(e-SH) 30 Juli -- Lukas 9:1-6 - Jangan Membawa Tongkat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 30 Juli 2025
Ayat SH: Lukas 9:1-6

Judul: Jangan Membawa Tongkat

Tongkat bukan sekadar alat bantu untuk berjalan, melainkan simbol wibawa. Seorang suci membawa tongkat yang melambangkan penguasaan atas ilmu dan pengetahuan. Seorang Uskup

atau Paus memiliki tongkat yang menunjukkan otoritas rohani sebagai gembala umat. Ketika tongkat ada di tangan, wibawa pun melekat di sana.

Bacaan hari ini menarik karena Tuhan Yesus melarang para murid untuk membawa tongkat (3). Padahal, mereka mendapatkan tugas pengutusan yang sangat penting, yaitu mewartakan Kerajaan Allah (2).

Sepertinya ada hal yang diputarbalikkan oleh Tuhan Yesus. Ketika Ia memanggil kedua belas murid, Ia jelas-jelas memberi mereka kuasa (1). Anehnya, tongkat sebagai simbol kuasa tidak boleh dibawa. Bahkan, membawa bekal, roti, uang, hingga dua helai baju saja tidak diperkenankan. Rupanya dalam rangka memberitakan Kerajaan Allah, Tuhan Yesus memilih jalan yang kebalikan dari jalan pada umumnya.

Para murid benar-benar diperhadapkan pada jalan hidup yang dijungkirbalikkan. Kerajaan Allah mesti diwartakan dengan segala kerendahhatian. Sebab, kuasa yang disimbolkan dengan tongkat bisa melahirkan kesombongan tanpa batas, dan kepongahan tidak berlaku di dalam Kerajaan Allah.

Kuasa para murid akan tampak bukan dari apa yang mereka bawa, melainkan dari sikap mereka yang ugahari (sederhana). Dari keugaharian yang ditunjukkan dengan tiadanya pamor kekuasaan, para murid justru menjadi berwibawa. Saat mereka berserah diri, ada cahaya wibawa yang cemerlang, yang layak dipersembahkan kepada Tuhan Sang Pengutus.

Dari sikap ini pula para murid bisa menguji bahwa kuasa yang dianugerahkan kepada mereka benar-benar bekerja secara efektif. Di berbagai tempat di mana pun mereka diterima, Injil diberitakan dan orang-orang sakit disembuhkan.

Nyatalah, kesederhanaan dan kerendahhatian adalah jalan terbaik bagi pemberita Injil. Hendaklah kita menjaga sikap kita tetap sederhana dan makin rendah hati, supaya makin banyak orang mengalami kuasa Ilahi. [SET]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+9:1-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+9:1-6

Lukas 9:1-6

 1  Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
 2  Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
 3  kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.
 4  Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ.
 5  Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka."
 6  Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar