(e-SH) 19 Mei -- Amsal 26:1-16 - Hati-hati terhadap Orang Bebal!

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 19 Mei 2023
Ayat SH: Amsal 26:1-16

Judul: Hati-hati terhadap Orang Bebal!

Hidup bersama orang lain membutuhkan hikmat. Tidak semua yang dikatakan orang harus kita tanggapi. Kita mesti memerhatikan siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan. Jika tidak, kita sendiri bisa sakit hati karena memikirkan kata-kata negatif.

Terkait dengan hal tersebut, Amsal 26 mengingatkan kita tentang orang bebal yang sering merasa benar, padahal dirinya sama sekali tidak terhormat (1-3) Mereka berbicara tanpa peduli dengan hati orang lain (6-10). Mereka sangat suka berdebat dan tidak mau kalah meskipun pendapat mereka salah. Mereka menutup diri dari nasihat orang lain dan menolak hikmat Tuhan (11-16).

Ayat 4 mengajarkan kepada kita untuk tidak menjawab perkataan orang bebal karena pemikirannya sangat tertutup terhadap kebenaran. Apa pun yang kita katakan tidak akan didengarkan. Bahkan mereka bisa jadi akan memojokkan dan mengolok-olok kita.

Sedangkan ayat 5 mengajar kita bahwa bagi orang bebal yang kurang pengetahuannya, tetapi ingin belajar, mau membuka diri, dan memperbarui pemikirannya, kita mesti memberi jawab kepada orang tersebut. Kita perlu menyatakan kebenaran agar orang itu diluruskan dari pemikirannya yang keliru.

Dari kedua ayat tersebut, kita dibantu untuk melihat ke dalam diri kita masing-masing. Apakah saya termasuk dalam salah satu tipe orang bebal di atas? Apakah saya adalah orang yang berkacamata kuda, tidak mau terbuka kepada kebenaran, dan ngotot atas pemikiran saya sendiri? Apakah saya masih punya celah untuk mau mendengarkan kebenaran dan hikmat Tuhan yang Ia nyatakan dalam berbagai cara, termasuk melalui orang-orang di sekeliling saya?

Saat ini kita bersyukur karena diingatkan atas realitas adanya orang bebal dalam hidup ini. Bisa jadi orang itu adalah kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita. Untuk itu, mari kita membuka diri untuk dikoreksi, baik atas kebebalan kita maupun sikap kita terhadap orang bebal di sekitar kita. Mari kita senantiasa meminta hikmat Tuhan agar kita terus dikoreksi oleh-Nya serta mampu bersikap bijaksana. [MTH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/05/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Amsal+26:1-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Amsal+26:1-16

Amsal 26:1-16

 1  Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal.
 2  Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.
 3  Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal.
 4  Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.
 5  Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap dirinya bijak.
 6  Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan.
 7  Amsal di mulut orang bebal adalah seperti kaki yang terkulai dari pada orang yang lumpuh.
 8  Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.
 9  Amsal di mulut orang bebal adalah seperti duri yang menusuk tangan pemabuk.
10  Siapa mempekerjakan orang bebal dan orang-orang yang lewat adalah seperti pemanah yang melukai tiap orang.
11  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.
12  Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.
13  Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
14  Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
15  Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.
16  Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

0 komentar:

Posting Komentar