(e-SH) 16 September -- Lukas 17 - Kuasa Iman dan Ucapan Syukur

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 16 September 2025
Ayat SH: Lukas 17

Judul: Kuasa Iman dan Ucapan Syukur

Iman dan ucapan syukur ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Iman berkaitan dengan keyakinan kita kepada Allah yang menyelamatkan kita, sedangkan ucapan syukur adalah respons atas anugerah Allah. Seorang yang sadar akan anugerah Allah dalam hidupnya akan merespons dengan syukur, penundukan, dan penyerahan diri kepada Allah.

Dalam perjalanannya ke Yerusalem, Tuhan Yesus bertemu dengan sepuluh orang kusta di sebuah desa dan meminta belas kasihan dari-Nya (11-13). Singkat cerita, Tuhan Yesus menunjukkan belas kasihan kepada kesepuluh orang kusta tersebut. Sesuai dengan aturan yang berlaku, Tuhan Yesus menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada imam supaya dinyatakan tahir (14, bdk. Im. 14). Pada titik ini, kesepuluh orang kusta tersebut menunjukkan iman dan ketaatan mereka dan hal itu berbuahkan hasil, yaitu mereka sembuh di tengah perjalanan menuju kepada imam.

Hal yang menarik di sini adalah kesepuluh orang kusta ini memiliki pengalaman yang sama, yaitu disembuhkan oleh Tuhan Yesus dari penyakit kusta mereka. Namun, kita dapat melihat sebuah perbedaan yang sangat mendasar dari seorang kusta yang kembali kepada Yesus. Salah seorang dari antara kesepuluh orang kusta ini, tidak hanya menyadari bahwa ia telah sembuh, tetapi juga mengakui dengan imannya bahwa kesembuhan itu berasal dari Yesus Kristus. Hal itu terlihat dari respons yang ia berikan, yaitu memuliakan Allah, tersungkur menyembah Yesus, dan mengucap syukur (15-16). Ini adalah sikap iman yang benar, yaitu iman yang diikuti oleh penyembahan dan penyerahan diri kepada Allah atas anugerah-Nya. Hasilnya adalah ia mendapatkan predikat dari Tuhan Yesus yang tidak didapatkan oleh kesembilan lainnya, "... imanmu telah menyelamatkan engkau" (19).

Saat ini, apakah kita masih mengaku beriman kepada Tuhan? Apakah kita menyadari betapa besar anugerah yang Allah berikan dalam kehidupan kita? Terhadap anugerah Allah, apakah kita sudah merespons dengan hati penuh syukur, tunduk, dan menyerahkan diri kepada Allah? [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+17

Lukas 17

 1  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
 2  Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
 3  Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
 4  Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
 5  Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
 6  Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
 7  "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
 8  Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
 9  Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
10  Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
11  Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12  Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13  dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14  Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16  lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18  Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19  Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
20  Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
21  juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."
22  Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
23  Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
24  Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
25  Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
26  Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27  mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
28  Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29  Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30  Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
31  Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
32  Ingatlah akan isteri Lot!
33  Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
34  Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
35  Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
36  (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
37  Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar