(e-SH) 26 September -- Lukas 19:28-44 - Pahlawan Murung

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 26 September 2025
Ayat SH: Lukas 19:28-44

Judul: Pahlawan Murung

Kisah kepahlawanan pastilah menginspirasi. Apalagi ketika kita ada di dalam kondisi hidup yang sangat berat, kita rindu hadirnya "pahlawan" yang dapat mengatasi permasalahan itu. Kita merindukan ada pahlawan yang dapat menolong kita untuk menyelesaikan masalah besar dalam hidup kita.

Kisah kepahlawanan Yudas Makabeus, seorang pahlawan yang menjadi kebanggaan bangsa Yahudi tidak asing lagi. Kehebatan Yudas saat melawan tirani penjajah Yunani masih melekat dalam benak rakyat Yerusalem. Pada saat memasuki gerbang kota, rakyat menyambut Yesus dengan daun palem dan penuh sorak sorai. Rakyat berharap Yesus berani seperti Yudas Makabeus, melawan tirani Imperium Roma.

Karya mukjizat Yesus membuat pengharapan rakyat akan kemerdekaan kembali hidup. Mereka menyambut Yesus bak seorang pahlawan yang mereka harapkan akan memerdekakan mereka kembali dari tangan kekuasaan asing (37-38).

Ganjilnya, pahlawan yang mereka harapkan malah memilih keledai muda, bukan kuda gagah (36). Ini adalah sebuah tanda kesederhanaan, bukan kegagahan. Tak hanya itu, sembari orang-orang bersukacita menyambut dan merayakan kedatangan-Nya, dituliskan pahlawan ini menangis melihat kota Yerusalem (41). Hal ini bukan karena Ia lemah, melainkan hati-Nya yang sangat lembut terluka karena melihat akhir kehancuran total kota yang dikasihi-Nya di tangan kekuasaan Romawi (42-44). Apalagi Ia tahu kisah kepahlawanan yang Dia jalani tidak seperti yang orang-orang Israel percayai dan dambakan.

Kadang kita rindu Tuhan berkarya secara dahsyat menyatakan pertolongan-Nya di dalam kisah perjalanan hidup kita yang berat. Kita percaya, berharap, berdoa, dan bahkan berpuasa untuk melihat kisah itu menjadi kenyataan. Akan tetapi, karya-Nya selalu tidak pernah dapat kita pahami dan terjadi tidak selalu seperti yang kita mau. Apakah kita mau belajar rela membuka hati kita untuk Yesus, Sang Pahlawan itu, dan merelakan Dia secara bebas berkarya atas kisah hidup kita sesuai kehendak-Nya? [JHN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+19:28-44
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+19:28-44

Lukas 19:28-44

28  Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
29  Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
30  dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari.
31  Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
32  Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
33  Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
34  Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
35  Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
36  Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.
37  Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.
38  Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"
39  Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
40  Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."
41  Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,
42  kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
43  Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan,
44  dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar