e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 21 Oktober 2025
Bacaan : AYUB 8
Setahun: Markus 14
Nats: Kalau engkau bersih dan jujur, tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. (Ayub 8:6)
Renungan:
TERLALU CEPAT BICARA
Tidak ada yang salah dengan pandangan Bildad yang mengatakan bahwa Allah dengan segala jalan-jalan-Nya adalah adil dan benar. Namun, Bildad sesungguhnya tidak benar-benar memahami apa yang dialami oleh Ayub. Ia terlalu terkesan tergesa-gesa untuk memberikan pandangan dan nasihatnya kepada Ayub. Ya, Allah tidak mungkin membengkokkan keadilan dan kebenaran, tetapi apakah hal itu berarti bahwa orang-orang yang bersih dan jujur jalannya dijamin akan terhindar dari bencana? Sebaliknya, apakah orang-orang yang mengalami berbagai masalah adalah mereka yang tidak peduli kepada Allah?
Penderitaan hebat yang dialami Ayub sesungguhnya bukan diakibatkan oleh hubungannya dengan Allah. Penderitaannya terjadi karena pekerjaan Iblis yang oleh Allah diizinkan untuk menguji iman Ayub. Sayangnya, Bildad tidak memahami hal ini sehingga ia hanya melihat pada satu sisi bahwa derita yang dialami Ayub adalah karena dosa. Tentu Bildad akan menjadi lebih bijak dan tidak tergesa-gesa seandainya ia bisa sedikit menahan dirinya untuk bersedia lebih banyak mendengar, memperhatikan, dan menyelidiki dengan teliti, sebelum ia mengambil sebuah kesimpulan.
Kiranya pengalaman Bildad menjadi pelajaran penting bagi hidup kita untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan, atau malah menghakimi orang yang sedang ditimpa musibah dengan pembenaran-pembenaran perkataan kita. Mari belajar untuk menahan diri. Belajar untuk bersedia mendengarkan dan memahami situasi buruk yang dialami seseorang agar kita tidak terlalu cepat mengeluarkan pendapat yang sebenarnya keliru. --SYS/www.renunganharian.net
TIDAK SEMUA DERITA TERJADI AKIBAT DOSA, BISA JADI ITU MEMANG DIIZINKAN TUHAN UNTUK MENGUJI IMAN SESEORANG.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/10/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AYUB+8
AYUB 8
1 Maka berbicaralah Bildad, orang Suah:
2 "Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu, dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu?
3 Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?
4 Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka.
5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa,
6 kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.
7 Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.
8 Bertanya-tanyalah tentang orang-orang zaman dahulu, dan perhatikanlah apa yang diselidiki para nenek moyang.
9 Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi.
10 Bukankah mereka yang harus mengajari engkau dan yang harus berbicara kepadamu, dan melahirkan kata-kata dari akal budi mereka?
11 Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air?
12 Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit, layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain.
13 Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik,
14 yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba.
15 Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan.
16 Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari, sulurnya menjulur di seluruh taman.
17 Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu.
18 Tetapi bila ia dicabut dari tempatnya, maka tempatnya itu tidak mengakuinya lagi, katanya: Belum pernah aku melihat engkau!
19 Demikianlah kesukaan hidupnya, dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah.
20 Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat.
21 Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak.
22 Pembencimu akan terselubung dengan malu, dan kemah orang fasik akan tidak ada lagi."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 21 Oktober 2025
Bacaan : AYUB 8
Setahun: Markus 14
Nats: Kalau engkau bersih dan jujur, tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu. (Ayub 8:6)
Renungan:
TERLALU CEPAT BICARA
Tidak ada yang salah dengan pandangan Bildad yang mengatakan bahwa Allah dengan segala jalan-jalan-Nya adalah adil dan benar. Namun, Bildad sesungguhnya tidak benar-benar memahami apa yang dialami oleh Ayub. Ia terlalu terkesan tergesa-gesa untuk memberikan pandangan dan nasihatnya kepada Ayub. Ya, Allah tidak mungkin membengkokkan keadilan dan kebenaran, tetapi apakah hal itu berarti bahwa orang-orang yang bersih dan jujur jalannya dijamin akan terhindar dari bencana? Sebaliknya, apakah orang-orang yang mengalami berbagai masalah adalah mereka yang tidak peduli kepada Allah?
Penderitaan hebat yang dialami Ayub sesungguhnya bukan diakibatkan oleh hubungannya dengan Allah. Penderitaannya terjadi karena pekerjaan Iblis yang oleh Allah diizinkan untuk menguji iman Ayub. Sayangnya, Bildad tidak memahami hal ini sehingga ia hanya melihat pada satu sisi bahwa derita yang dialami Ayub adalah karena dosa. Tentu Bildad akan menjadi lebih bijak dan tidak tergesa-gesa seandainya ia bisa sedikit menahan dirinya untuk bersedia lebih banyak mendengar, memperhatikan, dan menyelidiki dengan teliti, sebelum ia mengambil sebuah kesimpulan.
Kiranya pengalaman Bildad menjadi pelajaran penting bagi hidup kita untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan, atau malah menghakimi orang yang sedang ditimpa musibah dengan pembenaran-pembenaran perkataan kita. Mari belajar untuk menahan diri. Belajar untuk bersedia mendengarkan dan memahami situasi buruk yang dialami seseorang agar kita tidak terlalu cepat mengeluarkan pendapat yang sebenarnya keliru. --SYS/www.renunganharian.net
TIDAK SEMUA DERITA TERJADI AKIBAT DOSA, BISA JADI ITU MEMANG DIIZINKAN TUHAN UNTUK MENGUJI IMAN SESEORANG.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/10/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?AYUB+8
AYUB 8
1 Maka berbicaralah Bildad, orang Suah:
2 "Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu, dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu?
3 Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?
4 Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka.
5 Tetapi engkau, kalau engkau mencari Allah, dan memohon belas kasihan dari Yang Mahakuasa,
6 kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.
7 Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia.
8 Bertanya-tanyalah tentang orang-orang zaman dahulu, dan perhatikanlah apa yang diselidiki para nenek moyang.
9 Sebab kita, anak-anak kemarin, tidak mengetahui apa-apa; karena hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi.
10 Bukankah mereka yang harus mengajari engkau dan yang harus berbicara kepadamu, dan melahirkan kata-kata dari akal budi mereka?
11 Dapatkah pandan bertumbuh tinggi, kalau tidak di rawa, atau mensiang bertumbuh subur, kalau tidak di air?
12 Sementara dalam pertumbuhan, sebelum waktunya disabit, layulah ia lebih dahulu dari pada rumput lain.
13 Demikianlah pengalaman semua orang yang melupakan Allah; maka lenyaplah harapan orang fasik,
14 yang andalannya seperti benang laba-laba, kepercayaannya seperti sarang laba-laba.
15 Ia bersandar pada rumahnya, tetapi rumahnya itu tidak tetap tegak, ia menjadikannya tempat berpegang, tetapi rumah itu tidak tahan.
16 Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari, sulurnya menjulur di seluruh taman.
17 Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu.
18 Tetapi bila ia dicabut dari tempatnya, maka tempatnya itu tidak mengakuinya lagi, katanya: Belum pernah aku melihat engkau!
19 Demikianlah kesukaan hidupnya, dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah.
20 Ketahuilah, Allah tidak menolak orang yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan orang yang berbuat jahat.
21 Ia masih akan membuat mulutmu tertawa dan bibirmu bersorak-sorak.
22 Pembencimu akan terselubung dengan malu, dan kemah orang fasik akan tidak ada lagi."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Markus+14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Markus+14
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar