(e-RH) 9 Juli -- PENGKHOTBAH 5:7-19 - KAYA DAN BAHAGIA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 9 Juli 2023
Bacaan : PENGKHOTBAH 5:7-19
Setahun: Mazmur 81-87
Nats: Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya-juga itu pun karunia Allah. (Pengkhotbah 5:18)

Renungan:

KAYA DAN BAHAGIA

Sejak kepergian sang suami, ia bekerja keras untuk menghidupi kedua anaknya. Sekalipun berat, dijalaninya dengan penuh sukacita. Terlebih dengan penghasilannya ia mendapatkan kebahagiaan baru, yakni menyisihkan uang untuk berbagi. Mendukung kegiatan gereja, juga beberapa kegiatan sosial. Bukan karena ia berkelimpahan harta. Hanya, ia mensyukuri berkat Tuhan dan hatinya terketuk melihat sesama yang membutuhkan uluran.

Berkecukupan secara ekonomi, lebih tepatnya hidup berkelimpahan, sering kali menjadi tolok ukur kebahagiaan. Semakin kaya seseorang, semakin bahagialah hidupnya. Karena itu tidak sedikit orang berharap menjadi kaya, supaya bahagia. Malangnya, kekayaan yang terus meningkat tidak selalu membuat orang bersyukur dan merasa cukup. Apalagi merelakan sebagian hartanya untuk berbagi. Bahkan bukan tidak mungkin jika kekayaan justru menimbulkan ketamakan. Ingin mempunyai lebih dan lebih banyak lagi.

Realita ini menggelitik pengkhotbah untuk mengingatkan: jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Tuhan dan diizinkan menikmatinya, haruslah ia bersyukur, serta mengingat bahwa semua itu merupakan pemberian Allah. Dengan mengingat bahwa Allah adalah sumber segala berkat kita, maka juga sudah semestinya berkat tersebut kita pergunakan dengan penuh tanggung jawab, untuk kemuliaan Allah. Bukankah tanpa Allah manusia yang fana dan penuh dosa tak berdaya mengupayakan hidup yang berarti dan bahagia? Karena harta kekayaan hanya sarana, sedangkan kebahagiaan sejati hanya ada di dalam Tuhan. --EBL/www.renunganharian.net
   
KITA BEKERJA BUKAN UNTUK MENCARI HARTA YANG MUDAH BINASA, MELAINKAN DEMI MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/07/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?PENGKHOTBAH+5:8-20

PENGKHOTBAH 5:7-19

 8  (5-7) Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
 9  (5-8) Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.
10  (5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.
11  (5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
12  (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
13  (5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
14  (5-13) Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.
15  (5-14) Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.
16  (5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin?
17  (5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.
18  (5-17) Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
19  (5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.
20  (5-19) Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Mazmur+81-87
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+81-87

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

0 komentar:

Posting Komentar