(e-SH) 24 Oktober -- Ayub 25 - Konsep Tuhan Tak Tergugat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 Oktober 2015
Ayat SH: Ayub 25

Judul: Konsep Tuhan Tak Tergugat

Pendeknya pidato terakhir Bildad ini mungkin karena dia sudah
kehabisan kata-kata. Atau karena efektifnya pembelaan diri Ayub
dan tak bercacatnya karakter dan imannya di tengah penderitaannya.
Bildad kembali menekankan salah satu aspek pandangan
simplistisnya, bahwa Tuhan pasti benar dan tak terjangkau oleh
gugatan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk berdosa yang tak
berharga. Dalam kedua pandangan ini, lagi-lagi Bildad hendak
menyodorkan pemahaman yang seolah-olah steril, jelas, dan tegas
antara hitam atau putihnya. Kenyataannya, hidup tidak sesederhana
itu dan Alkitab pun mengajarkan kita tentang sejumlah paradoks
kehidupan.

Dalam konsep Tuhan yang tak tergugat (4a), kita menjumpai dalam
sejumlah bagian Alkitab, mulai dari Musa sampai para pemazmur
hingga Paulus, orang-orang yang hidup dekat dengan Tuhan bisa
menggugat dan mempertanyakan kebaikan Tuhan. Dalam meratap, orang
menggugat Tuhan sambil bergantung pada-Nya. Tuhan suka
anak-anak-Nya jujur bergumul dengan iman yang otentik daripada
berpura-pura. Jelas bahwa ajaran yang dikemukakan oleh Bildad ini
tak sejalan dengan pesan umum yang disampaikan dalam Alkitab.

Begitu pula tentang ketidakberhargaan manusia. Dalam Ayub 7:17-18,
Kejadian 1, Mazmur 8, dan Ibrani 2 menyodorkan pemahaman yang
berbeda: manusia memang tidak ada apa-apanya di hadapan Allah,
namun Allah tidak memandang remeh ciptaan-Nya. Sebaliknya, Allah
menciptakan manusia dalam citra-Nya. Allah memberikan kita wibawa
besar untuk berkarya di dalam kehidupan masing-masing, dan untuk
melakukan perkara-perkara besar yang Ia siapkan untuk kita.

Kita tidak mungkin dapat memahami Tuhan secara sempurna. Terkadang
kehidupan pun terlalu rumit untuk dipahami. Tetapi yang penting
bagi kita adalah membiarkan Tuhan bekerja dan menuntun kita
melalui kerumitan itu. Bagian kita adalah mengalami anugerah Tuhan
dan menjadi saluran anugerah itu bagi orang-orang di sekitar kita.
[AKI]

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/10/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+25

Ayub 25

1 Maka Bildad, orang Suah, menjawab:
2 "Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia, yang menyelenggarakan
damai di tempat-Nya yang tinggi.
3 Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari
terang-Nya?
4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang
dilahirkan perempuan itu bersih?
5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun tidak terang dan bintang-bintangpun
tidak cerah di mata-Nya.
6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang
adalah ulat!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5175615-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar