(e-RH) 18 Februari -- 2 TAWARIKH 26:16-23 - TINGGI HATI, LUPA DIRI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 18 Februari 2025
Bacaan : 2 TAWARIKH 26:16-23
Setahun: Bilangan 16-17
Nats: Ketika sudah kuat ia menjadi tinggi hati sehingga ia terjerumus binasa. Ia berlaku tidak setia kepada Tuhan, Allahnya, dan memasuki Bait Tuhan untuk membakar dupa di atas mezbah pembakaran dupa. (2 Tawarikh 26:16)

Renungan:

TINGGI HATI, LUPA DIRI

Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kabar tentang "kejatuhan" seseorang? Mungkin awalnya kita mengenal bahwa orang itu begitu baik dan menunjukkan kehidupan rohani yang begitu dewasa. Namun, pada akhirnya ia berubah setia dan meninggalkan hal-hal baik yang sudah ditunjukkan bertahun-tahun. Tentu sangat menyedihkan ketika mendapati seseorang yang telah memulai kehidupannya dengan sangat baik, tetapi pada akhirnya harus berakhir dengan tragis karena ketidaksetiaan dan kesalahan fatal yang dibuatnya.

Uzia ditahbiskan sebagai raja di usia 16 tahun. Uzia mengawali perjalanan hidupnya sebagai seorang yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Di sampingnya berdiri Zakharia yang setia mengajarnya untuk hidup takut akan Tuhan. Dan Uzia mencari Tuhan selama hidup Zakharia (ay. 5). Semua hal baik, yaitu kebenaran-kebenaran yang telah dilakukannya memberikan ganjaran yang sungguh besar baginya, di antaranya Tuhan membuat segala usahanya berhasil. Sayangnya, semua kekuatan dan kemasyhuran itu justru membuatnya tinggi hati. Uzia berubah setia dengan melakukan hal yang merusak. Uzia tidak lagi mengindahkan teguran, bahkan tidak lagi menghormati Tuhan. Dan akhir hidupnya pun berakhir tragis.

Kisah hidup Uzia mengingatkan betapa rentannya kita berubah hati. Jika tidak sadar diri, semua berkat dan hal-hal terbaik yang kita miliki bisa membawa hati kita kepada keangkuhan. Sikap tinggi hati itu membuat mata rohani buta. Tinggi hati membuat mata hati kita tertutup kepada Sang Pemberi Berkat. Tinggi hati akan membawa kita kepada kehancuran. Kiranya Roh Kudus menolong dan memampukan kita untuk tetap rendah hati dan menjaga hati. --SYS/www.renunganharian.net
   
IBARAT SEBATANG PADI YANG SEMAKIN BERISI SEMAKIN MERUNDUK, KIRANYA SEIRING BERTAMBAHNYA BERKAT SEMAKIN MEMBUAT DIRI RENDAH HATI.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/02/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?2+TAWARIKH+26:16-23

2 TAWARIKH 26:16-23

16  Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
17  Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
18  mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
19  Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
20  Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
21  Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
22  Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.
23  Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Bilangan+16-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+16-17

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar