e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 19 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 9:1-10
Judul: Yesus Kurban Pendamai
Penulis Ibrani menjelaskan bagaimana Kemah Suci dibagi menjadi dua bagian: Tempat Kudus (2) dan Tempat Mahakudus (3). Untuk Tempat Mahakudus, hanya imam besar yang boleh masuk sekali setahun dengan membawa darah yang ia persembahkan untuk dosa-dosanya sendiri dan dosa-dosa bangsa Israel (7-10).
Di dalam Kemah Suci terdapat pembagian tempat dan ruangan sebagai pemisah untuk Allah dan manusia. Pemisah itu memperlihatkan bahwa manusia yang berdosa tidak dapat mendekati Allah yang kudus. Mereka harus membersihkan dan menyucikan dirinya dengan ritual yang telah diatur dalam hukum-hukum Allah
Namun, manusia beroleh pendamaian dari Allah secara penuh dan nyata saat Yesus Kristus menjadi Imam Besar. Yesus telah menjadi pembuka jalan bagi manusia untuk dapat berjumpa dengan Allah tanpa harus diliputi rasa takut. Ia telah menggantikan kita dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban pendamaian dan penebusan. Melalui pengorbanan Kristus, tirai pemisah Tempat Kudus dengan Tempat Mahakudus tersingkap (bdk. Mat. 27:51). Melalui penebusan Yesus Kristus, manusia dapat masuk ke dalam hadirat Allah dengan rasa aman dan sukacita. Melalui Yesus Kristus, manusia dapat memiliki akses langsung beribadah, memohon ampun, dan berdoa kepada Allah.
Bersyukurlah karena saat ini kita dapat beribadah kepada Allah bukan dengan ketakutan, tetapi dengan riang gembira. Manusia yang seharusnya menerima hukuman dari cawan murka Allah, kini telah mendapat penebusan melalui pengorbanan Yesus. Kematian Kristus membuka jalan dan mengajarkan kepada kita supaya jangan kembali kepada cara hidup yang lama. Sekarang telah terbuka bagi kita, jalan menuju kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus.
Marilah kita tidak terlalu terikat pada ritus dan tradisi, tetapi lebih berfokus kepada hubungan yang sejati dengan Allah. Marilah kita gunakan kesempatan untuk memuji dan memuliakan nama Allah agar hidup kita bermanfaat. Allah memberkati kita dengan kehidupan yang kekal. [MEP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+9:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+9:1-10
Ibrani 9:1-10
1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 19 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 9:1-10
Judul: Yesus Kurban Pendamai
Penulis Ibrani menjelaskan bagaimana Kemah Suci dibagi menjadi dua bagian: Tempat Kudus (2) dan Tempat Mahakudus (3). Untuk Tempat Mahakudus, hanya imam besar yang boleh masuk sekali setahun dengan membawa darah yang ia persembahkan untuk dosa-dosanya sendiri dan dosa-dosa bangsa Israel (7-10).
Di dalam Kemah Suci terdapat pembagian tempat dan ruangan sebagai pemisah untuk Allah dan manusia. Pemisah itu memperlihatkan bahwa manusia yang berdosa tidak dapat mendekati Allah yang kudus. Mereka harus membersihkan dan menyucikan dirinya dengan ritual yang telah diatur dalam hukum-hukum Allah
Namun, manusia beroleh pendamaian dari Allah secara penuh dan nyata saat Yesus Kristus menjadi Imam Besar. Yesus telah menjadi pembuka jalan bagi manusia untuk dapat berjumpa dengan Allah tanpa harus diliputi rasa takut. Ia telah menggantikan kita dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban pendamaian dan penebusan. Melalui pengorbanan Kristus, tirai pemisah Tempat Kudus dengan Tempat Mahakudus tersingkap (bdk. Mat. 27:51). Melalui penebusan Yesus Kristus, manusia dapat masuk ke dalam hadirat Allah dengan rasa aman dan sukacita. Melalui Yesus Kristus, manusia dapat memiliki akses langsung beribadah, memohon ampun, dan berdoa kepada Allah.
Bersyukurlah karena saat ini kita dapat beribadah kepada Allah bukan dengan ketakutan, tetapi dengan riang gembira. Manusia yang seharusnya menerima hukuman dari cawan murka Allah, kini telah mendapat penebusan melalui pengorbanan Yesus. Kematian Kristus membuka jalan dan mengajarkan kepada kita supaya jangan kembali kepada cara hidup yang lama. Sekarang telah terbuka bagi kita, jalan menuju kehidupan yang kekal di dalam Yesus Kristus.
Marilah kita tidak terlalu terikat pada ritus dan tradisi, tetapi lebih berfokus kepada hubungan yang sejati dengan Allah. Marilah kita gunakan kesempatan untuk memuji dan memuliakan nama Allah agar hidup kita bermanfaat. Allah memberkati kita dengan kehidupan yang kekal. [MEP]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+9:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+9:1-10
Ibrani 9:1-10
1 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.
2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
5 dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
6 Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,
7 tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.
8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.
9 Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,
10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar