e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 6 Agustus 2023
Bacaan : YAKOBUS 1
Setahun: Yesaya 27-31
Nats: "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat." (Matius 6:13)
Renungan:
PENCOBAAN: BAIK ATAU BURUK?
Dalam bahasa Yunani, kata pencobaan adalah peirasmos yang dapat diterjemahkan sebagai 'ujian' atau 'jebakan'. Menariknya, surat Yakobus menggunakan keduanya sekaligus. Di satu sisi, orang percaya sepatutnya menyambut baik pencobaan sebagai ujian yang dapat memurnikan dan mendewasakan dirinya (ay. 2-4). Di sisi lain, pencobaan dapat menjadi jebakan dari si jahat untuk membawa kita ke dalam dosa (ay. 13-15). Kalau begitu, bagaimana kita seharusnya memahami pencobaan? Apakah pencobaan adalah hal yang berguna atau berbahaya bagi iman kita?
Sebenarnya kedua makna ini tidak perlu dipertentangkan. Pada kenyataannya, jebakan dari iblis dapat diizinkan Allah untuk menguji kita. Contohnya pada apa yang dialami Ayub. Iblis mendatangkan pencobaan kepada Ayub untuk menghancurkan dia. Akan tetapi, pencobaan iblis ini malah menumbuhkan iman Ayub kepada Allah. Sebaliknya, ujian dari Allah dapat ditunggangi iblis untuk menjebak kita. Contohnya pada pencobaan Yesus Kristus di padang gurun. Kitab Injil mengatakan bahwa Roh Allah yang membawa Yesus ke situ. Namun, iblislah yang menggoda Yesus.
Bagaimana praktisnya bagi kita? Pertama-tama, hadapilah pencobaan dengan keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk menghadirkan hal yang baik melaluinya (ay. 17). Berdoalah kepada Allah (ay. 5-8). Jangan tenggelam dalam kemarahan dan kekecewaan (ay. 19-20). Kemudian, pastikan perkataan dan perbuatan kita di tengah pencobaan selaras dengan petunjuk firman Tuhan (ay. 22-25). Inilah artinya bertahan dalam pencobaan (ay. 12). --JIM/www.renunganharian.net
BAIK ATAU BURUKNYA HASIL AKHIR DARI SEBUAH PENCOBAAN DITENTUKAN OLEH RESPONS IMAN KITA SAAT MENGHADAPINYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/08/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YAKOBUS+1
YAKOBUS 1
1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+27-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+27-31
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 6 Agustus 2023
Bacaan : YAKOBUS 1
Setahun: Yesaya 27-31
Nats: "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat." (Matius 6:13)
Renungan:
PENCOBAAN: BAIK ATAU BURUK?
Dalam bahasa Yunani, kata pencobaan adalah peirasmos yang dapat diterjemahkan sebagai 'ujian' atau 'jebakan'. Menariknya, surat Yakobus menggunakan keduanya sekaligus. Di satu sisi, orang percaya sepatutnya menyambut baik pencobaan sebagai ujian yang dapat memurnikan dan mendewasakan dirinya (ay. 2-4). Di sisi lain, pencobaan dapat menjadi jebakan dari si jahat untuk membawa kita ke dalam dosa (ay. 13-15). Kalau begitu, bagaimana kita seharusnya memahami pencobaan? Apakah pencobaan adalah hal yang berguna atau berbahaya bagi iman kita?
Sebenarnya kedua makna ini tidak perlu dipertentangkan. Pada kenyataannya, jebakan dari iblis dapat diizinkan Allah untuk menguji kita. Contohnya pada apa yang dialami Ayub. Iblis mendatangkan pencobaan kepada Ayub untuk menghancurkan dia. Akan tetapi, pencobaan iblis ini malah menumbuhkan iman Ayub kepada Allah. Sebaliknya, ujian dari Allah dapat ditunggangi iblis untuk menjebak kita. Contohnya pada pencobaan Yesus Kristus di padang gurun. Kitab Injil mengatakan bahwa Roh Allah yang membawa Yesus ke situ. Namun, iblislah yang menggoda Yesus.
Bagaimana praktisnya bagi kita? Pertama-tama, hadapilah pencobaan dengan keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk menghadirkan hal yang baik melaluinya (ay. 17). Berdoalah kepada Allah (ay. 5-8). Jangan tenggelam dalam kemarahan dan kekecewaan (ay. 19-20). Kemudian, pastikan perkataan dan perbuatan kita di tengah pencobaan selaras dengan petunjuk firman Tuhan (ay. 22-25). Inilah artinya bertahan dalam pencobaan (ay. 12). --JIM/www.renunganharian.net
BAIK ATAU BURUKNYA HASIL AKHIR DARI SEBUAH PENCOBAAN DITENTUKAN OLEH RESPONS IMAN KITA SAAT MENGHADAPINYA.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/08/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YAKOBUS+1
YAKOBUS 1
1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yesaya+27-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+27-31
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar