Santapan Rohani Hari Ini: Pelayanan yang Setia

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Pelayanan yang Setia


Pelayanan yang Setia

Posted: 19 Jul 2015 10:00 AM PDT

Senin, 20 Juli 2015

Pelayanan yang Setia

Baca: 2 Timotius 2:1-10

2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.

2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

2:8 Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.

2:9 Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.

2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. —2 Timotius 2:3

Pelayanan yang Setia

Karena pernah bertugas di Perang Dunia I, C. S. Lewis tidak asing lagi dengan tekanan dalam dinas militer. Dalam sebuah pidato pada khalayak umum semasa Perang Dunia II, ia dengan fasih melukiskan kesukaran yang harus dihadapi seorang prajurit: “Segala hal yang kita takutkan dari segala jenis penderitaan . . . ditemukan dalam kehidupan seorang prajurit yang sedang bertugas. Seperti penyakit yang menyebabkan penderitaan dan kematian. Seperti kemiskinan yang membuat seseorang tak mempunyai tempat berlindung, kedinginan, kepanasan, kehausan, dan kelaparan. Seperti perbudakan yang menyebabkan seseorang harus kerja paksa, menerima penghinaan, perlakuan tidak adil, dan peraturan yang sewenang-wenang. Seperti pengasingan yang memisahkan kita dari segala sesuatu yang kita kasihi.”

Paulus menggunakan analogi tentang seorang prajurit yang mengalami penderitaan untuk menggambarkan pencobaan yang dapat dialami seorang percaya dalam pelayanannya kepada Kristus. Paulus—di penghujung hidupnya—telah setia menderita demi Injil. Ia mendorong Timotius untuk melakukan hal yang sama: “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus” (2Tim. 2:3).

Melayani Kristus membutuhkan ketekunan. Kita mungkin menemui rintangan berupa kesehatan yang buruk, hubungan dengan sesama yang bermasalah, atau keadaan-keadaan yang sulit. Namun sebagai seorang prajurit yang baik, kita terus maju—dengan kekuatan Allah—karena kita melayani Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuan yang bersedia menyerahkan diri-Nya bagi kita! —Dennis Fisher

Bapaku, tolonglah aku untuk setia dalam melayani-Mu. Terima kasih untuk kekuatan dari Engkau yang menolongku bertahan di tengah penderitaan.

Kasih Allah tidak menghindarkan kita dari beragam pencobaan, melainkan membimbing kita untuk melalui semua pencobaan itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26–28; Kisah Para Rasul 22

0 komentar:

Posting Komentar