e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 19 Oktober 2025
Ayat SH: Lukas 23:1-12
Judul: Musuh Jadi Sahabat
Dalam dunia politik ada istilah, "tidak ada musuh, tidak ada kawan, yang ada adalah kepentingan". Sebenarnya, imam-imam kepala dan ahli ahli Taurat tidak suka dengan pemerintahan Romawi. Oleh karena ada kepentingan menyingkirkan Yesus, mereka memakai jalur hukum Romawi.
Saat itu Pontius Pilatus memerintah sebagai gubernur di daerah Yudea (1). Imam imam kepala dan ahli-ahli Taurat berharap Pilatus mengadili Yesus dan memberi hukuman mati. Tuduhan-tuduhan mereka terhadap Yesus antara lain: Pertama, menyesatkan bangsa Yahudi; Kedua, melarang membayar pajak kepada Kaisar; Ketiga, mengatakan diri-Nya adalah Mesias, Raja (2).
Pilatus tidak memproses tuduhan pertama dan kedua karena bukan bagiannya mengurusi ajaran Yahudi. Pilatus tertarik membahas tuduhan ketiga karena jika Yesus menjadi raja, bisa saja kedudukannya sebagai gubernur akan terancam. Maka, ia bertanya kepada Yesus, "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya" (3). Lalu, Pilatus berkata kepada imam-imam bahwa ia tidak mendapati kesalahan Yesus (4).
Kemudian, Pilatus menyerahkan Yesus kepada Herodes. Kelihatannya Herodes sangat senang melihat Yesus ada di hadapannya karena ada kesempatan untuk mengolok olok Yesus. Lalu, Herodes mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus dan mengirim Dia ke Pilatus kembali. Pilatus dan Herodes yang sebelumnya bermusuhan, kini bersahabat.
Dengan adanya kepentingan yang sama, musuh pun bisa jadi sahabat. Pilatus dan Herodes bersahabat karena memiliki kepentingan yang sama, yaitu memperoleh dukungan rakyat Yahudi dengan cara menyingkirkan Yesus. Kepicikan hati mereka berdua terlihat jelas oleh Yesus. Persahabatan mereka semu, ada ketakutan kedudukan mereka terusik.
Musuh menjadi sahabat sah-sah saja dan baik asalkan di dalamnya ada pengampunan dan perdamaian, bukan karena kepentingan. Sikap Yesus menunjukkan teladan hati yang mengampuni, rela memberi diri dan menderita demi kebaikan sahabat-Nya. Itulah sahabat sejati! [NRG]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/10/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:1-12
Lukas 23:1-12
1 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
3 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 19 Oktober 2025
Ayat SH: Lukas 23:1-12
Judul: Musuh Jadi Sahabat
Dalam dunia politik ada istilah, "tidak ada musuh, tidak ada kawan, yang ada adalah kepentingan". Sebenarnya, imam-imam kepala dan ahli ahli Taurat tidak suka dengan pemerintahan Romawi. Oleh karena ada kepentingan menyingkirkan Yesus, mereka memakai jalur hukum Romawi.
Saat itu Pontius Pilatus memerintah sebagai gubernur di daerah Yudea (1). Imam imam kepala dan ahli-ahli Taurat berharap Pilatus mengadili Yesus dan memberi hukuman mati. Tuduhan-tuduhan mereka terhadap Yesus antara lain: Pertama, menyesatkan bangsa Yahudi; Kedua, melarang membayar pajak kepada Kaisar; Ketiga, mengatakan diri-Nya adalah Mesias, Raja (2).
Pilatus tidak memproses tuduhan pertama dan kedua karena bukan bagiannya mengurusi ajaran Yahudi. Pilatus tertarik membahas tuduhan ketiga karena jika Yesus menjadi raja, bisa saja kedudukannya sebagai gubernur akan terancam. Maka, ia bertanya kepada Yesus, "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya" (3). Lalu, Pilatus berkata kepada imam-imam bahwa ia tidak mendapati kesalahan Yesus (4).
Kemudian, Pilatus menyerahkan Yesus kepada Herodes. Kelihatannya Herodes sangat senang melihat Yesus ada di hadapannya karena ada kesempatan untuk mengolok olok Yesus. Lalu, Herodes mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus dan mengirim Dia ke Pilatus kembali. Pilatus dan Herodes yang sebelumnya bermusuhan, kini bersahabat.
Dengan adanya kepentingan yang sama, musuh pun bisa jadi sahabat. Pilatus dan Herodes bersahabat karena memiliki kepentingan yang sama, yaitu memperoleh dukungan rakyat Yahudi dengan cara menyingkirkan Yesus. Kepicikan hati mereka berdua terlihat jelas oleh Yesus. Persahabatan mereka semu, ada ketakutan kedudukan mereka terusik.
Musuh menjadi sahabat sah-sah saja dan baik asalkan di dalamnya ada pengampunan dan perdamaian, bukan karena kepentingan. Sikap Yesus menunjukkan teladan hati yang mengampuni, rela memberi diri dan menderita demi kebaikan sahabat-Nya. Itulah sahabat sejati! [NRG]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/10/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+23:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23:1-12
Lukas 23:1-12
1 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
3 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar