(e-SH) 8 Maret -- Matius 20:1-16 - Sistem Pembagian Upah

Posted On // Leave a Comment

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 8 Maret 2017
Ayat SH: Matius 20:1-16

Judul: Sistem Pembagian Upah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adil berarti sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, dan berpegang pada kebenaran. Semua orang ingin diperlakukan adil. Namun, keadilan yang dimaksud oleh manusia bersifat subjektif dan terpusat pada kepentingan diri.

Sistem pembagian upah dalam perspektif Kerajaan Allah berbeda dengan konsep manusia pada umumnya. Yesus melukiskan bahwa Kerajaan Surga sebagai kebun anggur, pemilik kebun anggur adalah Allah, dan para pekerja merupakan orang-orang percaya. Yesus menceritakan bahwa Allah bekerja tanpa henti untuk mencari orang-orang berdosa untuk diselamatkan (1, 3, 5-6). Ia menawarkan Kerajaan Surga bagi mereka. Ia mengajak mereka terlibat aktif dalam pekerjaan-Nya (2, 4, 7). Semua pekerja-Nya mendapat bayaran yang sama besarnya, yaitu satu dinar. Namun, sistem pembayaran ini dirasakan oleh sebagian besar pekerja tidak berlandaskan asas perikemanusiaan. Menurut mereka, bagaimana mungkin yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, dan 1 jam dibayar sama rata? (8-12, 14).

Para pekerja lupa akan status awal mereka sebagai pengangguran. Karena kemurahan hati tuannya, Ia mengaryakan para pekerja-Nya agar mereka berdaya guna. Itu sebabnya, tidak ada alasan bagi mereka untuk iri hati sebab hal itu adalah hak prerogatif pemilik kebun anggur (15-16; bdk. Rm. 9:15-16). Seharusnya, mereka bergembira jika keahlian dan keterampilan rekan kerjanya dapat didayagunakan. Lagi pula upah 1 dinar itu bukan keputusan sepihak, melainkan kesepakatan bersama (13).

Setiap orang percaya hidup dalam anugerah dan kemurahan Allah. Dalam melayani misi Kerajaan Allah, setiap orang wajib memberikan waktu, pikiran, tenaga, dan dana. Bukan menjadi hak kita menuntut Allah menghargai jerih lelah yang kita berikan. Sebab Ia telah mengaruniakan kehidupan abadi bagi orang-orang percaya.

Mengucap syukurlah bahwa Allah bukan saja mengampuni dosa kita, tetapi juga mau mengaryakan hidup kita bagi kebesaran dan kejayaan Kerajaan-Nya. [TG]

e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2017/03/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+20:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+20:1-16

Matius 20:1-16

 1  "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
 2  Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
 3  Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
 4  Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
 5  Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
 6  Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
 7  Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
 8  Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
 9  Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
10  Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.
11  Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
12  katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
13  Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
14  Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
15  Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
16  Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar