e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 20 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 28:1-10
Judul: Berbuat Baik Tidak Harus Keadaan Baik
Ada pandangan: "Jika keadaanmu baik, berbuatlah baik; jika keadaanmu sulit, perbaikilah dirimu dahulu". Ini memang penting agar kita tidak mengabaikan atau merusak diri sendiri demi membantu orang lain, tetapi rupanya pandangan ini tidak berlaku bagi Paulus.
Setelah mengalami kapal kandas, Paulus, Yulius, para tahanan, dan para prajurit tiba dengan selamat di pulau Malta (1). Pulau itu bukan pulau kosong tanpa penghuni; penduduk aslinya justru menyambut mereka dengan sangat ramah (2). Namun, naas, Paulus digigit oleh seekor ular berbisa (3). Para penduduk asli yang tampaknya sudah mengenali betapa berbisanya ular itu mengira bahwa Paulus adalah seorang pembunuh yang sedang dihukum Dewi Keadilan dan akan segera mati. Namun, hal itu sama sekali tidak benar sehingga buktinya Paulus baik-baik saja dan bengkak pun tidak ada (4-6).
Seorang pejabat utama yang bernama Publius menyambut dan menjamu mereka dengan ramah (7). Pada waktu itu ayah Publius sakit, dan Paulus pun berdoa dan menyembuhkannya (8). Tidak berhenti di situ, Paulus menerima orang-orang sakit lain di pulau itu yang kemudian berdatangan dan ia pun menyembuhkan mereka. Hasilnya, ketika Paulus dan yang lainnya akan pergi, para penduduk menyediakan segala keperluan mereka (9-10).
Dari kisah ini kita belajar dua pandangan yang berharga bagi kita sebagai orang Kristen. Pertama, keadaan sulit janganlah membuat kita putus asa dan berhenti menjadi berkat bagi orang lain padahal kita mampu melakukannya. Ketika kita diizinkan Tuhan untuk mengalami kejadian tak terduga dan berada di tempat tertentu, Tuhan punya rencana yang baik bagi orang-orang di tempat itu maupun diri kita.
Kedua, janji Allah kepada kita bahwa Ia akan terus menyertai kita tetap nyata meskipun apa yang sedang kita alami saat ini adalah keadaan sulit. Bahkan, ketika orang-orang lain berpikir bahwa kita sedang malang sekalipun, sebenarnya Allah sedang menjaga kita. Ketika keadaan tidak baik-baik saja, justru itulah momen bagi kita untuk berbuat baik. [ANM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+28:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+28:1-10
Kisah Para Rasul 28:1-10
1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."
5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.
6 Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.
7 Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.
8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.
9 Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga.
10 Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 20 Juli 2025
Ayat SH: Kisah Para Rasul 28:1-10
Judul: Berbuat Baik Tidak Harus Keadaan Baik
Ada pandangan: "Jika keadaanmu baik, berbuatlah baik; jika keadaanmu sulit, perbaikilah dirimu dahulu". Ini memang penting agar kita tidak mengabaikan atau merusak diri sendiri demi membantu orang lain, tetapi rupanya pandangan ini tidak berlaku bagi Paulus.
Setelah mengalami kapal kandas, Paulus, Yulius, para tahanan, dan para prajurit tiba dengan selamat di pulau Malta (1). Pulau itu bukan pulau kosong tanpa penghuni; penduduk aslinya justru menyambut mereka dengan sangat ramah (2). Namun, naas, Paulus digigit oleh seekor ular berbisa (3). Para penduduk asli yang tampaknya sudah mengenali betapa berbisanya ular itu mengira bahwa Paulus adalah seorang pembunuh yang sedang dihukum Dewi Keadilan dan akan segera mati. Namun, hal itu sama sekali tidak benar sehingga buktinya Paulus baik-baik saja dan bengkak pun tidak ada (4-6).
Seorang pejabat utama yang bernama Publius menyambut dan menjamu mereka dengan ramah (7). Pada waktu itu ayah Publius sakit, dan Paulus pun berdoa dan menyembuhkannya (8). Tidak berhenti di situ, Paulus menerima orang-orang sakit lain di pulau itu yang kemudian berdatangan dan ia pun menyembuhkan mereka. Hasilnya, ketika Paulus dan yang lainnya akan pergi, para penduduk menyediakan segala keperluan mereka (9-10).
Dari kisah ini kita belajar dua pandangan yang berharga bagi kita sebagai orang Kristen. Pertama, keadaan sulit janganlah membuat kita putus asa dan berhenti menjadi berkat bagi orang lain padahal kita mampu melakukannya. Ketika kita diizinkan Tuhan untuk mengalami kejadian tak terduga dan berada di tempat tertentu, Tuhan punya rencana yang baik bagi orang-orang di tempat itu maupun diri kita.
Kedua, janji Allah kepada kita bahwa Ia akan terus menyertai kita tetap nyata meskipun apa yang sedang kita alami saat ini adalah keadaan sulit. Bahkan, ketika orang-orang lain berpikir bahwa kita sedang malang sekalipun, sebenarnya Allah sedang menjaga kita. Ketika keadaan tidak baik-baik saja, justru itulah momen bagi kita untuk berbuat baik. [ANM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/07/20/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+28:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+28:1-10
Kisah Para Rasul 28:1-10
1 Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta.
2 Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
3 Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya.
4 Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan."
5 Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu.
6 Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.
7 Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari.
8 Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia.
9 Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga.
10 Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar