e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 26 Maret 2025
Ayat SH: Imamat 19:1-18
Judul: Memaknai Bakti kepada Yang Ilahi
Dalam hidup ini, bakti kepada Yang Ilahi merupakan keutamaan yang teramat besar. Dialah yang menciptakan, memberkati, dan menguduskan kita. Pertanyaannya, bagaimana sebaiknya kita memaknai hidup yang berbakti kepada Tuhan?
Hidup berbakti bukan bertujuan untuk mengejar kesalehan individual, bukan pula untuk memanjakan perasaan demi status sebagai orang saleh. Bakti menurut Kitab Suci adalah mempraktikkan hidup kudus yang berpusat pada TUHAN, Allah Yang Mahakudus (2).
Bakti inilah yang ternyata berdampak pada beragam hal. Pertama, bakti kepada Allah tampak dari bakti kepada orang tua (3-4). Merekalah, ibu dan ayah, yang mesti dihormati. Serangkai dengan ini adalah bakti diwujudkan dengan memelihara hari Sabat dan menjauhi berhala. Menghormati orang tua bukan berarti mengikuti kebiasaan leluhur yang bertentangan dengan firman Allah.
Kedua, bakti kepada Allah terlihat melalui persembahan kurban keselamatan yang diberikan dan dinikmati bersama sesuai ketentuan Allah (5-8). Dengan persembahan dalam wujud makanan, kita menghargai makanan dengan semestinya, yakni dengan tidak menyia-nyiakannya. Pasalnya, ketika makanan dimakan pada waktu yang tepat dengan pengendalian diri yang baik, makanan adalah sumber energi yang menyehatkan dan membangkitkan rasa syukur.
Ketiga, bakti yang tidak boleh dilupakan dari bakti kepada Allah adalah kasih kepada sesama (9-18). Kebalikan dari keserakahan, belas kasihan harus ditunjukkan dengan meninggalkan sisa tuaian untuk menjadi bagian orang miskin dan orang asing. Kejujuran harus ditegakkan dengan hanya mengambil apa yang menjadi hak milik sendiri dan memberi apa yang memang hak milik orang lain. Keadilan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, bukan dieksploitasi dan dimanipulasi. Allah sendiri berfirman, "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (18).
Jadi, nyatalah bahwa bakti kepada Yang Ilahi tidak akan pernah terlepas dari dimensi sosial yang direalisasikan dalam keseharian kita. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/03/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+19:1-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+19:1-18
Imamat 19:1-18
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
3 Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.
4 Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah TUHAN, Allahmu.
5 Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.
6 Dan haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya atau boleh juga pada keesokan harinya, tetapi apa yang tinggal sampai hari yang ketiga haruslah dibakar habis.
7 Jikalau dimakan juga pada hari yang ketiga, maka itu menjadi sesuatu yang jijik dan TUHAN tidak berkenan akan orang itu.
8 Siapa yang memakannya, akan menanggung kesalahannya sendiri, karena ia telah melanggar kekudusan persembahan kudus yang kepada TUHAN. Nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 26 Maret 2025
Ayat SH: Imamat 19:1-18
Judul: Memaknai Bakti kepada Yang Ilahi
Dalam hidup ini, bakti kepada Yang Ilahi merupakan keutamaan yang teramat besar. Dialah yang menciptakan, memberkati, dan menguduskan kita. Pertanyaannya, bagaimana sebaiknya kita memaknai hidup yang berbakti kepada Tuhan?
Hidup berbakti bukan bertujuan untuk mengejar kesalehan individual, bukan pula untuk memanjakan perasaan demi status sebagai orang saleh. Bakti menurut Kitab Suci adalah mempraktikkan hidup kudus yang berpusat pada TUHAN, Allah Yang Mahakudus (2).
Bakti inilah yang ternyata berdampak pada beragam hal. Pertama, bakti kepada Allah tampak dari bakti kepada orang tua (3-4). Merekalah, ibu dan ayah, yang mesti dihormati. Serangkai dengan ini adalah bakti diwujudkan dengan memelihara hari Sabat dan menjauhi berhala. Menghormati orang tua bukan berarti mengikuti kebiasaan leluhur yang bertentangan dengan firman Allah.
Kedua, bakti kepada Allah terlihat melalui persembahan kurban keselamatan yang diberikan dan dinikmati bersama sesuai ketentuan Allah (5-8). Dengan persembahan dalam wujud makanan, kita menghargai makanan dengan semestinya, yakni dengan tidak menyia-nyiakannya. Pasalnya, ketika makanan dimakan pada waktu yang tepat dengan pengendalian diri yang baik, makanan adalah sumber energi yang menyehatkan dan membangkitkan rasa syukur.
Ketiga, bakti yang tidak boleh dilupakan dari bakti kepada Allah adalah kasih kepada sesama (9-18). Kebalikan dari keserakahan, belas kasihan harus ditunjukkan dengan meninggalkan sisa tuaian untuk menjadi bagian orang miskin dan orang asing. Kejujuran harus ditegakkan dengan hanya mengambil apa yang menjadi hak milik sendiri dan memberi apa yang memang hak milik orang lain. Keadilan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, bukan dieksploitasi dan dimanipulasi. Allah sendiri berfirman, "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (18).
Jadi, nyatalah bahwa bakti kepada Yang Ilahi tidak akan pernah terlepas dari dimensi sosial yang direalisasikan dalam keseharian kita. [SET]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/03/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Imamat+19:1-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+19:1-18
Imamat 19:1-18
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.
3 Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.
4 Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah TUHAN, Allahmu.
5 Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.
6 Dan haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya atau boleh juga pada keesokan harinya, tetapi apa yang tinggal sampai hari yang ketiga haruslah dibakar habis.
7 Jikalau dimakan juga pada hari yang ketiga, maka itu menjadi sesuatu yang jijik dan TUHAN tidak berkenan akan orang itu.
8 Siapa yang memakannya, akan menanggung kesalahannya sendiri, karena ia telah melanggar kekudusan persembahan kudus yang kepada TUHAN. Nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar