e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 11 Juli 2024
Ayat SH: Kejadian 32:22-32
Judul: Pniel
Apa yang biasa dilakukan orang ketika pikirannya sedang galau? Ada yang datang kepada teman dekat yang bisa dimintai nasihat. Ada juga yang meninggalkan sejenak persoalannya untuk healing dengan pergi ke tempat hiburan untuk menyenangkan hati atau menikmati hobinya. Intinya, orang tidak akan tinggal diam. Dia akan mencari cara agar pikirannya tidak kacau lagi.
Yakub, yang sedang galau karena Esau mendatanginya dengan 400 orang, memilih untuk menyendiri. Seluruh keluarga dan miliknya menyeberangi Sungai Yabok (22-23). Namun, Yakub kembali untuk tinggal seorang diri.
Sangat mungkin Yakub membutuhkan waktu sendirian untuk menenangkan diri. Bisa jadi, dia hendak berefleksi tentang masa lalunya dan berdoa kepada Allah. Namun, yang justru terjadi adalah seorang laki-laki datang dan bergulat dengannya (24). Entah siapa laki-laki itu. Namun, dari akhir kisah pergulatan mereka, diungkapkan kepadanya bahwa laki-laki itu adalah Allah (28).
Pergulatan itu membawa berkat bagi Yakub (29c). Yakub pun menamai tempat itu Pniel, yang berarti wajah Allah, karena dia telah melihat Allah dan selamat (30). Yakub sadar bahwa di tengah kegalauannya, Tuhan ada bersamanya.
Dalam perjalanan kehidupan, sangat mungkin kita mengalami kegalauan seperti Yakub karena sesuatu yang telah terjadi atau justru karena prasangka yang belum terjadi. Saat pikiran kita galau, kita pasti ingin situasi menjadi tenang dan kekacauan bisa segera diselesaikan. Namun, tak selalu yang terjadi adalah yang kita mau. Bisa saja di tengah kacaunya pikiran, malah muncul persoalan tambahan. Rasanya seperti mau menghilang saja!
Berkaca dari pengalaman Yakub, berbagai persoalan yang datang di tengah kegalauan kita bisa jadi merupakan cara Tuhan bergulat dengan kita. Tuhan mengajak kita bergulat supaya kita bisa melihat wajah-Nya serta merasakan bahwa Dia ada dan memberkati kita. Hasilnya, kita tak lagi berfokus pada hal yang membuat kita galau, tetapi pada Tuhan yang menyertai kita.
Maka, mari kita belajar melihat wajah Allah, Pniel, dalam pergumulan kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/07/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+32:22-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+32:22-32
Kejadian 32:22-32
22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.
24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 11 Juli 2024
Ayat SH: Kejadian 32:22-32
Judul: Pniel
Apa yang biasa dilakukan orang ketika pikirannya sedang galau? Ada yang datang kepada teman dekat yang bisa dimintai nasihat. Ada juga yang meninggalkan sejenak persoalannya untuk healing dengan pergi ke tempat hiburan untuk menyenangkan hati atau menikmati hobinya. Intinya, orang tidak akan tinggal diam. Dia akan mencari cara agar pikirannya tidak kacau lagi.
Yakub, yang sedang galau karena Esau mendatanginya dengan 400 orang, memilih untuk menyendiri. Seluruh keluarga dan miliknya menyeberangi Sungai Yabok (22-23). Namun, Yakub kembali untuk tinggal seorang diri.
Sangat mungkin Yakub membutuhkan waktu sendirian untuk menenangkan diri. Bisa jadi, dia hendak berefleksi tentang masa lalunya dan berdoa kepada Allah. Namun, yang justru terjadi adalah seorang laki-laki datang dan bergulat dengannya (24). Entah siapa laki-laki itu. Namun, dari akhir kisah pergulatan mereka, diungkapkan kepadanya bahwa laki-laki itu adalah Allah (28).
Pergulatan itu membawa berkat bagi Yakub (29c). Yakub pun menamai tempat itu Pniel, yang berarti wajah Allah, karena dia telah melihat Allah dan selamat (30). Yakub sadar bahwa di tengah kegalauannya, Tuhan ada bersamanya.
Dalam perjalanan kehidupan, sangat mungkin kita mengalami kegalauan seperti Yakub karena sesuatu yang telah terjadi atau justru karena prasangka yang belum terjadi. Saat pikiran kita galau, kita pasti ingin situasi menjadi tenang dan kekacauan bisa segera diselesaikan. Namun, tak selalu yang terjadi adalah yang kita mau. Bisa saja di tengah kacaunya pikiran, malah muncul persoalan tambahan. Rasanya seperti mau menghilang saja!
Berkaca dari pengalaman Yakub, berbagai persoalan yang datang di tengah kegalauan kita bisa jadi merupakan cara Tuhan bergulat dengan kita. Tuhan mengajak kita bergulat supaya kita bisa melihat wajah-Nya serta merasakan bahwa Dia ada dan memberkati kita. Hasilnya, kita tak lagi berfokus pada hal yang membuat kita galau, tetapi pada Tuhan yang menyertai kita.
Maka, mari kita belajar melihat wajah Allah, Pniel, dalam pergumulan kita. [KRS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/07/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kejadian+32:22-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+32:22-32
Kejadian 32:22-32
22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.
23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.
24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.
26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar