e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 21 Maret 2023
Ayat SH: Matius 22:41-46
Judul: Jaim Rohani
Pengetahuan dapat membuat manusia menjadi pongah, merasa diri paling cerdas dan hebat, tidak terkecuali pengetahuan akan Tuhan. Sungguhlah menyedihkan kepongahan rohani ini.
Yesus prihatin terhadap realitas kepongahan rohani orang-orang Farisi yang berkali-kali berusaha menjatuhkan-Nya. Yesus seolah-olah seperti Sokrates yang sedang mempraktikkan metode elenchus, yakni metode filsafat yang menggunakan pertanyaan untuk membantah atau menyadarkan ketidaktahuan lawan bicaranya. Dengan bertanya, Yesus menunjukkan bahwa orang-orang Farisi itu sungguhlah buta.
Sayangnya, mereka tidak berani menyadari ketidaktahuan dan kebutaan mereka secara jujur. Padahal, kejujuran justru dapat membuat hati mereka terbuka sehingga dapat disembuhkan dari kebutaan rohani. Akibatnya, mereka tidak dapat melihat bahwa walau Mesias dapat disebut sebagai keturunan Daud, Dia juga memiliki natur ilahi (42). Mesias adalah Allah yang berinkarnasi, sehingga Daud menyebut-Nya sebagai Tuan/Tuhan (Adonai) (43-45; bdk. Mzm. 110:5).
Yesus menyingkapkan ketidakmampuan mereka dalam memahami hal ini, tetapi mereka tetap tidak mengakui kebutaan mereka. Memang mereka tidak lagi berani bertanya kepada Yesus, tetapi hal ini bukan karena kerendahhatian mereka, tetapi justru karena keangkuhan mereka yang tidak mau terlihat bodoh di depan orang banyak. Inilah jaim (jaga image) rohani, sikap tak mau tampak lebih rendah di mata orang banyak.
Marilah jujur kepada Tuhan bahwa kita adalah manusia terbatas yang mudah sekali menjadi pongah dan merasa diri paling hebat. Kita dapat datang kepada-Nya dengan kejujuran bahwa kita membutuhkan anugerah-Nya untuk memberikan kepekaan kepada kita agar terus dijaga dari kepongahan rohani.
Mari kita datang kepada-Nya dengan mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah Tuhan yang melampaui segala pemahaman kita, dan mari kita membuka hati untuk pimpinan Tuhan yang akan membimbing langkah-langkah kita. [JHN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+22:41-46
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+22:41-46
Matius 22:41-46
41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 21 Maret 2023
Ayat SH: Matius 22:41-46
Judul: Jaim Rohani
Pengetahuan dapat membuat manusia menjadi pongah, merasa diri paling cerdas dan hebat, tidak terkecuali pengetahuan akan Tuhan. Sungguhlah menyedihkan kepongahan rohani ini.
Yesus prihatin terhadap realitas kepongahan rohani orang-orang Farisi yang berkali-kali berusaha menjatuhkan-Nya. Yesus seolah-olah seperti Sokrates yang sedang mempraktikkan metode elenchus, yakni metode filsafat yang menggunakan pertanyaan untuk membantah atau menyadarkan ketidaktahuan lawan bicaranya. Dengan bertanya, Yesus menunjukkan bahwa orang-orang Farisi itu sungguhlah buta.
Sayangnya, mereka tidak berani menyadari ketidaktahuan dan kebutaan mereka secara jujur. Padahal, kejujuran justru dapat membuat hati mereka terbuka sehingga dapat disembuhkan dari kebutaan rohani. Akibatnya, mereka tidak dapat melihat bahwa walau Mesias dapat disebut sebagai keturunan Daud, Dia juga memiliki natur ilahi (42). Mesias adalah Allah yang berinkarnasi, sehingga Daud menyebut-Nya sebagai Tuan/Tuhan (Adonai) (43-45; bdk. Mzm. 110:5).
Yesus menyingkapkan ketidakmampuan mereka dalam memahami hal ini, tetapi mereka tetap tidak mengakui kebutaan mereka. Memang mereka tidak lagi berani bertanya kepada Yesus, tetapi hal ini bukan karena kerendahhatian mereka, tetapi justru karena keangkuhan mereka yang tidak mau terlihat bodoh di depan orang banyak. Inilah jaim (jaga image) rohani, sikap tak mau tampak lebih rendah di mata orang banyak.
Marilah jujur kepada Tuhan bahwa kita adalah manusia terbatas yang mudah sekali menjadi pongah dan merasa diri paling hebat. Kita dapat datang kepada-Nya dengan kejujuran bahwa kita membutuhkan anugerah-Nya untuk memberikan kepekaan kepada kita agar terus dijaga dari kepongahan rohani.
Mari kita datang kepada-Nya dengan mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah Tuhan yang melampaui segala pemahaman kita, dan mari kita membuka hati untuk pimpinan Tuhan yang akan membimbing langkah-langkah kita. [JHN]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/03/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+22:41-46
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+22:41-46
Matius 22:41-46
41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
0 komentar:
Posting Komentar