e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 28 Januari 2023
Bacaan : KEJADIAN 45:1-15
Setahun: Keluaran 32-34
Nats: Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia. (Kejadian 45:15)
Renungan:
TANGISAN YUSUF
Kapan terakhir kali Anda menangis? Mengapa Anda menangis? Tentu ada alasan mengapa kita menangis. Entah karena beban hidup atau tekanan yang mengimpit kita atau bahkan karena meluapnya rasa sukacita kita. Ketika tidak ada lagi kata-kata, air mata adalah pembawa pesan. Air mata adalah karunia Allah agar kita dapat meluapkan perasaan kita.
Yusuf pun menangis keras-keras karena ia tidak lagi mampu menahan hatinya saat melihat saudara-saudaranya yang telah menjualnya itu kini berdiri tepat di hadapannya. Karena kerinduan yang begitu dalam pada Benyamin, adik kandungnya, Yusuf memeluknya sambil menangis, demikian pula Benyamin kepadanya. Di kesempatan sebelumnya, Yusuf menangis tersedu-sedu karena melihat Yehuda memohon-mohon agar Benyamin tidak ditahan, supaya tidak menimbulkan penderitaan bagi Yakub ayahnya. Kini, ia menangis serta memeluk satu per satu saudaranya yang dahulu ingin menyingkirkannya itu. Yusuf menangis bukan karena mengingat kejahatan semua saudaranya itu, ia menangis karena menyaksikan kebaikan Tuhan di balik semua peristiwa pahit yang selama ini dilewatinya.
Yusuf sudah banyak menangis karena perbuatan jahat saudara-saudaranya. Namun ketika melewati beberapa peristiwa menyakitkan yang Tuhan izinkan, karakter Yusuf tertempa makin kuat. Yusuf tidak lagi menangis karena kemarahan, kecewa, keluhan, atau karena diperlakukan tidak adil. Tangisan Yusuf berubah makna menjadi ucapan syukur karena ia melihat kebaikan Tuhan di setiap peristiwa pahit yang ia alami. Ketika ia dimampukan melihat kebaikan Tuhan, maka hatinya terbebas dari luka hati. Tangisannya adalah tangisan pengampunan, pemulihan dan kebahagiaan. --SYS/www.renunganharian.net
SAAT MATA HATI KITA MAMPU MELIHAT KEBAIKAN TUHAN DI BALIK SEMUA PERISTIWA, TANGISAN LUKA HATI AKAN BERGANTI TANGISAN SUKACITA KEMENANGAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/01/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+45:1-15
KEJADIAN 45:1-15
1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
9 Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.
10 Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.
11 Di sanalah aku memelihara engkau--sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.
12 Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.
13 Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
14 Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
15 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+32-34
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+32-34
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 28 Januari 2023
Bacaan : KEJADIAN 45:1-15
Setahun: Keluaran 32-34
Nats: Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia. (Kejadian 45:15)
Renungan:
TANGISAN YUSUF
Kapan terakhir kali Anda menangis? Mengapa Anda menangis? Tentu ada alasan mengapa kita menangis. Entah karena beban hidup atau tekanan yang mengimpit kita atau bahkan karena meluapnya rasa sukacita kita. Ketika tidak ada lagi kata-kata, air mata adalah pembawa pesan. Air mata adalah karunia Allah agar kita dapat meluapkan perasaan kita.
Yusuf pun menangis keras-keras karena ia tidak lagi mampu menahan hatinya saat melihat saudara-saudaranya yang telah menjualnya itu kini berdiri tepat di hadapannya. Karena kerinduan yang begitu dalam pada Benyamin, adik kandungnya, Yusuf memeluknya sambil menangis, demikian pula Benyamin kepadanya. Di kesempatan sebelumnya, Yusuf menangis tersedu-sedu karena melihat Yehuda memohon-mohon agar Benyamin tidak ditahan, supaya tidak menimbulkan penderitaan bagi Yakub ayahnya. Kini, ia menangis serta memeluk satu per satu saudaranya yang dahulu ingin menyingkirkannya itu. Yusuf menangis bukan karena mengingat kejahatan semua saudaranya itu, ia menangis karena menyaksikan kebaikan Tuhan di balik semua peristiwa pahit yang selama ini dilewatinya.
Yusuf sudah banyak menangis karena perbuatan jahat saudara-saudaranya. Namun ketika melewati beberapa peristiwa menyakitkan yang Tuhan izinkan, karakter Yusuf tertempa makin kuat. Yusuf tidak lagi menangis karena kemarahan, kecewa, keluhan, atau karena diperlakukan tidak adil. Tangisan Yusuf berubah makna menjadi ucapan syukur karena ia melihat kebaikan Tuhan di setiap peristiwa pahit yang ia alami. Ketika ia dimampukan melihat kebaikan Tuhan, maka hatinya terbebas dari luka hati. Tangisannya adalah tangisan pengampunan, pemulihan dan kebahagiaan. --SYS/www.renunganharian.net
SAAT MATA HATI KITA MAMPU MELIHAT KEBAIKAN TUHAN DI BALIK SEMUA PERISTIWA, TANGISAN LUKA HATI AKAN BERGANTI TANGISAN SUKACITA KEMENANGAN.
e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2023/01/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+45:1-15
KEJADIAN 45:1-15
1 Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorangpun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
2 Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan kepada seisi istana Firaun.
3 Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia.
4 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir.
5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai.
7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.
8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
9 Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.
10 Engkau akan tinggal di tanah Gosyen dan akan dekat kepadaku, engkau serta anak dan cucumu, kambing domba dan lembu sapimu dan segala milikmu.
11 Di sanalah aku memelihara engkau--sebab kelaparan ini masih ada lima tahun lagi--supaya engkau jangan jatuh miskin bersama seisi rumahmu dan semua orang yang ikut serta dengan engkau.
12 Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.
13 Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah bawa bapa ke mari."
14 Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.
15 Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.
Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Keluaran+32-34
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+32-34
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2023 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar