e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Juni 2015
Ayat SH: 1 Raja-raja 3:16-28
Judul: Wujud hikmat Ilahi
Hikmat Ilahi bukan semata-mata hikmat dengan akal budi yang rasional.
Hikmat Ilahi juga menyangkut kasih dan kepedulian terhadap sesama
manusia yang bergumul dengan penderitaan dan juga dengan dosa.
Kasus yang diperhadapkan kepada Salomo merupakan kasus yang pelik.
Masalahnya bukan sekadar bagaimana bertindak adil secara rasional,
tetapi adil dari perspektif Ilahi, yaitu belas kasih kepada mereka
yang tertindas dan hukuman kepada si penindas.
Kedua perempuan sundal ini, di satu sisi merupakan budak dosa, di sisi
lain juga mewakili manusia yang diperbudak oleh kondisi sosial
masyarakat yang bersifat patrilineal. Kondisi mereka melacurkan
diri pasti tidak lepas dari perlakuan masyarakat yang
diskriminatif terhadap kaum perempuan. Sepatutnya mereka
mendapatkan perhatian dari masyarakat. Namun kemudian, sang raja
muda yang saleh menyatakan perhatiannya.
Hikmat Salomo bukanlah hikmat yang dingin tanpa perasaan. Memang
terasa demikian di permukaan dengan dititahkannya agar bayi yang
diperebutkan itu dibelah dua saja. Bayangkan adegan ini dari
perspektif mereka yang hadir. Bagi para penonton, mungkin saja
mereka terkagum-kagum dengan cara cerdas nan lugas dari sang raja,
tanpa peduli bahwa akan ada bayi yang dikorbankan! Bagi perempuan
sundal yang kehilangan anaknya, bayi yang diperebutkan itu tidak
memiliki hubungan apa pun dengannya. Kalau dibunuh, itu akan
memuaskan rasa dengkinya terhadap ibu sejati dari si bayi. Lain
lagi dengan ibu si bayi. Bayangkan, buah hati yang dia lahirkan
sedang dipertaruhkan nyawanya. Ia lebih rela anak itu dipelihara
oleh musuhnya, daripada harus dibunuh.
Hikmat Salomo membongkar dinginnya hati manusia yang dibelenggu dosa.
Di sisi lain, menghangatkan hati nurani dari orang yang belum
kehilangan kemanusiaannya. Kiranya hikmat yang sama memandu kita
dalam pengambilan keputusan-keputusan penting. Jangan hanya
andalkan rasio Anda, tetapi gunakan hati Anda untuk peka terhadap
hati Allah yang peduli kepada mereka yang tertindas!
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/06/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-raja+3:16-28
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Raja-raja+3:16-28
1 Raja-raja 3:16-28
16 Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja,
lalu mereka berdiri di depannya.
17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam
dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di
rumah itu.
18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan
anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam
rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.
19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.
20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari
sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu
di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di
pangkuanku.
21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah
anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada
waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."
22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan
anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula:
"Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah
mereka bertengkar di depan raja.
23 Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup
ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah
yang mati dan anakkulah yang hidup."
24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah
pedang ke depan raja.
25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan
berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada
yang lain."
26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja,
sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya:
"Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan
sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya
jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang
hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang
diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka
melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk
melakukan keadilan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5110448-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 27 Juni -- 1 Raja-raja 3:16-28 - Wujud hikmat Ilahi
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar