e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 5 Maret 2023
Bacaan : DANIEL 4:28-37
Setahun: Ulangan 11-13
Nats: Berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" (Daniel 4:30)
Renungan:
MULIAKANLAH ALLAH
Tidak semua hal dapat kita capai dengan mudah. Sering kali dibutuhkan jerih payah, untuk dapat mencapai sesuatu yang kita idamkan dan upayakan. Sekalipun demikian, kita akan merasakan kepuasan tersendiri ketika jerih payah kita terbayarkan dengan tercapainya upaya kita. Tetapi kita harus berhati-hati dengan rasa puas kita, karena sering kali orang akan menjadi sombong atas apa yang diraihnya, hanya karena merasa mampu melakukan sesuatu.
Nebukadnezar menjadi begitu sombong, ketika berhasil membangun Babel menjadi kota kerajaan. Atas keberhasilannya itu, dia merasa memiliki kekuasaan yang begitu kuat. Ucapan kesombongannya bahkan seperti hendak menyatakan bahwa dia mampu melakukan segala sesuatu, oleh karena kekuatan kuasanya. Nebukadnezar begitu bangga atas pencapaiannya, sehingga dia memuliakan dirinya sendiri. Kesombongannya telah menutup matanya untuk melihat kenyataan bahwa pencapaiannya itu tidak dilakukan olehnya seorang diri. Oleh karena itulah Allah murka, dan menyatakan jatuhnya Nebukadnezar sebagai raja. Allah menyebut Nebukadnezar sebagai raja, bukan untuk mengakui takhtanya, tetapi justru untuk merendahkan Nebukadnezar. Karena Nebukadnezar begitu meninggikan dirinya, sehingga Allah menurunkannya.
Dalam setiap keberhasilan kita, haruslah kita sadar bahwa keberhasilan yang kita raih itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Oleh karena itu, maka setiap keberhasilan kita pun juga harus diserahkan kepada Tuhan dengan memuliakan nama-Nya, karena Tuhan yang memampukan kita. --ZDP/www.renunganharian.net
SETIAP KEBERHASILAN KITA TIDAKLAH TERLEPAS DARI CAMPUR TANGAN TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/03/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?DANIEL+4:28-37
DANIEL 4:28-37
28 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"
31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu;
32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"
33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
34 Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
35 Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
36 Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.
37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+11-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 5 Maret 2023
Bacaan : DANIEL 4:28-37
Setahun: Ulangan 11-13
Nats: Berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" (Daniel 4:30)
Renungan:
MULIAKANLAH ALLAH
Tidak semua hal dapat kita capai dengan mudah. Sering kali dibutuhkan jerih payah, untuk dapat mencapai sesuatu yang kita idamkan dan upayakan. Sekalipun demikian, kita akan merasakan kepuasan tersendiri ketika jerih payah kita terbayarkan dengan tercapainya upaya kita. Tetapi kita harus berhati-hati dengan rasa puas kita, karena sering kali orang akan menjadi sombong atas apa yang diraihnya, hanya karena merasa mampu melakukan sesuatu.
Nebukadnezar menjadi begitu sombong, ketika berhasil membangun Babel menjadi kota kerajaan. Atas keberhasilannya itu, dia merasa memiliki kekuasaan yang begitu kuat. Ucapan kesombongannya bahkan seperti hendak menyatakan bahwa dia mampu melakukan segala sesuatu, oleh karena kekuatan kuasanya. Nebukadnezar begitu bangga atas pencapaiannya, sehingga dia memuliakan dirinya sendiri. Kesombongannya telah menutup matanya untuk melihat kenyataan bahwa pencapaiannya itu tidak dilakukan olehnya seorang diri. Oleh karena itulah Allah murka, dan menyatakan jatuhnya Nebukadnezar sebagai raja. Allah menyebut Nebukadnezar sebagai raja, bukan untuk mengakui takhtanya, tetapi justru untuk merendahkan Nebukadnezar. Karena Nebukadnezar begitu meninggikan dirinya, sehingga Allah menurunkannya.
Dalam setiap keberhasilan kita, haruslah kita sadar bahwa keberhasilan yang kita raih itu tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Oleh karena itu, maka setiap keberhasilan kita pun juga harus diserahkan kepada Tuhan dengan memuliakan nama-Nya, karena Tuhan yang memampukan kita. --ZDP/www.renunganharian.net
SETIAP KEBERHASILAN KITA TIDAKLAH TERLEPAS DARI CAMPUR TANGAN TUHAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/03/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?DANIEL+4:28-37
DANIEL 4:28-37
28 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"
31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu;
32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"
33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
34 Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
35 Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
36 Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.
37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+11-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+11-13
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar