e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 17 April 2023
Ayat SH: Ratapan 3:25-48
Judul: Terbukalah Belas Kasihan Allah
Pada bagian ini, Yeremia menampilkan keyakinannya dalam belas kasihan Tuhan. Meski Tuhan marah kepada bangsa Yehuda, amarah-Nya tidak untuk selamanya (31).
Tuhan adalah Allah Yang Mahatinggi yang menghukum segala kejahatan. Ia berdaulat sehingga Ia dapat memastikan hukum-Nya diterapkan dan keadilan ditegakkan (34-37). Namun, Tuhan juga adalah Allah yang baik yang dapat menjadi sumber pertolongan (25-27). Ia selalu menyayangi umat-Nya bahkan ketika Ia menghukum mereka (32).
Sang nabi menyarankan sikap yang tepat ketika mereka harus menanggung hukuman Allah, yaitu menerimanya dengan ikhlas. Umat Allah harus tetap diam, bahkan merelakan diri untuk direndahkan (28-30). Pada waktu yang sama, mereka hendaknya memeriksa diri dan mengakui dosa-dosa mereka (40-42). Itulah tindakan yang berkenan kepada Allah.
Orang yang menyesali kejahatannya tidak akan banyak bicara selama pengadilan. Setelah vonis dijatuhkan, ia tertunduk malu. Sebaliknya, residivis yang terus mengulang kejahatannya, bisa saja ia meleter dan bersikap pongah; bagi orang seperti itu, pintu belas kasihan tidak dibukakan.
Apakah Anda sedang mengalami keadaan yang sama seperti bangsa Yehuda? Apakah Anda pernah atau tengah mengalami kesulitan yang begitu besar sehingga Anda merasa bahwa Anda sedang dihukum Tuhan dengan keras? Adakah masa-masa gelap ketika Anda merasa bahwa Tuhan tidak lagi menyertai Anda dan melupakan janji-Nya?
Bacaan hari ini meminta kita untuk kembali memandang kepada Tuhan dan merendahkan diri dalam menjalani pendisiplinan dari-Nya. Meski tidak mudah, ini adalah momen yang tepat untuk belajar memohon belas kasihan Tuhan.
Masih ada ucapan syukur yang dapat dinaikkan bahkan ketika kita menanggung hukuman dari Tuhan. Puji syukur, Dia masih menantikan pertobatan dan pengakuan kita. Selama kita hidup dan berharap kepada-Nya, pintu belas kasihan-Nya akan selalu dibukakan bagi kita, umat-Nya. [PHM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ratapan+3:25-48
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ratapan+3:25-48
Ratapan 3:25-48
25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.
29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.
30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.
31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.
41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:
42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.
43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan.
44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.
45 Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa.
46 Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya.
47 Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.
48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 17 April 2023
Ayat SH: Ratapan 3:25-48
Judul: Terbukalah Belas Kasihan Allah
Pada bagian ini, Yeremia menampilkan keyakinannya dalam belas kasihan Tuhan. Meski Tuhan marah kepada bangsa Yehuda, amarah-Nya tidak untuk selamanya (31).
Tuhan adalah Allah Yang Mahatinggi yang menghukum segala kejahatan. Ia berdaulat sehingga Ia dapat memastikan hukum-Nya diterapkan dan keadilan ditegakkan (34-37). Namun, Tuhan juga adalah Allah yang baik yang dapat menjadi sumber pertolongan (25-27). Ia selalu menyayangi umat-Nya bahkan ketika Ia menghukum mereka (32).
Sang nabi menyarankan sikap yang tepat ketika mereka harus menanggung hukuman Allah, yaitu menerimanya dengan ikhlas. Umat Allah harus tetap diam, bahkan merelakan diri untuk direndahkan (28-30). Pada waktu yang sama, mereka hendaknya memeriksa diri dan mengakui dosa-dosa mereka (40-42). Itulah tindakan yang berkenan kepada Allah.
Orang yang menyesali kejahatannya tidak akan banyak bicara selama pengadilan. Setelah vonis dijatuhkan, ia tertunduk malu. Sebaliknya, residivis yang terus mengulang kejahatannya, bisa saja ia meleter dan bersikap pongah; bagi orang seperti itu, pintu belas kasihan tidak dibukakan.
Apakah Anda sedang mengalami keadaan yang sama seperti bangsa Yehuda? Apakah Anda pernah atau tengah mengalami kesulitan yang begitu besar sehingga Anda merasa bahwa Anda sedang dihukum Tuhan dengan keras? Adakah masa-masa gelap ketika Anda merasa bahwa Tuhan tidak lagi menyertai Anda dan melupakan janji-Nya?
Bacaan hari ini meminta kita untuk kembali memandang kepada Tuhan dan merendahkan diri dalam menjalani pendisiplinan dari-Nya. Meski tidak mudah, ini adalah momen yang tepat untuk belajar memohon belas kasihan Tuhan.
Masih ada ucapan syukur yang dapat dinaikkan bahkan ketika kita menanggung hukuman dari Tuhan. Puji syukur, Dia masih menantikan pertobatan dan pengakuan kita. Selama kita hidup dan berharap kepada-Nya, pintu belas kasihan-Nya akan selalu dibukakan bagi kita, umat-Nya. [PHM]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ratapan+3:25-48
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ratapan+3:25-48
Ratapan 3:25-48
25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
26 Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.
27 Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.
28 Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.
29 Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan.
30 Biarlah ia memberikan pipi kepada yang menamparnya, biarlah ia kenyang dengan cercaan.
31 Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan.
32 Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
33 Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
34 Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia,
35 kalau hak orang dibelokkan di hadapan Yang Mahatinggi,
36 atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?
37 Siapa berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya?
38 Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?
39 Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!
40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.
41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:
42 Kami telah mendurhaka dan memberontak, Engkau tidak mengampuni.
43 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan.
44 Engkau menyelubungi diri-Mu dengan awan, sehingga doa tak dapat menembus.
45 Kami Kaujadikan kotor dan keji di antara bangsa-bangsa.
46 Terhadap kami semua seteru kami mengangakan mulutnya.
47 Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.
48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar