(e-SH) 12 Agustus -- 1 Raja-Raja 22:41-54 - Pilihan Terbaik di tengah Kondisi Buruk

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 12 Agustus 2015
Ayat SH: 1 Raja-Raja 22:41-54

Judul: Pilihan Terbaik di tengah Kondisi Buruk

Kehidupan Ahab berakhir dan kini kita melanjutkan bagian terakhir dari
silsilah raja-raja Yehuda dan Israel. Dua raja dari dua kerajaan
meninggalkan dua warisan berbeda, tetapi sudah terduga. Hari ini
kita menjumpai Yosafat dari Yehuda dan Ahazia dari Israel yang
dalam kisah sebelumnya sudah disebut-sebut mendapat porsi mereka
sendiri sebagai pewaris takhta pecahan kerajaan Salomo.

Riwayat Yosafat, seperti bisa diduga, bernada positif. Ia menuntaskan
apa yang tidak diselesaikan ayahnya, dengan membersihkan sisa-sisa
pelacuran bakti. Ayat 49-50 secara tidak langsung membandingkan
Yosafat dengan Salomo yang juga membuat kapal di Ezion-Geber
(1Raj. 9:26), walaupun akhirnya berbeda. Di sini muncul ketegangan
bahwa dengan segala kebaikan hidup beragama yang terjadi pada masa
pemerintahan Yosafat, sesungguhnya eranya berbeda dari era Salomo.
Ada keadaan yang baik, tetapi ini bukanlah masa kejayaan Yehuda.
Sebuah kehancuran sedang menunggu waktunya. Ketenangan yang ada
mungkin lebih tepat disebut sebagai ketiadaan masalah dari luar,
tetapi negeri ini sesungguhnya telah rapuh.

Riwayat Ahazia dapat diduga berisi kejahatan sebagaimana ayah dan
ibunya melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan. Ahab yang pasif
dan Izebel yang mendominasi tampak dengan disebutkannya Izebel
sebagai salah satu panutan Ahazia.

Pesan terakhir yang dapat kita ambil dari runutan kisah para raja ini
adalah, teladan orang tua menjadi bekal dan memberi arah bagi
kehidupan anak. Kedua raja yang disebut hari ini mendapat pola
serta arah hidup dari orang tua masing-masing: Yosafat dari
keluarga yang dengar-dengaran akan Tuhan dan Ahazia dari keluarga
yang membangkang terhadap Tuhan. Setiap orang meninggalkan warisan
jejak kehidupan, bagaimanakah kita hendak dikenang dan warisan
macam apa yang hendak kita tinggalkan? Bagi Yosafat, setidaknya ia
membuat pilihan-pilihan terbaik di tengah tidak idealnya era
pemerintahannya. Ini mengajar kita bahwa seburuk apapun keadaan,
kita tetap bisa memilih yang terbaik.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/08/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-Raja+22:41-54
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-Raja+22:41-54

1 Raja-Raja 22:41-54
41 Yosafat, anak Asa, menjadi raja atas Yehuda dalam tahun keempat
zaman Ahab, raja Israel.
42 Yosafat berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja
dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama
ibunya ialah Azuba, anak Silhi.
43 Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari
padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
44 Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Orang masih
mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
45 Dan Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel.
46 Selebihnya dari riwayat Yosafat dan kepahlawanan yang dilakukannya
dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya itu tertulis dalam
kitab sejarah raja-raja Yehuda?
47 Dan sisa pelacuran bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa,
ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu.
48 Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang
kepala daerah.
49 Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil
emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-
kapal itu pecah di Ezion-Geber.
50 Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: "Baiklah
anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu."
Tetapi Yosafat tidak mau.
51 Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota
Daud, bapa leluhurnya. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.
52 Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun
ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas
Israel dua tahun lamanya.
53 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup menurut
kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah
mengakibatkan orang Israel berdosa.
54 Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan
demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat
seperti yang dilakukan ayahnya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5135043-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar