(e-SH) 10 April -- Mazmur 14 - Menjadi Bebal atau Benar?

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 10 April 2024
Ayat SH: Mazmur 14

Judul: Menjadi Bebal atau Benar?

Pepatah: "Setiap kali telunjuk menunjuk orang lain, tiga jari lain menunjuk kepada diri sendiri" mengajari kita untuk tidak cepat menghakimi sesama.

Saat membaca ayat pertama dalam mazmur ini, kita mungkin dengan cepat mengangkat jari penghakiman kepada sekelompok orang. Orang-orang bebal bersalah karena mereka menyangkali keberadaan Allah.

Namun, ayat-ayat berikutnya mengejutkan kita dengan fakta bahwa sesungguhnya kita semua sama seperti orang bebal itu. Semua manusia telah menolak Tuhan, menyeleweng, dan berlaku bejat (2-3).

Pemazmur kemudian memperlihatkan dikotomi. Pada satu sisi terdapat orang-orang bebal, yaitu pelaku kejahatan dan kekejaman yang akan gentar di hadapan Tuhan. Pada sisi lain, ada orang-orang benar, yang disertai dan dilindungi Tuhan (4-6).

Pertanyaannya, bila semua manusia dikatakan telah berdosa, siapakah orang-orang benar ini? Mereka adalah umat yang dibenarkan Tuhan secara cuma-cuma. Mereka dibenarkan oleh iman dalam janji keselamatan-Nya.

Kini di sisi manakah kita berdiri saat ini? Apakah kita termasuk kelompok orang bebal atau orang benar?

Janji dan peringatan di dalam mazmur ini seharusnya mendorong kita untuk mengambil pilihan yang tepat. Orang-orang benar senantiasa dilindungi Tuhan, tetapi para penindas dan pelaku kejahatan menerima ganjaran hukuman, bahkan sewaktu mereka masih hidup di bumi. Sayangnya, banyak orang lebih tertarik untuk menikmati hasil dari menindas orang lain.

Beberapa orang memeras dengan memanfaatkan profesinya sebagai abdi negara. Ada pengusaha yang memanipulasi harga pasar untuk memaksa konsumen membayar lebih. Ada pula aparat hukum yang meminta komisi ilegal dari korban kejahatan. Mungkinkah kita salah satu pelakunya?

Firman Tuhan memanggil kita untuk bertobat. Ini bukan saatnya untuk mengangkat satu jari dan menunjuk, melainkan untuk melipat jari untuk berdoa dan mengaku di hadapan Tuhan. Ia akan memulihkan keadaan orang yang bertobat dan mengakui dosanya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2024/04/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+14

Mazmur 14

 1  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
 2  TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
 3  Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
 4  Tidak sadarkah semua orang yang melakukan kejahatan, yang memakan habis umat-Ku seperti memakan roti, dan yang tidak berseru kepada TUHAN?
 5  Di sanalah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar.
 6  Kamu dapat mengolok-olok maksud orang yang tertindas, tetapi TUHAN adalah tempat perlindungannya.
 7  Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan bagi Israel! Apabila TUHAN memulihkan keadaan umat-Nya, maka Yakub akan bersorak-sorak, Israel akan bersukacita.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar