(e-SH) 5 September -- Lukas 14:1-6 - Critical Thinking

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 5 September 2025
Ayat SH: Lukas 14:1-6

Judul: Critical Thinking

Ketika diperhadapkan pada pemberlakuan suatu aturan, seseorang memiliki dua pilihan sikap. Pertama, menerima aturan itu dan melakukannya persis seperti yang diatur. Kedua, memilih berpikir tentang latar belakang dibuatnya aturan itu dan dampaknya bagi kehidupan secara umum. Pilihan kedua ini adalah critical thinking atau berpikir kritis. Seseorang tidak sekadar menerima, tetapi menggali sehingga memahami tujuan dan dampak dari aturan itu, lalu bisa melakukannya dengan lebih tepat atau kalau perlu, mengoreksinya.

Yesus mengajak orang-orang yang bersama-Nya saat itu berpikir kritis. Hukum Taurat memang dari Tuhan, tetapi berbagai peraturan turunannya dibuat oleh para pemuka agama. Peraturan itu harus dilihat secara kritis, bukan diikuti secara kaku. Hukum yang diberikan Tuhan adalah mereka harus mengingat dan menguduskan hari Sabat. Baru kemudian, peraturan dibuat untuk menentukan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sepanjang hari Sabat. Maka, Yesus pun mengajak mereka berpikir kritis dengan bertanya tentang boleh tidaknya menyembuhkan orang pada hari Sabat (3). Jika menyembuhkan orang dianggap sebagai pekerjaan, tentu tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika menyembuhkan orang dipandang sebagai kepedulian terhadap sesama dan kehidupan, tentu boleh dilakukan. Yesus bahkan membandingkannya dengan tindakan orang pada umumnya yang pasti akan menarik lembunya ketika lembu itu terperosok ke dalam sumur, sekalipun hal itu terjadi pada hari Sabat (5). Jadi, mana yang lebih berharga? Orang sakit yang perlu disembuhkan atau lembu yang perlu diangkat dari dalam sumur?

Kata-kata Yesus mengajak kita menggunakan akal budi anugerah Tuhan untuk berpikir kritis. Tidak semua aturan bisa diterima begitu saja. Bertanyalah saat memang ada yang harus dipertanyakan sehingga kita memiliki pandangan yang utuh terhadap suatu peraturan dan tidak jatuh pada sikap legalis yang tidak menghargai kemanusiaan. Aturan yang ada dibuat untuk menolong manusia menjalani hidup, bukan manusia diperbudak oleh aturan. [KRS]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+14:1-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+14:1-6

Lukas 14:1-6

 1  Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
 2  Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
 3  Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
 4  Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
 5  Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
 6  Mereka tidak sanggup membantah-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar