Santapan Rohani Hari Ini: Menjawab Seruan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Menjawab Seruan


Menjawab Seruan

Posted: 23 Jan 2015 09:00 AM PST

Sabtu, 24 Januari 2015

Menjawab Seruan

Baca: Yesaya 30:15-22

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.

30:18 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

30:19 Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.

30:20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia,

30:21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah kamu menganan atau mengiri.

30:22 Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: "Keluar!"

TUHAN berbelaskasihan, dan segera menjawab kamu bila kamu berseru minta tolong kepada-Nya. —Yesaya 30:19 BIS

Menjawab Seruan

Ketika cucu-cucu saya masih kecil, putra saya membawa mereka untuk menyaksikan sandiwara The Lion King (Singa Sang Raja Rimba). Dalam salah satu adegan, Simba sang singa muda tengah berdiri di atas jasad ayahnya, Raja Mufasa, yang telah dibunuh oleh pamannya yang jahat. Karena ketakutan dan sendirian, si kecil Simba pun berseru, “Tolong, Tolong, Tolong!” Pada saat itu, cucu saya yang masih berusia 3 tahun berdiri dari bangkunya dalam gedung pertunjukan yang sunyi senyap itu dan berseru, “Mengapa tak ada yang menolongnya?”

Perjanjian Lama mengandung banyak catatan tentang umat Allah yang berseru meminta pertolongan. Meskipun masalah yang mereka alami sering kali disebabkan oleh ketidaktaatan mereka sendiri, Allah masih tetap bersedia memberi mereka pertolongan.

Dalam tugasnya, Nabi Yesaya harus menyampaikan banyak berita buruk. Akan tetapi, di antara banyaknya berita buruk itu, ia meyakinkan umat Israel bahwa “TUHAN menanti-nantikan saatnya untuk menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, Ia siap sedia untuk mengasihani kamu. . . . TUHAN berbelaskasihan, dan segera menjawab kamu bila kamu berseru minta tolong kepada-Nya” (Yes. 30:18-19 BIS). Namun Allah sering mengharapkan umat-Nya sendiri untuk menjadi jawaban atas seruan minta tolong itu (lihat Yes. 58:10 BIS).

Hari ini, orang-orang di sekitar kita membutuhkan seseorang yang mau bertindak untuk menolong mereka. Kini kita mendapat kehormatan untuk menjadi perpanjangan tangan Allah dengan menanggapi seruan mereka yang meminta pertolongan. —JMS

Tuhan, ingatkan aku bahwa Engkau rindu menunjukkan belas kasihan
kepada mereka yang sedang membutuhkan. Engkau juga sering
memanggil kami untuk menjadi alat-Mu. Beriku kesempatan hari ini
untuk menunjukkan kasih-Mu kepada satu orang yang membutuhkan.

Tunjukkan kepedulian Allah melalui uluran tanganmu.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 9-11, Matius 15:21-39

Photo credit: Guilherme Yagui / Foter / CC BY

GitaKaMu: Kau Besertaku

Posted: 23 Jan 2015 02:00 AM PST

Berapa banyak kaum muda yang putus asa dalam hidup ini?

Menurut riset Universitas Indonesia, penyebab kematian tertinggi kedua pada kelompok usia 10-24 tahun di Indonesia adalah bunuh diri, karena putus asa dengan hidupnya. Sungguh tragis bahwa kaum muda yang seharusnya penuh dengan gairah hidup dan harapan akan masa depan, pada faktanya justru banyak terpuruk dalam rasa putus asa, dan tidak tahu harus berbuat apa dengan hidupnya. Sebagian kaum muda mungkin tidak sampai bunuh diri, tetapi merasa kehidupan begitu berat dan tidak berpihak kepadanya. Kaum muda Kristen pun bisa mengalami hal yang sama. Merasa sudah melayani Tuhan sedemikian rupa, tetapi seringkali merasa Tuhan tidak membalas “kebaikan” mereka, dan bahkan membiarkan mereka tidak berdaya menghadapi hidup ini.

Betapa perlu kaum muda mendengarkan apa yang dikatakan Alkitab.
Hidup ini bukan berpusat pada kita!

“Segala sesuatu adalah dari Dia [Tuhan], dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36).

Tuhan tidak eksis karena kita dan untuk kita! Sebaliknya, kita eksis karena Dia dan untuk Dia! Di tengah dunia yang sudah jatuh dalam kegelapan dosa, tantangan dan kesulitan sudah pasti akan dihadapi semua orang, bukan hanya kita seorang! Tetapi, Tuhan telah menyelamatkan kita oleh Kristus. Dia memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (1 Petrus 2:9). Jadi, pertanyaannya bukan, “Mengapa semua ini terjadi kepadaku?” melainkan, “Bagaimana Tuhan akan memakai semua hal yang terjadi di hidupku untuk menyatakan kemuliaan-Nya?”

Ketika pencobaan datang, mari hadapi dengan berani. Katakan tidak pada perilaku berdosa! Katakan tidak pada keputusasaan! Bapa kita di surga kita lebih berkuasa dari semua itu, dan Dia memegang tangan anak-anak-Nya saat menjalani hidup yang penuh tantangan ini. Kepada setiap kita yang percaya kepada-Nya, Dia berjanji: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.” (1 Korintus 10:13)

Lagu dari rekan-rekan muda yang tergabung dalam kelompok BOG berikut ini kiranya menjadi pengingat dan penyemangatmu untuk bangkit dari kelesuan hidup, dan terus melangkah maju bersama Tuhan di tahun yang baru ini!

Kau Besertaku

Bait 1:
Saat pencobaan datang
Menghadang dan mengguncang hidupku
Namun satu yang ku ta’u
Tangan-Mu ‘kan memegang aku

Bait 2:
Semua hal yang ku hadapi
Tak lebih dari kekuatanku
Hanya satu yang ku pegang
Kau tak ‘kan membiarkan aku

Refrain:
Ku kan maju dengan-Mu Tuhan
Ku kan berlari pada-Mu
Ku tak takut dan ku tenang dalam-Mu
Kar’na ku percaya Kau besertaku
(Yesus Kau besertaku)

Bridge:
Kau Allah yang setia
Dan ku menyembah-Mu
Kau Allah yang setia
Ajaib selamanya

 
Tentang BOG

BOG (Bless Our Generation) adalah bagian dari tim pujian dan penyembahan BOG-youth yang merupakan youth church dari GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) IMMANUEL Garut. Misi utama kami adalah mengajak generasi muda makin dekat dan makin radikal menjalani hidup menurut ajaran Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Kami memulai pelayanan kami sejak tahun 2007 dan bersyukur kami bisa tetap berkarya sampai hari ini. Tuhan meletakkan kerinduan di hati setiap kami untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan dan menjadi alat yang berguna di tangan-Nya. Kami kemudian dipersatukan Tuhan untuk bersama melayani kaum muda di gereja kami dalam sebuah tim yang kami namakan Blessing Our Generation (BOG). Sesuai namanya, kami ingin segenap hidup dan karya kami dapat memberkati generasi kami. Kami ingin mengajak rekan-rekan muda untuk bangkit menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian hidup, sebagaimana Firman Tuhan dalam 1 Timotius 4:12. Teladan yang demikian, kami yakini, akan menerangi dunia yang gelap ini dan mengarahkan orang kepada Tuhan.

Dalam anugerah Tuhan, kami juga telah berkesempatan melayani kaum muda di tiga gereja dan tiga kota: BSD, Tasik, dan Tegal. Namun, kami tak ingin berpuas diri. Kami ingin terus bertumbuh di dalam dan melalui pelayanan ini sepanjang hidup kami. Doakan agar kami dapat terus membawa kabar sukacita dan berkat bagi generasi muda melalui karya-karya musik kami.

0 komentar:

Posting Komentar