyukur dan memuji Allah atas pengampunan yang dialaminya (1-5).

Melalui kesadaran ini ia melihat adanya kebutuhan yang sangat besar akan pengampunan. Kesadaran akan kebutuhan ini juga membuat orang terbuka untuk dapat berjumpa dengan Allah yang penuh belas kasihan, murah hati, panjang sabar, dan penuh anugerah (4-8). Kesadaran akan dosa sebagai penyakit ini membuat kita mau untuk disembuhkan oleh Sang Tabib (Kristus).

Allah menghendaki kita secara nyata merasakan pengampunan-Nya. Seperti yang dikatakan pemazmur, itulah salah satu ciri orang yang takut akan Allah. Merasakan pengampunan ini dimungkinkan jika ada kesadaran yang mendalam dan pengakuan akan kesalahan, kelemahan, keterbatasan, dan keberdosaan.

Mengapa banyak orang percaya sulit merasakan pengampunan Allah? Hal ini karena keangkuhan yang berpusat pada ego. Ketika melakukan hal yang tidak benar, kita cenderung menyalahkan orang lain, lingkungan, gereja, dan sebagainya. Kita merasa yakin bahwa diri kita benar. Padahal, apabila kita mau menyadari keterbatasan dan keberdosaan kita, barulah kita dapat terbuka bagi pengampunan Allah yang sudah disediakan-Nya. [JHN]

e-SH versi web:https://www.sabda.org/publikasi/sh/2020/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+103
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+103

Mazmur 103

 1  Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
 2  Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
 3  Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
 4  Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
 5  Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
 6  TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.
 7  Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
 8  TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
 9  Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
10  Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
11  tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
12  sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
13  Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
14  Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
15  Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
16  apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
17  Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
18  bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
19  TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
20  Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.
21  Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.
22  Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar