Santapan Rohani Hari Ini: Memikirkan Orang Miskin

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Memikirkan Orang Miskin


Memikirkan Orang Miskin

Posted: 26 Sep 2015 10:00 AM PDT

Minggu, 27 September 2015

Memikirkan Orang Miskin

Baca: Matius 25:31-40

25:31 “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.

25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,

25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?

25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?

25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Orang benar mengetahui hak orang lemah. —Amsal 29:7

Memikirkan Orang Miskin

Di tahun 1780, hati Robert Raikes tergerak ketika melihat anak-anak yang buta huruf dan miskin di sekitar tempat tinggalnya di London. Ia memperhatikan bahwa tidak ada usaha yang dilakukan untuk menolong anak-anak itu sehingga ia memutuskan untuk turun tangan dan melakukan sesuatu.

Ia mempekerjakan sejumlah wanita untuk mengadakan sekolah bagi anak-anak itu pada hari Minggu. Dengan menggunakan Alkitab sebagai buku pelajaran, para guru mengajar anak-anak termiskin di London itu untuk membaca dan memperkenalkan mereka pada hikmat dari Alkitab. Tidak lama kemudian, ada sekitar 100 anak yang mengikuti sekolah itu dan menikmati makan siang di lingkungan yang aman dan bersih. Sekolah yang kemudian disebut “sekolah Minggu” itu ternyata berhasil memberi dampak dalam kehidupan ribuan anak laki-laki dan perempuan. Pada tahun 1831, sekolah-sekolah Minggu di Inggris Raya telah menjangkau lebih dari satu juta anak—semuanya itu karena ada seorang pria yang memahami kebenaran ini: “Orang benar mengetahui hak orang lemah” (Ams. 29:7).

Kita semua tahu bahwa Yesus sangat mempedulikan mereka yang berada dalam kesusahan. Dalam Matius 25, Dia menasihati pengikut-Nya untuk menunjukkan kesiapan dalam menantikan kedatangan Tuhan kembali dengan cara menyediakan makanan bagi mereka yang lapar, memberikan minum bagi yang dahaga, mencarikan tempat tinggal bagi para tunawisma, menyediakan pakaian untuk mereka yang telanjang, dan memberikan penghiburan bagi orang yang sakit atau mereka yang dipenjara (ay. 35-36).

Ketika berkata bahwa Kristus tinggal di dalam hati kita, kita akan memuliakan Juruselamat kita yang penuh belas kasihan itu lewat perhatian kita kepada mereka yang dipedulikan-Nya. —Dave Branon

Gerakkan hatiku, Tuhan, untuk mempedulikan mereka yang Engkau pedulikan, termasuk orang yang miskin dan tak berdaya, yang lapar dan tunawisma, yang sedang susah dan putus asa di sekitar kami.

Bukalah hatimu kepada Allah untuk memahami belas kasih, dan bukalah tanganmu untuk rela memberikan pertolongan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 3-4; Galatia 6

0 komentar:

Posting Komentar