e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 8 Juni 2025
Bacaan : KISAH PARA RASUL 2:1-13
Setahun: Ayub 24-28
Nats: "Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa tempat kita dilahirkan." (Kisah Para Rasul 2:8)
Renungan:
JEMBATAN BAHASA
Pentakosta mengandung kesejajaran dengan peristiwa Menara Babel (Kej. 11:1-9). Dalam kesatuan bahasa, orang-orang di Babel hendak menyamai Tuhan. Tuhan turun menghadapi kesombongan tersebut dengan mencerai-beraikan bahasa mereka sehingga mereka tidak lagi memahami satu sama lain dan mereka pun terserak ke seluruh muka bumi-selaras dengan perintah-Nya yang semula. Terjadilah kekacauan. Perbedaan dan keragaman yang muncul menjadi sumber konflik dari generasi ke generasi.
Ketika Roh Kudus tercurah, Dia tidak turun untuk mempersatukan bahasa umat manusia. Dia tidak menunjuk satu bahasa tertentu (Aram atau Yunani, misalnya) sebagai bahasa utama atau bahasa suci bagi orang percaya. Sebaliknya, Dia mencurahkan bahasa baru, "bahasa roh", untuk menolong mereka saling memahami, untuk menerjemahkan secara supranatural dari satu bahasa ke bahasa lain. Maka, orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di Yerusalem pada hari itu dapat mendengar orang-orang percaya berbicara dalam bahasa mereka masing-masing.
Keragaman adalah keniscayaan dalam kehidupan kita bersama. Dalam kehidupan iman pun, ada keragaman karunia dan ungkapan iman. Perbedaan ini dapat dianggap sebagai ancaman dan sumber konflik. Namun, Roh Kudus datang bukan untuk menghapuskannya. Sebaliknya, Dia menyediakan "bahasa roh" untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Dengan mendayagunakan bahasa Roh Kudus, kita dapat belajar mengenal, memahami, dan merayakan keragaman di antara kita. --ARS/www.renunganharian.net
ROH KUDUS DATANG BUKAN UNTUK MENGHAPUSKAN KERAGAMAN, MELAINKAN UNTUK MERAJUTNYA MENJADI MOSAIK MENAKJUBKAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KISAH+PARA+RASUL+2:1-13
KISAH PARA RASUL 2:1-13
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+24-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+24-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 8 Juni 2025
Bacaan : KISAH PARA RASUL 2:1-13
Setahun: Ayub 24-28
Nats: "Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa tempat kita dilahirkan." (Kisah Para Rasul 2:8)
Renungan:
JEMBATAN BAHASA
Pentakosta mengandung kesejajaran dengan peristiwa Menara Babel (Kej. 11:1-9). Dalam kesatuan bahasa, orang-orang di Babel hendak menyamai Tuhan. Tuhan turun menghadapi kesombongan tersebut dengan mencerai-beraikan bahasa mereka sehingga mereka tidak lagi memahami satu sama lain dan mereka pun terserak ke seluruh muka bumi-selaras dengan perintah-Nya yang semula. Terjadilah kekacauan. Perbedaan dan keragaman yang muncul menjadi sumber konflik dari generasi ke generasi.
Ketika Roh Kudus tercurah, Dia tidak turun untuk mempersatukan bahasa umat manusia. Dia tidak menunjuk satu bahasa tertentu (Aram atau Yunani, misalnya) sebagai bahasa utama atau bahasa suci bagi orang percaya. Sebaliknya, Dia mencurahkan bahasa baru, "bahasa roh", untuk menolong mereka saling memahami, untuk menerjemahkan secara supranatural dari satu bahasa ke bahasa lain. Maka, orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di Yerusalem pada hari itu dapat mendengar orang-orang percaya berbicara dalam bahasa mereka masing-masing.
Keragaman adalah keniscayaan dalam kehidupan kita bersama. Dalam kehidupan iman pun, ada keragaman karunia dan ungkapan iman. Perbedaan ini dapat dianggap sebagai ancaman dan sumber konflik. Namun, Roh Kudus datang bukan untuk menghapuskannya. Sebaliknya, Dia menyediakan "bahasa roh" untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Dengan mendayagunakan bahasa Roh Kudus, kita dapat belajar mengenal, memahami, dan merayakan keragaman di antara kita. --ARS/www.renunganharian.net
ROH KUDUS DATANG BUKAN UNTUK MENGHAPUSKAN KERAGAMAN, MELAINKAN UNTUK MERAJUTNYA MENJADI MOSAIK MENAKJUBKAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KISAH+PARA+RASUL+2:1-13
KISAH PARA RASUL 2:1-13
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+24-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+24-28
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar