(e-SH) 3 Juli -- Kisah Para Rasul 21:1-14 - Dua Suara Roh Kudus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 3 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 21:1-14

Judul: Dua Suara Roh Kudus

Bagaimana kita bisa membedakan suara Tuhan dan suara yang lain? Lalu, bagaimana seandainya suara Roh Kudus berbeda pada suatu waktu dan waktu lainnya? Mana yang harus kita pilih?

Rasul Paulus telah membulatkan hatinya untuk pergi ke Yerusalem. Dalam perjalanan, tepatnya ketika ia dan rekan-rekannya singgah di Tirus dan Kaisarea (3, 8), dua kali ia diberi nasihat yang terkesan aneh.

Nasihat pertama datang dari murid-murid Paulus. Oleh kuasa Roh, mereka menasihati Paulus untuk tidak pergi ke Yerusalem (4). Nasihat kedua datang dari orang-orang di rumah Filipus. Atas perkataan Roh Kudus melalui Agabus bahwa Paulus akan diikat dan diserahkan, mereka meminta agar Paulus tidak pergi ke Yerusalem (10-12).

Kedua nasihat itu sama-sama berasal dari Roh Kudus. Lalu, ketika Paulus tidak menuruti nasihat tersebut, apakah itu artinya dia tidak menaati Roh Kudus? Tentu saja tidak. Pasalnya, nasihat tersebut bukanlah perintah, melainkan pemberitahuan bahwa Rasul Paulus akan mengalami penderitaan yang besar, dan juga suatu bentuk perhatian dari murid-murid dan rekan-rekan yang mengasihi dia.

Rasul Paulus dihadapkan dengan dua pilihan yang tidak salah. Pasalnya, kedua pilihan itu berasal dari Roh Kudus. Pilihan yang satu adalah menghindari risiko, sedangkan pilihan yang satunya lagi adalah mengambil risiko tersebut. Akan tetapi, tekad Paulus begitu kuat hingga dia rela mati demi pemberitaan Injil Tuhan Yesus (13). Oleh karena tekad inilah, Paulus mengambil pilihan kedua dan tetap pergi ke Yerusalem.

Kita bisa melihat bahwa Allah bukanlah pribadi yang otoriter. Dia memberikan pilihan dan menyadarkan kita akan risiko yang akan kita hadapi nanti.

Dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan, kadang-kala kita diberi pilihan: apakah kita mau tinggal dalam zona nyaman dan melayani Tuhan seadanya, atau mengambil langkah lebih jauh dan menghadapi risiko demi pelayanan Tuhan yang lebih luas. Tentunya, pilihan untuk terus maju dan percaya kepada kehendak Tuhan adalah pilihan paling tepat. [YGM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+21:1-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+21:1-14

Kisah Para Rasul 21:1-14

 1  Sesudah perpisahan yang berat itu bertolaklah kami dan langsung berlayar menuju Kos. Keesokan harinya sampailah kami di Rodos dan dari situ kami ke Patara.
 2  Di Patara kami mendapat kapal, yang hendak menyeberang ke Fenisia. Kami naik kapal itu, lalu bertolak.
 3  Kemudian tampak Siprus di sebelah kiri, tetapi kami melewatinya dan menuju ke Siria. Akhirnya tibalah kami di Tirus, sebab muatan kapal harus dibongkar di kota itu.
 4  Di situ kami mengunjungi murid-murid dan tinggal di situ tujuh hari lamanya. Oleh bisikan Roh murid-murid itu menasihati Paulus, supaya ia jangan pergi ke Yerusalem.
 5  Tetapi setelah lewat waktunya, kami berangkat meneruskan perjalanan kami. Murid-murid semua dengan isteri dan anak-anak mereka mengantar kami sampai ke luar kota; dan di tepi pantai kami berlutut dan berdoa.
 6  Sesudah minta diri kami naik ke kapal, dan mereka pulang ke rumah.
 7  Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara dan tinggal satu hari di antara mereka.
 8  Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya.
 9  Filipus mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk bernubuat.
10  Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi bernama Agabus.
11  Ia datang pada kami, lalu mengambil ikat pinggang Paulus. Sambil mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata: "Demikianlah kata Roh Kudus: Beginilah orang yang empunya ikat pinggang ini akan diikat oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan bangsa-bangsa lain."
12  Mendengar itu kami bersama-sama dengan murid-murid di tempat itu meminta, supaya Paulus jangan pergi ke Yerusalem.
13  Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus."
14  Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: "Jadilah kehendak Tuhan!"


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar