e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 2 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 7:30-53
Judul: Tiada Tempat bagi Kebenaran
David Wells menulis sebuah buku yang berjudul "No Place for Truth". Secara garis besar buku ini berisi tentang gereja postmodern yang menolak kebenaran Kristen alkitabiah.
Sebetulnya, tidak hanya gereja postmodern yang menolak kebenaran. Sebab, kebenaran sudah tertolak bahkan sejak umat baru terbentuk: mulai dari Musa yang ditolak oleh orang Israel (35, 39), hingga patung anak lembu emas yang dibuat umat untuk disembah (40-43).
Semua ini dikatakan oleh Stefanus untuk menyindir para pemuka agama yang sedang menghakimi Stefanus. Pasalnya, mereka termasuk sebagai orang-orang yang menghalangi kebenaran, bahkan dengan cara ekstrem, yakni membunuh Yesus (52). Stefanus bahkan dengan keras berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang keras kepala, keras hati, tuli, dan menentang Roh Kudus (51). Buktinya, Stefanus sampai dibunuh akibat pernyataan kebenarannya (54-60).
Secara rohani, kita hidup dalam dua kutub yang saling berseberangan, yakni kutub kebenaran (Tuhan) dan kutub ketidakbenaran (Iblis). Oleh karena itu, wajar apabila kebenaran selalu dihalang-halangi. Ironisnya, gereja pun bisa menjadi tempat di mana kebenaran ditolak.
Hal ini masuk akal. Pasalnya, Israel yang adalah umat pilihan Tuhan pun menolak Musa dan Tuhan serta memilih untuk menyembah berhala. Para pemuka agama yang seharusnya mengenali Mesias malah menjadi pelaku pembunuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, sangat mungkin di gerejalah kebenaran itu ditolak dan dihalangi. Kita tidak bisa menutup mata jikalau ada banyak gereja yang lebih menyerupai dunia. Orang-orang datang ke gereja bukan karena merindukan kebenaran, melainkan menyukai pertunjukan di dalam gereja. Meskipun begitu, kebenaran selalu akan menemukan tempat untuk bertumbuh. Jadi, meskipun selalu dihalang-halangi, kebenaran tidak akan pernah mati.
Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai cara hidup kita. Apakah kita menjadi penghalang kebenaran atau tempat bagi kebenaran bertumbuh subur? [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:30-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:30-53
Kisah Para Rasul 7:30-53
30 Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
31 Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya:
32 Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
33 Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.
34 Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir.
35 Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? --Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.
36 Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya.
37 Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
38 Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.
39 Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir.
40 Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
41 Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka.
42 Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabi: Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?
43 Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel.
44 Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
45 Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
47 Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.
48 Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi:
49 Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 2 Juni 2024
Ayat SH: Kisah Para Rasul 7:30-53
Judul: Tiada Tempat bagi Kebenaran
David Wells menulis sebuah buku yang berjudul "No Place for Truth". Secara garis besar buku ini berisi tentang gereja postmodern yang menolak kebenaran Kristen alkitabiah.
Sebetulnya, tidak hanya gereja postmodern yang menolak kebenaran. Sebab, kebenaran sudah tertolak bahkan sejak umat baru terbentuk: mulai dari Musa yang ditolak oleh orang Israel (35, 39), hingga patung anak lembu emas yang dibuat umat untuk disembah (40-43).
Semua ini dikatakan oleh Stefanus untuk menyindir para pemuka agama yang sedang menghakimi Stefanus. Pasalnya, mereka termasuk sebagai orang-orang yang menghalangi kebenaran, bahkan dengan cara ekstrem, yakni membunuh Yesus (52). Stefanus bahkan dengan keras berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang keras kepala, keras hati, tuli, dan menentang Roh Kudus (51). Buktinya, Stefanus sampai dibunuh akibat pernyataan kebenarannya (54-60).
Secara rohani, kita hidup dalam dua kutub yang saling berseberangan, yakni kutub kebenaran (Tuhan) dan kutub ketidakbenaran (Iblis). Oleh karena itu, wajar apabila kebenaran selalu dihalang-halangi. Ironisnya, gereja pun bisa menjadi tempat di mana kebenaran ditolak.
Hal ini masuk akal. Pasalnya, Israel yang adalah umat pilihan Tuhan pun menolak Musa dan Tuhan serta memilih untuk menyembah berhala. Para pemuka agama yang seharusnya mengenali Mesias malah menjadi pelaku pembunuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, sangat mungkin di gerejalah kebenaran itu ditolak dan dihalangi. Kita tidak bisa menutup mata jikalau ada banyak gereja yang lebih menyerupai dunia. Orang-orang datang ke gereja bukan karena merindukan kebenaran, melainkan menyukai pertunjukan di dalam gereja. Meskipun begitu, kebenaran selalu akan menemukan tempat untuk bertumbuh. Jadi, meskipun selalu dihalang-halangi, kebenaran tidak akan pernah mati.
Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai cara hidup kita. Apakah kita menjadi penghalang kebenaran atau tempat bagi kebenaran bertumbuh subur? [YGM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/06/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+7:30-53
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Kisah+Para+Rasul+7:30-53
Kisah Para Rasul 7:30-53
30 Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri.
31 Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya:
32 Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya.
33 Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.
34 Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir.
35 Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan: Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? --Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu.
36 Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya.
37 Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
38 Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.
39 Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir.
40 Kepada Harun mereka berkata: Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.
41 Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka.
42 Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabi: Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?
43 Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel.
44 Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya.
45 Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud.
46 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
47 Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.
48 Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi:
49 Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
50 Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini?
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar