e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 17 Mei 2014
Bacaan : Markus 10:1-12
Setahun: 1 Tawarikh 17-20
Nats: ... sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah
mereka bukan lagi dua, melainkan satu. (Markus 10:8)
Judul:
KAYU LAPIS
"Kesatuan antara suami dan isteri itu, " kata seorang hamba Tuhan,
"kalau mau diibaratkan, bukan mirip dengan kue lapis, melainkan
mirip dengan kayu lapis (tripleks). Saudara tahu apa perbedaannya?
Kue lapis bisa dikelupas lapisan demi lapisannya, dan kita bisa
mendapatkan selapis kue yang mulus. Namun, cobalah mengelupas
tripleks. Pasti amburadul. Kedua sisinya akan sama-sama
tercabik-cabik."
Alkitab menggambarkan pernikahan dengan ungkapan yang misterius,
namun sangat mendalam maknanya: keduanya itu menjadi satu. Agar
menyatu seperti kayu lapis, bukannya sekadar menempel ala kue lapis,
diperlukan kesediaan masing-masing pihak untuk melebur. Diperlukan
kesediaan masing-masing pihak untuk "mati" terhadap diri sendiri,
dan hidup untuk melayani pasangannya.
Hubungan pernikahan, dengan demikian, menuntut kepercayaan dan
komitmen penuh satu sama lain. Pernikahan bukanlah kontrak yang
dengan gampang dibatalkan bila keadaan berkembang tidak sesuai
dengan harapan, melainkan kesetiaan baik dalam suka maupun duka.
Tekanan yang muncul pun akan didayagunakan untuk memperkuat
hubungan, bukannya dibiarkan melemahkannya.
Dalam pernikahanlah pendekatan win-win dapat dipraktekkan seutuhnya.
Bila ada pihak yang maunya menang sendiri, kekalahan justru
mengancam pernikahan itu. Sebaliknya, ketika masing-masing pihak
bersedia saling mengalah dan merendahkan diri, suami-isteri sebagai
"satu daging" akan mengecap kemenangan bersama-sama. --Arie Saptaji
/Renungan Harian
HANYA DENGAN KESETIAAN MASING-MASING PIHAK,
KEMENANGAN BERSAMA DAPAT DIRAIH DALAM SEBUAH PERNIKAHAN.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/05/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Markus+10:1-12
Markus 10:1-12
1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang
sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni
Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus
mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan
menceraikan isterinya?"
3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan
membuat surat cerai."
5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran
hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
6 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan,
7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya,
8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka
bukan lagi dua, melainkan satu.
9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia."
10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula
kepada Yesus tentang hal itu.
11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya
lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan
terhadap isterinya itu.
12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan
laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?1+Tawarikh+17-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/1+Tawarikh+17-20
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) Mei 17 -- KAYU LAPIS
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar