(e-RH) Juli 23 -- MENAATI PERINTAH SAHABAT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 23 Juli 2015
Bacaan : Yohanes 15:9-17
Setahun: Amsal 15-19
Nats: Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang
Kuperintahkan kepadamu. (Yohanes 15:14)

Judul:

MENAATI PERINTAH SAHABAT

David Shapiro dalam Choosing the Right Thing mengisahkan masa
kecilnya. Ketika berusia 6 tahun, ia mengagumi Duncan Wilcox, yang
bertubuh besar, kuat, dan pandai. Duncan dapat mengangkat dan
memutar tubuh David dan mampu menunjukkan tempat terbaik untuk
mencari udang karang di sungai. Duncan berkata, ia akan menjadi
sahabat David jika David mau memasukkan jarinya ke mulut ular yang
tidak berbisa. David memenuhi permintaan itu, dan ular mencengkeram
kuat jarinya. Ular itu baru melepaskan gigitannya ketika Duncan
memegang ekornya. Ketika berobat, dokter bukan mempermasalahkan
lukanya, melainkan mengapa David begitu mudah dibodohi.



Lazimnya, sahabat tidak memberikan perintah, apalagi perintah yang
konyol. Kita berhak menolaknya bila permintaan itu berpotensi
merugikan. Namun, bila yang memberi perintah adalah Yesus, yang
menjadikan kita sahabat-Nya, kita justru harus memperhatikannya
dengan serius.



Dia memerintahkan agar kita saling mengasihi. Tetapi, Dia tidak
sekadar memerintahkan, melainkan memberi teladan dan menyiapkan kita
agar mampu melaksanakan perintah-Nya. Yesus pun menaati perintah
Bapa-Nya (ay. 10). Sebagai sahabat terbaik kita, Yesus memberikan
nyawa-Nya sendiri (ay. 13). Dia juga memberitahukan rahasia Bapa-Nya
(ay. 15). Kita dikasihi dan dimampukan untuk mengasihi bila tinggal
di dalam kasih-Nya (ay. 9). Menjadi sahabat Kristus adalah
kehormatan besar. Perintah-Nya pun sangat menguntungkan (ay. 11)
bila kita mau menaatinya. --Heman Elia/Renungan Harian

TUHAN YESUS ADALAH SAHABAT YANG MEMBERIKAN PERINTAH
DEMI KEBAIKAN DAN SUKACITA KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/07/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+15:9-17

Yohanes 15:9-17

9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah
mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam
kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
dalam kasih-Nya.
11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam
kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti
Aku telah mengasihi kamu.
13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadamu.
15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa
yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang
telah Kudengar dari Bapa-Ku.
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu
minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Amsal+15-19
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+15-19


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar