Santapan Rohani Hari Ini: Debit dan Kredit |
Posted: 10 Aug 2015 10:00 AM PDT Selasa, 11 Agustus 2015 Baca: Yohanes 16:1-1116:1 “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. 16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. 16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. 16:4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”* (16-4b) /”Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu, 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974 Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. —Yohanes 16:33 Ketika suami saya mengajar akuntansi di sebuah perguruan tinggi di kota kami, saya iseng mencoba mengikuti salah satu tes untuk melihat seberapa baik pengetahuan saya. Hasilnya sangat buruk. Saya salah menjawab setiap pertanyaan. Kegagalan saya itu disebabkan karena saya salah memahami konsep dasar perbankan. Pemahaman saya tentang debit dan kredit ternyata terbalik. Terkadang kita juga bingung membedakan antara debit dan kredit dalam pengertian rohani. Ketika kita menyalahkan Iblis untuk segala sesuatu yang berjalan tidak beres—baik itu cuaca buruk, printer yang macet, atau masalah dalam keuangan—kita sesungguhnya memberikan kredit yang tidak pantas diterimanya. Kita menganggap bahwa Iblis memiliki kuasa untuk menentukan kualitas hidup kita, padahal sebetulnya kuasa itu tidak dimilikinya. Iblis dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia harus meminta izin Allah dahulu sebelum dapat mengganggu kita (Ayb. 1:12; Luk. 22:31). Namun, sebagai bapa segala dusta dan penguasa dunia ini (Yoh. 8:44; 16:11), Iblis dapat menyebabkan kebingungan. Yesus memperingatkan akan datangnya suatu masa ketika orang akan begitu kebingungan sehingga mereka tidak bisa lagi membedakan yang benar dari yang salah (Yoh. 16:2). Namun Dia menambahkan jaminan ini: “Penguasa dunia ini telah dihukum” (ay.11). Beragam masalah dapat mengusik kehidupan kita, tetapi semua itu tidak dapat menundukkan kita. Yesus telah mengalahkan dunia. Segala kredit dan pujian kita patut diterima-Nya. —Julie Ackerman Link Terima kasih, Bapa, karena Engkaulah Tuhan atas segalanya di dalam hidup kami. Kami memuji Engkau yang telah mengalahkan dunia melalui Anak-Mu. Iblis dapat menuduh dan membingungkan, tetapi Tuhanlah yang memegang kendali. Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81–83; Roma 11:19-36 |
Posted: 10 Aug 2015 02:00 AM PDT Baca: Yohanes 15:9-1715:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Belum lama ini, aku menerima telepon dari seseorang yang suaranya sangat bersahabat. Ia menyapa nama kecilku dan dengan hangat menanyakan kabarku hari itu. Kemudian, ia memberi tahu bahwa ia dapat menolongku menghemat jutaan rupiah dalam setahun jika aku mau memperbarui kredit rumahku dengan perusahaan tertentu. Namun, begitu ia menangkap bahwa aku tidak tertarik dengan tawaran itu, keakrabannya pun menguap. Sering kali, berpura-pura akrab sudah dianggap sebagai sikap yang seharusnya ditunjukkan untuk membuat orang lain terkesan atau untuk mendapatkan sesuatu dari mereka. Betapa kontrasnya sikap yang mementingkan diri sendiri itu dengan persahabatan sejati yang dinyatakan Yesus kepada kita. Dia berkata, “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13). Lalu Dia menunjukkan kasih yang rela mengorbankan diri, dengan mati di kayu salib untuk mengampuni dosa-dosa kita. Saat mempercayai Yesus sebagai Juruselamat dan belajar menaati-Nya, kita akan menjadi sahabat-Nya. Mengalami persahabatan dengan Yesus akan menolong kita untuk dengan sungguh-sungguh dan tulus menunjukkan sikap bersahabat kepada sesama. Tuhan, tolonglah kami untuk tidak menunjukkan sikap bersahabat yang semu demi memperoleh apa yang kami inginkan dari orang lain. Ajar kami untuk memancarkan hangatnya sikap bersahabat yang serupa Kristus kepada setiap orang yang kami temui.—DCE Sikap bersahabat yang tulus dapat membawa orang mendekat kepada Kristus. |
You are subscribed to email updates from WarungSaTeKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
0 komentar:
Posting Komentar