e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Mei 2023
Ayat SH: Amsal 30:1-16
Judul: Kunci Hidup Berhikmat
Sebagai manusia, kita harus mengakui bahwa begitu mudahnya kita tergoda dan terhasut oleh apa yang ada di sekeliling kita. Tanpa sadar kita dijebak oleh berbagai situasi dan kondisi hidup yang membuat kita menggunakan hikmat kita sendiri dan menjadi makin jauh dari Allah. Hal inilah yang disadari oleh Agur bin Yake dari Masa.
Dengan rendah hati Agur mengakui keterbatasan dirinya dalam hal pengertian dan hikmat. Ia merasa dirinya sebagai manusia paling bodoh karena tidak memiliki hikmat yang benar (2). Hikmat yang sejati berasal dari Allah Yang Mahakudus yang berkuasa dan berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya (3-4). Hikmat itu diberikan melalui firman-Nya yang kudus (5).
Di tengah situasi seperti ini, Agur memohon kepada Allah mengenai dua hal. Pertama, ia memohon untuk dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan (8a). Kedua, ia memohon untuk tidak diberikan baik kemiskinan maupun kekayaan (8b). Ia ingin hidup di dalam kejujuran dan kecukupan (9), yang berbeda dari hidup orang-orang lain yang dipenuhi dengan kutuk, keangkuhan, dan keserakahan (10-16).
Melalui amsal ini, Allah memperlihatkan betapa pentingnya hikmat, tepatnya bukan hikmat yang berasal dari manusia, melainkan dari Allah. Hikmat itu dianugerahkan kepada kita melalui firman-Nya. Jika kita menerimanya, hikmat itu akan membawa kita kepada kebenaran dan integritas hidup yang kekal.
Kerendahan hati menjadi kunci penting untuk hidup dalam hikmat Allah. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat menundukkan diri kita pada firman-Nya dan mengikuti pimpinan Roh Kudus. Hanya ketika kita jujur, kita dapat mengakui kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita
Layaknya pengamsal, kita pun rentan untuk tergoda dan terjebak oleh hikmat dunia ini. Mari dengan rendah hati kita akui kelemahan kita di hadapan Allah serta memohon kepada-Nya untuk menolong dan menuntun kita dalam hidup ini. Di tengah zaman yang penuh dengan kesombongan, mari kita berikan pengakuan bahwa hanya di dalam Tuhan kita dapat hidup berhikmat. [MAR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/05/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+30:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+30:1-16
Amsal 30:1-16
1 Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.
2 Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.
3 Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.
4 Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
7 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
10 Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.
11 Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya.
12 Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.
13 Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya.
14 Ada keturunan yang giginya adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di antara manusia.
15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Mei 2023
Ayat SH: Amsal 30:1-16
Judul: Kunci Hidup Berhikmat
Sebagai manusia, kita harus mengakui bahwa begitu mudahnya kita tergoda dan terhasut oleh apa yang ada di sekeliling kita. Tanpa sadar kita dijebak oleh berbagai situasi dan kondisi hidup yang membuat kita menggunakan hikmat kita sendiri dan menjadi makin jauh dari Allah. Hal inilah yang disadari oleh Agur bin Yake dari Masa.
Dengan rendah hati Agur mengakui keterbatasan dirinya dalam hal pengertian dan hikmat. Ia merasa dirinya sebagai manusia paling bodoh karena tidak memiliki hikmat yang benar (2). Hikmat yang sejati berasal dari Allah Yang Mahakudus yang berkuasa dan berdaulat atas seluruh ciptaan-Nya (3-4). Hikmat itu diberikan melalui firman-Nya yang kudus (5).
Di tengah situasi seperti ini, Agur memohon kepada Allah mengenai dua hal. Pertama, ia memohon untuk dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan (8a). Kedua, ia memohon untuk tidak diberikan baik kemiskinan maupun kekayaan (8b). Ia ingin hidup di dalam kejujuran dan kecukupan (9), yang berbeda dari hidup orang-orang lain yang dipenuhi dengan kutuk, keangkuhan, dan keserakahan (10-16).
Melalui amsal ini, Allah memperlihatkan betapa pentingnya hikmat, tepatnya bukan hikmat yang berasal dari manusia, melainkan dari Allah. Hikmat itu dianugerahkan kepada kita melalui firman-Nya. Jika kita menerimanya, hikmat itu akan membawa kita kepada kebenaran dan integritas hidup yang kekal.
Kerendahan hati menjadi kunci penting untuk hidup dalam hikmat Allah. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat menundukkan diri kita pada firman-Nya dan mengikuti pimpinan Roh Kudus. Hanya ketika kita jujur, kita dapat mengakui kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita
Layaknya pengamsal, kita pun rentan untuk tergoda dan terjebak oleh hikmat dunia ini. Mari dengan rendah hati kita akui kelemahan kita di hadapan Allah serta memohon kepada-Nya untuk menolong dan menuntun kita dalam hidup ini. Di tengah zaman yang penuh dengan kesombongan, mari kita berikan pengakuan bahwa hanya di dalam Tuhan kita dapat hidup berhikmat. [MAR]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/05/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+30:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+30:1-16
Amsal 30:1-16
1 Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.
2 Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku.
3 Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.
4 Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
5 Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
7 Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
9 Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
10 Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.
11 Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya.
12 Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.
13 Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya.
14 Ada keturunan yang giginya adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di antara manusia.
15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar