e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 9 September 2023
Bacaan : PENGKHOTBAH 7:1-22
Setahun: Yehezkiel 29-32
Nats: Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. (Pengkhotbah 7:14)
Renungan:
MUJUR DAN MALANG
Seekor induk burung rajawali yang telah menetaskan telur-telurnya, pada waktunya akan merusak sarangnya. Anak-anak rajawali yang telah cukup umur keluar dari zona aman mereka, dan memulai kehidupan mandiri dengan terbang, mencari makanan sendiri, dan mencari tempat tinggal baru. Terlihat kejam, tapi itulah cara untuk membuat anak-anaknya menjadi dewasa. Ketika kecil ia melindungi mereka dalam sarang, setelah besar ia melatih mereka agar bisa melindungi diri sendiri.
Raja Salomo berkata, segala pekerjaan Allah dalam hidup kita adalah baik. Bergembiralah ketika Allah membentangkan sayap-Nya dan melingkupi kita dalam perlindungan-Nya yang dahsyat. Tetaplah mengucap syukur ketika seakan-akan sarang kita yang nyaman sedang diacak-acak oleh Allah, dan kita dipaksa terbang padahal kita merasa tidak mampu terbang. Allah adalah pencipta kita, Ia mengenal kemampuan kita dengan baik. Jika ada hari yang baik, maka ada hari yang malang. Allah menciptakan keduanya agar kita tidak bisa menebak-Nya. Ia tidak menentukan kapan hari baik dan hari malang datang dengan tujuan agar kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri.
Allah tidak membiarkan kita mengetahui masa depan karena Ia ingin kita sepenuhnya bergantung pada-Nya. Kita masing-masing diciptakan untuk memuliakan-Nya. Allah ingin kita senantiasa berserah kepada-Nya, dan mengijinkan-Nya untuk mengatur langkah kita. Jika saat ini kita merasa seperti anak rajawali yang sarangnya diacak-acak oleh induknya sendiri, itu adalah bagian dari pendewasaan, agar kita menjadi kuat dan siap untuk menjalankan misi yang ditetapkan Allah untuk kita. --REY/www.renunganharian.net
BAIK ATAU BURUK, SEMUA DALAM KENDALI TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?PENGKHOTBAH+7:1-22
PENGKHOTBAH 7:1-22
1 Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.
4 Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
5 Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.
6 Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia.
7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.
8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.
11 Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.
12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.
13 Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.
16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?
18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya.
19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.
20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
21 Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.
22 Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+29-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+29-32
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 9 September 2023
Bacaan : PENGKHOTBAH 7:1-22
Setahun: Yehezkiel 29-32
Nats: Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. (Pengkhotbah 7:14)
Renungan:
MUJUR DAN MALANG
Seekor induk burung rajawali yang telah menetaskan telur-telurnya, pada waktunya akan merusak sarangnya. Anak-anak rajawali yang telah cukup umur keluar dari zona aman mereka, dan memulai kehidupan mandiri dengan terbang, mencari makanan sendiri, dan mencari tempat tinggal baru. Terlihat kejam, tapi itulah cara untuk membuat anak-anaknya menjadi dewasa. Ketika kecil ia melindungi mereka dalam sarang, setelah besar ia melatih mereka agar bisa melindungi diri sendiri.
Raja Salomo berkata, segala pekerjaan Allah dalam hidup kita adalah baik. Bergembiralah ketika Allah membentangkan sayap-Nya dan melingkupi kita dalam perlindungan-Nya yang dahsyat. Tetaplah mengucap syukur ketika seakan-akan sarang kita yang nyaman sedang diacak-acak oleh Allah, dan kita dipaksa terbang padahal kita merasa tidak mampu terbang. Allah adalah pencipta kita, Ia mengenal kemampuan kita dengan baik. Jika ada hari yang baik, maka ada hari yang malang. Allah menciptakan keduanya agar kita tidak bisa menebak-Nya. Ia tidak menentukan kapan hari baik dan hari malang datang dengan tujuan agar kita tidak mengandalkan kekuatan sendiri.
Allah tidak membiarkan kita mengetahui masa depan karena Ia ingin kita sepenuhnya bergantung pada-Nya. Kita masing-masing diciptakan untuk memuliakan-Nya. Allah ingin kita senantiasa berserah kepada-Nya, dan mengijinkan-Nya untuk mengatur langkah kita. Jika saat ini kita merasa seperti anak rajawali yang sarangnya diacak-acak oleh induknya sendiri, itu adalah bagian dari pendewasaan, agar kita menjadi kuat dan siap untuk menjalankan misi yang ditetapkan Allah untuk kita. --REY/www.renunganharian.net
BAIK ATAU BURUK, SEMUA DALAM KENDALI TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?PENGKHOTBAH+7:1-22
PENGKHOTBAH 7:1-22
1 Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.
4 Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
5 Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.
6 Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia.
7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.
8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.
11 Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.
12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.
13 Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.
15 Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.
16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?
18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya.
19 Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.
20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
21 Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.
22 Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+29-32
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+29-32
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar